• Minggu, 29 September 2024

Jelang Pemilu, FKUB Yakini Penyebaran Paham Radikalisme di Metro Melemah

Rabu, 25 Oktober 2023 - 13.41 WIB
191

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro, Dr. Sujino saat diwawancarai awak media di kantor Pemkot setempat. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro intens melakukan pendekatan dan dialog kepada kelompok-kelompok yang diduga terpapar paham radikalisme di Kota setempat.

Ketua FKUB Kota Metro, Dr. Sujino bahkan meyakini bahwa aktivitas penyebaran faham radikalisme di Bumi Sai Wawai telah melemah. Sehingga, ia juga meyakini proses pemilu 2024 di Metro akan berlangsung aman.

Pria yang akrab disapa Ustadz Sujino tersebut juga mengaku intens berkoordinasi terkait situasi terkini di Metro dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri Korwil Lampung dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kalau selama ini kami koordinasi dengan Densus 88 korwil Lampung dan juga oleh BNPT termasuk juga Kementerian Agama. Nampaknya gerakan paham ini sudah terjadi pelemahan, karena mereka sebenarnya bukan pelaku sesungguhnya tetapi mereka adalah terpapar," kata dia saat dikonfirmasi awak media di kantor Pemkot Metro, Rabu (25/10/2023).

"Mereka tidak begitu paham terkait dengan bagaimana pemahaman Islam yang sempurna, bahwa satu sampel ajaran islam itu saling terkait sehingga tidak hanya semangat untuk jihad tapi juga semangat untuk persatuan, semangat untuk menghargai dan juga semangat toleransi yang berbeda dengan mereka," imbuhnya.

Lemahnya penyebaran paham radikalisme di Kota Metro dinilainya merupakan dampak dari pembinaan yang intens dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

"Kalau pengalaman yang saya ketahui, beberapa teman-teman yang terprofilling oleh Densus 88 mereka dilakukan pembinaan terus dan kami juga melakukan dialog terus sehingga insyaallah aman," ucapnya.

Selain itu, dirinya juga meyakini bahwa proses hingga pelaksanaan pemilu di Kota Metro akan berjalan aman dan damai.

"Insyaallah saya bisa menyatakan aman, berdasarkan pantauan yang kami lakukan dan koordinasi dengan semua pihak. Yang menjamin hanyalah Allah dan juga aparat, kita hanya meyakini," ujarnya.

Dr. Sujino bahkan berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya memberikan pencerahan dan kecintaan terhadap NKRI.

"Kami setuju bahwa radikalisme itu bukan pemahaman seseorang yang menunjukkan keluasan akan ilmunya, karena radikalisme adalah pemahaman yang tidak sesuai dengan jiwa ke-Indonesiaan," terangnya.

"Maka dalam hal ini FKUB terus berperan aktif, untuk bagaimana masing-masing tokoh agama itu bisa memberikan pencerahan sehingga mereka nantinya cerah hatinya, bahwa kerukunan itu adalah tidak boleh ditawar-tawar," sambungnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga bakal mempertahankan kerukunan dengan menjaga eksistensi umat. Termasuk melakukan edukasi terhadap kelompok masyarakat yang diduga terpapar paham radikalisme.

"Karena kerukunan itu merupakan hal yang sangat urgent, bahkan dalam hukum Islam itu bagian daripada yang tidak bisa diabaikan. Tanpa rukun tentunya kita sulit untuk memajukan Indonesia secara bersama-sama," paparnya.

"Maka kami FKUB bersama Majelis Ulama Indonesia, yang salah satu tugasnya adalah menjaga eksistensi umat agar tidak terkena paham itu. Meka melalui forum kerukunan umat beragama, terutama bidang kerukunan dan bidang yang menangani keumatan, kami terus melakukan dialog dan duduk bersama untuk bagaimana mencerdaskan mereka agar kerukunan ini bisa terus tercipta, dan ini merupakan tanggung jawab bersama," tambahnya.

Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa FKUB memiliki tanggungjawab dalam menciptakan kerukunan selama proses hingga hasil pemilu 2024 mendatang.

"Tentunya dalam hal ini FKUB Kota Metro ikut bertanggung jawab terkait dengan bagaimana pemilu yang bermartabat, aman serta adil dan berkemajuan. Kita tidak mungkin diam, sebagai tokoh agama justru kita akan menjadi teladan, berpartisipasi bahkan kita ikut membantu bagaimana Pemilu itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," bebernya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait potensi dan gangguan Kamtibmas menjelang hingga akhir pemilu 2024 di Metro.

" Karena bagaimanapun Kota Metro, terkait dengan pemahaman keagamaan pernah terindikasi, terprofilling beberapa orang kaitannya dengan paham keagamaan yang diindikasikan itu radikal. Tapi terus kami lakukan pendekatan-pendekatan melalui dialog keterbukaan kepada mereka, mudah-mudahan dengan adanya dialog itu mereka juga lama-lama akan menyadari bahwa NKRI Pancasila dan undang-undang 1945 itu adalah harga mati yang tidak boleh ditawar-menawar," tandasnya.

Sebelumnya, pengurus dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhsin melakukan deklarasi menolak paham intoleransi,radikalisme dan terorisme pada Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 10.15 WIB hingga 11.15 WIB.

Deklarasi tersebut digelar dalam lingkungan masjid Baitus Sa'adah, komplek Ponpes Putra Al-Muhsin yang terdapat di Jl. Kucing, RT 40 RW 07, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara.

Kegiatan tersebut juga dikemas dalam bentuk pengajian yang diikuti oleh Kapolsek Metro Utara AKP  Adrianus Widanarto, Danramil yang diwakili Serka Edi S dan Camat Metro Utara yang diwakili Sekertaris Camat, Basuki Rahmad.

Deklarasi menolak paham intoleransi, radikalisme dan terorisme di lingkungan Ponpes tersebut juga diisi oleh penceramah ustad Ali Mutadho. Dalam ceramahnya berisi pemahaman kepada santri dan tamu undangan agar tidak terpengaruh oleh paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme. (*)