Dampak Kebakaran TPA Bakung, Sejumlah Warga Keluhkan Batuk Hingga Sakit Tenggorokan

Latif (45) salah seorang pemulung di TPA Bakung saat diwawancarai wartawan, Kamis (19/10/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Beberapa hari setelah
kebakaran TPA Bakung, sejumlah warga sekitar mengeluhkan batuk, pilek hingga
sakit tenggorokan, akibat kepulan asap dari kebaran sampah dari Tempat
Pembuangan Akhir yang berlokasi di Telukbetung Barat, Bandar Lampung itu.
Diketahui, kebakaran TPA Bakung tersebut sudah sepekan terakhir belum juga usai. Samin warga sekitar mengaku, semenjak kebakaran pertama matanya pedih akibat terpapar asap.
"Selain itu sesak dan sakit tenggorokan. Saya saja sakit ini apa lagi anak-anak, sehingga kadang tidak boleh main keluar rumah dulu," ujarnya, Kamis (19/10/2023).
Tidak hanya itu saja, menurut Samin asap yang masuk kedalam rumah, membuat aroma makanan menjadi tak sedap.
"Orang kita makan saja sampai bau karena asapnya ini," ucapnya.
"Kita harapkan asap dari kebararan ini bisa segera teratasi, karena kita bukan hanya tidak tahan menghirup asap nya tapi juga sampai sakit," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Andre warga sekitar menyampaikan, akibat dari kebakaran TPA Bakung sudah banyak warga sekitar batuk pilek.
"Saya sendiri lagi pilek, sakit tenggorokan sama batuk sejak hari Minggu kemaren. Gejalanya seperti Covid-19 saja," kata dia.
Andre mengaku, memang beberapa hari ini ada petugas kesehatan yang melakukan pengecekan kesehatan pada warga yang terdampak. Selain itu, warga juga dibagikan masker.
"Tapi kita minta bukan hanya masker saja, tapi juga vitamin," pintanya.
Sementara, Latif (45) seorang pemulung mengaku, dirinya sesak nafas dan batuk saat memulung di TPA Bakung.
"Kalau masker kita dikasih, tapi memang karena asapnya ini banyak ya agak sesak napas, batuk-batuk juga," tuturnya.
Kendati demikian, Latif mengaku dirinya tetap memaksakan diri memilah barang untuk bisa dijual. Meskipun, petugas di lapangan terkadang tidak membolehkan masuk area Bakung karena masih ada asap.
"Memang nggak boleh masuk, kerena kan asapnya ini. Cuma gimana namanya kita cari nafkah," pungkasnya.
Sementara itu, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, hingga kini pihaknya belum menyatakan kebakaran TPA Bakung statusnya menjadi darurat bencana.
"Belum jadi tanggap darurat bencana. Karena kebakaran TPA Bakung ini masih bisa kita tangani. InsyaAllah dua hari ini bisa diselesaikan," kata Eva.
Eva juga mengaku, pihaknya telah menurunkan sebanyak 5 puskesmas untuk keliling melihat warga-warga yang terkena dampak asap.
"Puskesmas untuk keliling, kalau ada warga yang sakit seperti sesak atau batuk. Supaya warga ini tidak dirugikan, semua masyarakat aman," kata Eva.
Ia pun mengaku, kejadian kebakaran ini semua juga tidak ada yang mau, namun demikian ini segera pihaknya tangani.
"Tapi kita juga minta kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan semua pihak," ucap Eva. (*)
Berita Lainnya
-
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025 -
Gubernur Mirza: Pabrik Singkong Tutup Meminta Waktu untuk Penyesuaian
Selasa, 06 Mei 2025