Lewat Tarian Daerah, Sanggar Tari Sekar Wangi di Lamsel Tetap Eksis Berkarya
Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Ditengah gempuran jaman yang
semakin dibanjiri teknologi dan modernisasi, Sanggar Tari Sekar Wangi di Desa
Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel) tetap eksis berkarya,
hal itu tampak lewat latihan hingga workshop yang rutin digelar untuk
melestarikan tari seni daerah.
Ketua Sanggar Tari Sekar Wangi, Wayan Arnawa mengatakan, dirinya
rutin menggelar latihan tiga kali dalam seminggu.
"Satu minggu tiga kali latihan, hari Selasa, Kamis dan
Minggu. Lokasi latihan di Sanggar Sekar Wangi," kata Wayan, saat
dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).
Wayan menceritakan, Sanggar Tari Sekar Wangi dirintis sejak
tahun 2014 dan sukses bertahan hingga saat ini ditengah serbuan gadget di
kalangan anak muda.
"Saya berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Lampung Selatan
dan masyarakat lokal untuk melestarikan karya seni tari," sambungnya.
Jerih payah Wayan, diapresiasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan
Wilayah Vll Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek untuk mengadakan workshop
pelatihan kombinasi tari Lampung dan tari Bali.
"Tujuan saya, melalui workshop Tari Lampung dan Tari Bali
kita lestarikan serta jaga kebudayaan warisan leluhur," tegas Wayan.
Dalam pelaksanaan workshop hari Minggu (22/10) kemarin, Wayan
menghadirkan pengurus Dewan Kesenian Lampung Selatan untuk pelatihan tari
Lampung.
"Dan, Ni Wayan Nisma untuk melatih tari Bali. Ia dosen seni
tari sebuah kampus di Bandar Lampung dan lulusan tari dari Bali," urai
Wayan.
Wayan merincikan, tari Sigeh Penguten merupakan tari kreasi baru
daerah dimana hasil perpaduan tari Melinting dan tari Sembah, juga
akulturasi suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin.
Selanjutnya, tari Bedana simbol adat istiadat dan agama yang
telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung, berasal dari masyarakat
Lampung Saibatin, dimana sebagian besar tinggal di pesisir.
"Tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung
dalam penyambutan tamu penting, dan dilanjutkan tari Bedana," cetus Wayan.
Untuk tari Bali, yakni tari Panyembrana berasal dari Bali dan
juga ditampilkan untuk penyambutan tamu-tamu istimewa. Nama tari Panyembrana
dari kata sambrama yang berarti sambutan.
"Dua paduan seni tari Lampung dan Bali, merupakan sebuah
sajian tari untuk menyambut kedatangan para tamu-tamu penting atau
wisatawan," ujar Wayan.
Dewan Kesenian Kecamatan Sidomulyo, Encus mengapresiasi, langkah
Sanggar Tari Sekar Wangi atas usahanya melestarikan kesenian tari daerah.
"Ini salah satu wujud, bahwa budaya-budaya lokal yang
dibawa oleh masyarakat perantau atau masyarakat lokal itu mampu dan tetap
bertahan ke generasi berikutnya," puji Encus.
Encus berharap, Sanggar Tari Sekar Wangi terus berinovasi dalam
melestarikan kesenian tari daerah melalui gelaran penampilan seni.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat diadakan semacam tampil
bareng, yang lokasinya mungkin berada di kecamatan atau di kabupaten dan akan
kita tampilkan sanggar seni yang ada di Sidomulyo," pinta Encus. (*)
Berita Lainnya
-
Curhat Sopir Truk Antri 7 Jam di Pelabuhan Bakauheni: Pengeluaran Makan Bertambah
Selasa, 03 Desember 2024 -
Diterjang Angin Kencang, Dua Rumah di Bakauheni Lampung Selatan Rusak
Selasa, 03 Desember 2024 -
Nanang Ermanto: Tetap Jaga Silaturahmi Meski Pilkada Usai
Selasa, 03 Desember 2024 -
5 Pemotor Tabrak Pohon Tumbang di Jalinsum Lamsel
Selasa, 03 Desember 2024