• Kamis, 28 November 2024

Cerita Nofrianto Kecanduan Judi Online Hingga Ikut Hypnotherapy: Sudah Habis 1 Rumah dan 2 Mobil

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 20.22 WIB
302

Nofrianto saat menjalani hypnotherapy untuk menghilangkan kebiasaan judi onlinenya. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Puluhan peserta korban kecanduan judi online mengikuti hypnotherapy di angkringan sensasional di Jalan Sultan Agung, Way Halim atau tepatnya samping Transmart Bandar Lampung, Sabtu (28/10/2023).

Dimana, kegiatan tersebut bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan diusung oleh organisasi wartawan Lampung yang bernama Forum Jurnalis Televisi (FJTV) Lampung.

Adapun tema acara ini yakni 'Mari Bergerak Selamatkan Anak Bangsa dari Kecanduan Judi Online' dengan narasumber polisi raja hipnotis Polda Lampung, Iptu Rosali.

Salah satu peserta, Nofrianto (32) mengaku sengaja datang ke acara tersebut karena sudah berniat ingin berhenti kecanduan judi online.

"Saya pengen berhenti total tapi selama ini selalu tidak bisa, makanya datang kesini," ujarnya.

Dirinya mengaku sudah kecanduan judi online sejak Tahun 2019 dan telah menjual 1 rumah serta 2 mobil.

"Awal kecanduan maen itu pas coba-coba modal awal saya Rp 1,5 juta dikasih menang Rp 31 juta. Itu awalnya saya jadi terjerumus, terus besoknya kalah sama habis foya-foya," ucapnya.

Lalu, dirinya berpikir untuk menambah modal agar bisa mendapatkan kemenangan yang lebih besar.

"Terus saya deposit lebih besar lagi karena sebelumnya modal segitu aja bisa menang banyak, makanya saya tambah lagi," imbuhnya.

Akhirnya Nofrianto mengalami kekalahan lagi dan membuat dirinya semakin penasaran hingga terus menambah modal untuk bermain judi online.

"Lambat laun saya baru menyadari ternyata judi online merugikan, ketika materi (uang) yang saya punya sudah mulai habis," ucap ayah 2 anak itu.

Karena kecanduan judi online, lanjut Nofrianto, keluarga sempat merasa kesal dan membencinya. 

"Saya kecanduan judi online mungkin karena berpikir saya bekerja di perusahaan Migas dan penghasilan yang lumayan besar, jadi bisa buat deposit judi online. Jadi saya berpikir gampang lah, bisa dicari lagi kalau kalah," imbuhnya.

Nofrianto pun semakin penasaran dan terus meningkatkan jumlah deposit untuk bermain judi online. Namun, bukannya kemenangan yang diraih, justru kekalahan yang makin membuat hartanya terus terkuras.

"Saat fase krisis itu, saya sempat merasa benci dengan diri sendiri dan malu dengan keluarga," ucapnya.

Dirinya pun sempat berpikir untuk melakukan tindakan kriminal karena kecanduan judi online tersebut.

"Sempat kepikiran (kriminal) karena harta saya sudah habis semua, kasihan sama istri dan keluarga yang harusnya berkecukupan malah jadi susah serba kekurangan gara-gara saya, untung tidak jadi," katanya.

Dengan mengikuti hypnotherapy tersebut, Nofrianto mengaku sudah tidak mau lagi untuk bermain judi online dan merasa sangat terbantu.

"Saya itu penasaran dan pengen coba berhenti sehingga mengikuti hypnotherapy ini. Sekarang lumayan sudah rileks dan niatan untuk deposit judi online sudah berkurang, seperti ada rasa takut kalau mau maen judi online," jelasnya.

Sementara itu, Penyidik Ditreskrimsus Polda Lampung, Iptu Rosali mengatakan sangat bersyukur dengan diselenggarakannya acara tersebut.

"Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini, kami bersyukur bisa memotivasi masyarakat khususnya para pemuda untuk merubah mindset nya dari kecanduan judi online. Alhamdulillah total peserta tadi bisa berubah permanen," ucapnya.

Rosali pun merasa prihatin dengan generasi muda saat ini yang sudah kecanduan judi online. Dirinya pun siap berperang untuk memberantas judi online yang merusak generasi Bangsa.

"Saya sangat prihatin dan disini kami bersama teman-teman hypnotherapy siap dengan ikhlas dan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan terkait masalah kecanduan judi online," imbuhnya.

Dirkrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo mengapresiasi sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh FJTV Lampung tersebut.

Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan dan bisa merubah generasi bangsa menjadi lebih baik.

"Saya sangat apresiasi, mudah-mudahan ini bisa menjadi berkelanjutan dan diikuti oleh wadah-wadah yang lain sehingga judi online di Lampung tidak ada lagi," pungkasnya. (*)