Universitas Teknokrat Indonesia Bersama KPU Lampung Sosialisasi Pemilih Muda
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Teknokrat
Indonesia (UTI) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung melaksanakan
sosialisasi pemilih muda dalam kegiatan KPU GOES TO CAMPUS yang bertema
"The Role of Young Generation to Improve Public Participation of National
Election," di Auditorium Gedung A UTI, Sabtu (28/10/2023).
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr. HM Nasrullah
Yusuf, yang diwakilkan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Ahmad Yudi Wahyudin
M.Pd dalam sambutannya mengatakan, kampus berjuluk sang juara itu setiap hari
Sabtu mengadakan kegiatan diluar dari kegiatan belajar materi perkuliahan di
kelas, dalam rangka memperkuat wawasan
para mahasiswa.
"Kami sangat senang menerima kedatangan rekan-rekan KPU,
ini adalah event kita tiap hari Sabtu. Mahasiswa Universitas Teknokrat
Indonesia tidak hanya mendapat ilmu dari kelas tapi juga luar kelas untuk
menambah wawasan tidak hanya karir, bisnis tetapi juga pendidikan
politik," tegasnya.
Menurutnya, generasi muda saat ini adalah calon-calon
pemimpin masa depan Indonesia. Dengan adanya pendidikan politik tersebut akan
mematangkan pengetahuan mahasiswa sehingga pandai dalam bersikap di tahun
politik.
"Suatu hari nanti kalian akan berkecimpung di dunia
politik, menjadi calon pemimpin bangsa, dan ini adalah salah satu prosedur yang
harus kalian ikuti," bebernya.
Universitas Teknokrat Indonesia kata dia, sangat mendukung
program dari KPU terutama dalam rangka penyuksesan pemilu tahun 2024.
"Kalian adalah pemuda yang akan menentukan arah
Indonesia kedepan, ini adalah proses yang harus di lalui. Tim KPU memberikan
pelayanan demi aspirasi bangsa Indonesia," tukasnya.
Sementara Ketua Divisi Logistik KPU Lampung Titik
Sutriningsih dalam sambutannya mengatakan, sangat penting kegiatan pendidikan
politik kepada para pemilih muda, dikarenakan akan banyak polarisasi terjadi di
masyarakat jelang tahun politik.
"Secara umum kita tahu bahwa pemilu adalah suatu tahap
untuk menentukan pemimpin. Kita paham bahwa pemilu adalah peristiwa politik
yang sah untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan," katanya.
"Pada hari ini selain disampaikan apa itu pemilu, kita
juga akan menyaksikan film kejarlah janji dalam rangka untuk merenung, bahwa
betapa menjaga gerakan kedamaian itu
sangat penting. Kita ketahui bersama pemilu itu kita diberikan kewenangan,
dalam satu keluarga bisa saja pilihannya berbeda. Jangan sampai berbedanya
pilihan terjadi keretakan di keluarga," katanya lagi.
Dalam pemaparan materi, Ketua Divisi Partisipasi Masyarakat
(Parmas) KPU Lampung Antoniyus Cahyalana mengatakan, pemilih dari generasi muda
di Indonesia sangat besar bahkan mencapai 56 persen. Di Lampung pemilih muda
mencapai 50 persen pemilih.
"Ini kesempatan emas bagi kita merubah provinsi Lampung
menjadi lebih baik. Pemilu kita ini terbuka, semua orang punya kesemepatan yang
sama untuk memilih dan dipilih," katanya.
Apabila bicara generasi muda kata Anton, terdapat ciri utama
yakni tidak dapat terlepas dari gadget. Terlebih lagi, sebanyak 73 persen
penduduk di Indonesia adalah pengguna internet.
"Oleh karena itu potensi ujaran kebencian itu sangat
tinggi, karena sarana paling mudah menyebar hoax adalah media sosial. Kalau
kita mendapat informasi tanpa terverifikasi mudah terpecah belah. Hoax menjadi
tantangan berat bagi kita," ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tim Hukum Wahdi - Qomaru Ajukan Penundaan Pilkada Metro, Apriliati: Jika Tidak Ditanggapi Kita Gugat ke MK
Senin, 25 November 2024 -
Instruksi Kapolda Lampung di Masa Tenang Pilkada 2024
Senin, 25 November 2024 -
Bawaslu Lampung Temukan Keterlambatan Undangan C6 Pilkada 2024
Senin, 25 November 2024 -
H-2 Pencoblosan Pilkada 2024, KPU Lampung Gelar Doa Bersama
Senin, 25 November 2024