• Rabu, 04 Desember 2024

Lewat Tarian Daerah, Sanggar Tari Sekar Wangi di Lamsel Tetap Eksis Berkarya

Senin, 23 Oktober 2023 - 20.01 WIB
203

Ketua Sanggar Tari Sekar Wangi Wayan Arnawa saat mengajar tari kepada anak didiknya. Senin (23/10/2023). Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Ditengah gempuran jaman yang semakin dibanjiri teknologi dan modernisasi, Sanggar Tari Sekar Wangi di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel) tetap eksis berkarya, hal itu tampak lewat latihan hingga workshop yang rutin digelar untuk melestarikan tari seni daerah.

Ketua Sanggar Tari Sekar Wangi, Wayan Arnawa mengatakan, dirinya rutin menggelar latihan tiga kali dalam seminggu.

"Satu minggu tiga kali latihan, hari Selasa, Kamis dan Minggu. Lokasi latihan di Sanggar Sekar Wangi," kata Wayan, saat dikonfirmasi, Senin (23/10/2023).

Wayan menceritakan, Sanggar Tari Sekar Wangi dirintis sejak tahun 2014 dan sukses bertahan hingga saat ini ditengah serbuan gadget di kalangan anak muda.

"Saya berkolaborasi dengan Dewan Kesenian Lampung Selatan dan masyarakat lokal untuk melestarikan karya seni tari," sambungnya.

Jerih payah Wayan, diapresiasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah Vll Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek untuk mengadakan workshop pelatihan kombinasi tari Lampung dan tari Bali.

"Tujuan saya, melalui workshop Tari Lampung dan Tari Bali kita lestarikan serta jaga kebudayaan warisan leluhur," tegas Wayan.

Dalam pelaksanaan workshop hari Minggu (22/10) kemarin, Wayan menghadirkan pengurus Dewan Kesenian Lampung Selatan untuk pelatihan tari Lampung.

"Dan, Ni Wayan Nisma untuk melatih tari Bali. Ia dosen seni tari sebuah kampus di Bandar Lampung dan lulusan tari dari Bali," urai Wayan.

Wayan merincikan, tari Sigeh Penguten merupakan tari kreasi baru daerah dimana hasil perpaduan tari Melinting dan tari Sembah, juga akulturasi suku Lampung yakni Pepadun dan Saibatin.

Selanjutnya, tari Bedana simbol adat istiadat dan agama yang telah menyatu dalam kehidupan masyarakat Lampung, berasal dari masyarakat Lampung Saibatin, dimana sebagian besar tinggal di pesisir.

"Tari Sigeh Penguten diresmikan sebagai tarian Lampung dalam penyambutan tamu penting, dan dilanjutkan tari Bedana," cetus Wayan.

Untuk tari Bali, yakni tari Panyembrana berasal dari Bali dan juga ditampilkan untuk penyambutan tamu-tamu istimewa. Nama tari Panyembrana dari kata sambrama yang berarti sambutan.

"Dua paduan seni tari Lampung dan Bali, merupakan sebuah sajian tari untuk menyambut kedatangan para tamu-tamu penting atau wisatawan," ujar Wayan.

Dewan Kesenian Kecamatan Sidomulyo, Encus mengapresiasi, langkah Sanggar Tari Sekar Wangi atas usahanya melestarikan kesenian tari daerah.

"Ini salah satu wujud, bahwa budaya-budaya lokal yang dibawa oleh masyarakat perantau atau masyarakat lokal itu mampu dan tetap bertahan ke generasi berikutnya," puji Encus.

Encus berharap, Sanggar Tari Sekar Wangi terus berinovasi dalam melestarikan kesenian tari daerah melalui gelaran penampilan seni.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat diadakan semacam tampil bareng, yang lokasinya mungkin berada di kecamatan atau di kabupaten dan akan kita tampilkan sanggar seni yang ada di Sidomulyo," pinta Encus. (*)