PRL 2023 Masih Timbulkan Banyak Persoalan, Dari Parkir Liar Hingga Pungli

Pekan Raya Lampung 2023. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelaksanaan
Pekan Raya Lampung (PRL) tahun 2023 masih menimbulkan banyak persoalan yang
sama dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas
Lampung Deddy Hermawan, mengatakan permasalahan yang sama tiap tahunnya dalam
pelaksanaan PRL yaitu mulai dari parkir liar, minimnya tempat pembuangan
sampah, hingga pungutan liar (pungli) yang merajalela.
"Manajemen PRL terlihat belum juga
profesional. Sepertinya tidak ada proses pembelajaran dari tahun lalu.
Kesalahan masa lalu masih terjadi di PRL tahun ini," kata dia saat
dimintai tanggapan, Kamis (19/10).
Bahkan menurutnya, pihak penyelenggara tidak ada
totalitas kerja untuk mensukseskan acara tersebut. Esensi PRL sebagai pesta
rakyat dan pameran hasil pembangunan di Lampung pun hilang.
"Semua permasalahan ini harus sampai ke
pihak pengelola dalam hal ini Apindo. Ini agar terjadi perbaikan untuk
kedepannya," pungkasnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made
Bagiasa mengatakan, esensi dari pelaksanaan PRL tergantung dengan masyarakat
yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Kalau yang datang profesional maka akan
menonjolkan esensi dari PRL tersebut. Tapi kalau yang datang cuma mau nonton
konser ya jadi tidak benar," kata dia.
Ia mengatakan bahwa diadakannya konser musik
tersebut sebagai salah satu upaya pihak penyelenggara dalam hal ini Apindo
untuk menarik jumlah pengunjung yang lebih banyak lagi.
"Masyarakat yang mau nonton konser kan
datang lebih awal. Sambil menunggu konser dimulai maka mereka keliling dulu
melihat pameran. Saya rasa ini adalah salah satu strategi," katanya.
Made juga berharap agar kegiatan PRL tahun ini
dapat berjalan dengan aman dan damai serta tidak menimbulkan kegaduhan.
"Jangan sampai saat konser itu malah
terjadi keributan, jangan sampai rusuh. Kalau peristiwa tersebut sampai terjadi
berarti Lampung terkenal tidak aman," katanya.
Saat dimintai keterangan, Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan, pihaknya
akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PRL yang diadakan oleh Apindo.
"Kita akan evaluasi terus kedepannya,
jangan sampai macam-macam. Kita evaluasi terus apakah model seperti ini bisa
diteruskan kedepannya. Kita akan evaluasi keseluruhan dari awal sampai
akhir," kata Kusnardi, kemarin.
Kusnardi mengatakan sebelum pelaksanaan PRL
tersebut, pihaknya memberikan penekanan kepada Apindo agar kegiatan PRL dapat
berlangsung dengan aman, nyaman dan juga aman.
"Sudah kita sampaikan bahwa dalam mengelola
PRL ini pokoknya harus aman, bersih, nyaman dan tenang. Pengunjung dikontrol
kalau mau membludak harus dilakukan langkah antisipasi," jelasnya.
Menurut Kusnardi, langkah yang dilakukan oleh
Apindo untuk mengantisipasi agar jumlah penonton tidak menumpuk adalah dengan
menaikan harga tiket masuk.
"Kalau misal malamnya bakal ramai maka dinaikkan
harganya tiketnya. Karena takut penuh dan tidak kekontrol khawatir akan terjadi
keributan. Itu juga banyak masyarakat yang masuk dengan cara memanjat
tembok," ujarnya.
Ia menuturkan jika acara konser yang diadakan
dalam kegiatan PRL tersebut merupakan salah satu upaya Apindo dalam menarik
pengunjung agar lebih banyak yang datang ke acara PRL.
"Untuk hiburan itu adalah salah satu bentuk
menarik pengunjung itu adalah teori pemasaran karena ada gula ada semut. Yang
penting yang ditampilkan tidak berlebihan dan masih wajar," imbuhnya.
Kusnardi mengatakan jika sejak adanya pandemi
Covid-19, Pemprov Lampung tidak lagi menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan PRL
sehingga PRL diadakan oleh pihak swasta dalam hal ini Apindo.
"Biasanya kan Pemprov Lampung yang mengadakan,
tapi tetap saja kita pakai EO, kita mengeluarkan uang. Sekarang ada yang ingin
berpartisipasi maka kita persilahkan. Sehingga kita hemat dan tetap dapat PAD
dari sewa lahan," kata dia.
Seperti diketahui kegiatan PRL dilaksanakan pada
tanggal 6 hingga 21 Oktober, berlangsung di PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan mencakup
festival musik, pameran pembangunan, Lampung market, pameran OPD-SKPD, pameran
otomotif, pameran potensi daerah, pameran investasi, festival budaya,
pariwisata. (*)
Berita Lainnya
-
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025 -
Gubernur Mirza: Pabrik Singkong Tutup Meminta Waktu untuk Penyesuaian
Selasa, 06 Mei 2025