Gara-gara Money Politik, Pilkades Putra Aji Dua Lampung Timur Ricuh
Kupastuntas.co,
Lampung Timur - Kabar kerusuhan pasca pemilihan kepala desa (Pilkades) Putra
Aji Dua, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) mencuat ke
publik. Diduga, Pilkades berujung kerusuhan tersebut dipicu praktik money
politik salah satu calon Kades.
Dari
informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, kerusuhan terjadi pada Senin
(30/10/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat peristiwa itu, balai desa Putra
Aji Dua dikabarkan porak poranda.
Sebelum
kerusuhan terjadi, masyarakat sempat menangkap tangan salah seorang pejabat
desa yang diduga membagikan sejumlah uang ke masyarakat untuk memilih salah
satu calon Kades.
Dalam
video amatir berdurasi 1 menit 17 detik yang diterima Kupastuntas.co, pria yang
mengaku suruhan calon nomor urut 01 untuk membagikan uang ke warga itu ialah
Herwanto seorang perangkat desa yang menjabat sebagai Kasi Pembangunan pada
Desa Putra Aji Dua.
Dalam
video amatir tersebut, Herwanto mengaku dititipkan uang sebesar Rp 2.450.000
untuk dibagikan ke 7 warga desa setempat dengan masing-masing pemilih menerima
Rp 350 Ribu per suara.
"Jadi
jumlahnya Rp 350 ribu per kepala, ini untuk tujuh kepala," ungkapnya dalam
video amatir penyerahan uang hasil money politik ke Panwas Pilkades setempat.
Salah
seorang warga yang enggan identitasnya disebutkan menceritakan, kerusuhan
diduga pecah lantaran massa pendukung Rika Jayanti yang merupakan calon nomor
urut 02 tidak terima atas dibebaskannya terduga money politik yang disangkakan
sebagai suruhan Hanafi, calon nomor urut 01.
"Rusuh
benar kemarin itu, tidak kondusif karena calon nomor urut 1, Hanafi itu
menyuruh orang membagikan uang dan ketahuan masyarakat. Pas ditangkap itu
diserahkan ke panwas, tapi kok paginya malah bebas. Akhirnya ya massa
ngamuk," ungkap warga setempat saat dikonfirmasi melalui sambungan
telepon, Rabu (1/11/2023).
Ia juga
bercerita bahwa terdapat selisih 16 suara dari hasil pemilihan tersebut.
Dirinya bahkan mempertanyakan netralitas Panwas Pilkades lantaran diduga
terlibat dalam membebaskan pelaku money politik.
"Ya
wajar kalau massa pendukung tidak terima, karena pak Hanafi ini diduga tidak
jujur dengan melakukan money politik. Karena dua hari sebelum pencoblosan ini,
tim sukses calon nomor 1 itu tertangkap tangan melakukan money politik dengan
membagikan uang kepada warga," ucapnya.
"Sebelumnya
kan ada yang tertangkap tangan melakukan money politik, sempat diserahkan ke
Polisi. Tapi anehnya dijemput sama Panwas Pilkades terus paginya pulang, pelakunya
itu juga malah ikut pencoblosan,” imbuhnya.
Atas
dugaan kecurangan tersebut, Calon Kades Rika Jayanti mengadukan dugaan praktik
money politik yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) ke Panwas Pembantu,
Desa Putra Aji Dua, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur.
Dalam
dokumen pengaduan yang berhasil dihimpun, calon Kepala Desa Putra Aji Dua nomor
urut 2, Rika Jayanti yang mengajukan laporan adanya dugaan money politik yang
dilakukan oleh Herwanto yang bekerja sebagai perangkat desa menjabat Kasi
Pembangunan yang juga sebagai tim sukses no urut 1, Hanafi.
Herwanto
melakukan money politik dengan modus memberikan uang kepada keluarga Hasan
Basri sejumlah 7 orang. Yang mana setiap orang di berikan uang sebesar Rp 350
Ribu pada hari Jumat pukul 13.30 WIB tanggal 28 Oktober 2023.
Atas
penggrebekan yang dilakukan oleh warga tersebut, barang bukti uang tunai
sebesar Rp 2.450.000 telah diamankan Panwas Pembantu Desa Putra Aji Dua.
"Dengan
adanya temuan money politik tersebut, maka saya sebagai calon Kepala Desa Putra
Aji Dua nomor urut 02, Rika Jayanti merasa dirugikan baik secara moral maupun
material," tulisnya dalam dokumen pengaduan tersebut.
"Untuk
itu saya menuntut tidak menerima hasil Pilkades tanggal 30 Oktober 2023 dan
memberikan sanksi diskualifikasi kepada calon nomor urut 01 Hanafi. Dikarenakan
telah terbukti melakukan politik uang secara terstruktur, sistematis dan masif
atau TSM," sambungnya.
"Untuk
itu saya meminta kepada panwas pembantu desa Putra Aji Dua meneruskan laporan
saya kepada panitia Pilkades Kabupaten Lampung Timur untuk mendiskualifikasi
saudara Hanafi sebagai calon kepala desa Putra Aji Dua no urut 1 terhadap
pelanggaran pidana (money Politik) dan di mohon kepada penegak hukum dalam hal
ini Polres Lamtim untuk dilakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran
tersebut," pungkasnya.
Diketahui,
kedua Calon kades tersebut memperebutkan 733 mata pilih di Desa Putra Aji II,
Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur.
Dalam
kerusuhan itu, Kepala Desa Rozikin nyaris menjadi sasaran kemarahan massa.
Beruntungnya, Kades yang masih menjabat itu berhasil diselamatkan petugas
kepolisian Polres Lampung Timur.
Akibat
kerusuhan tersebut, Polisi dari Satuan Samapta Polres Lampung Timur dan
personil kompi Brimob setempat dikerahkan untuk mengantisipasi meluasnya
kerusuhan.
Beruntungnya
tidak ada korban jiwa dalam kerusuhan tersebut. Massa yang marah menuntut
Polisi dan Bawaslu Kabupaten Lampung Timur mengusut perkara dugaan money
politik serta dugaan keterlibatan oknum petugas Panwas yang berpihak ke calon
tertentu.
Atas
kejadian tersebut, hingga kini pihak Polres Lampung Timur maupun Bawaslu
Kabupaten setempat serta pihak calon Kades nomor urut 01 belum dapat
dikonfirmasi. (*)
Berita Lainnya
-
Diduga Korupsi Pembangunan Gerbang Rumdis Senilai Rp6,9 Miliar, Kejati Sita Mobil, Perhiasan Hingga Tas Mewah dari Rumah Bupati Lampung Timur
Jumat, 10 Januari 2025 -
Kejati Geledah Rumah Dinas Bupati Lampung Timur dan Kantor Dinas PUPR
Kamis, 09 Januari 2025 -
Ditetapkan Bupati Terpilih, Ela Siti Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Bangun Lampung Timur
Kamis, 09 Januari 2025 -
Kapasitas Kandang Badak Overload, TNWK Siap Bangun Kandang Ketiga
Kamis, 09 Januari 2025