Warga Metro Terluka Lehernya Tersayat Benang Layangan, Wahdi: Jangan Panjer Layangan Hingga Pagi

Tampak bekas luka di leher Rasyid (67) warga Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan Metro Timur akibat tersayat benang layangan. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro
melarang masyarakat bermain layang-layang di jalan dan memanjer layangan (membiarkannya
terbang terus-menerus tanpa diawasi) tersebut hingga pagi hari. Hal itu dinilai
dapat membahayakan masyarakat khususnya pengendara roda dua.
Larangan itu disampaikan langsung oleh Walikota Metro,
Wahdi menanggapi fenomena layang-layang yang sedang ramai di Kota setempat dan
mengakibatkan seorang warga menjadi korban dengan luka sobek di bagian leher.
Walikota Metro, Wahdi meminta praktik bermain
layang-layang di jalan serta memanjer layangan sedari sore hingga pagi hari
diberhentikan di Kota Metro.
Wahdi menilai, bermain layang-layang dengan cara tersebut
dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Seharusnya, para pemain dapat
menerbangkan layangan hanya di lapangan dan kawasan persawahan yang telah
dipanen.
"Saya kira sebaiknya bermain layangan itu tidak
mengganggu masyarakat. Saya kira ini permainan seni ya, tapi seharusnya mainnya
di lapangan atau di sawah," ucapnya saat dikonfirmasi di kantornya, Jum'at
(13/10/2023).
Dirinya bahkan menegaskan agar masyarakat tidak bermain
layang-layang dengan cara di panjer sepanjang malam hingga pagi hari tanpa
pengawasan.
"Saya kira yang itu ditiadakan saja, jangan main
layangan di jalan dan jangan dipanjer layangannya karena itu mengganggu. Jangan
di panjer," ungkapnya.
Penegasan tersebut disampaikannya agar peristiwa warga
terlilit benang layangan saat mengendarai kendaraan tidak terjadi lagi di Kota
Metro.
"Karena kalau itu di panjer jatuh bisa membahayakan
orang lain. Ya tentu kita semua juga harus berhati-hati, kita tidak mau terjadi
musibah lagi yang seperti ini," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, sebelumnya
terdapat seorang pengendara sepeda motor bernama Rasyid (67) bersama istrinya
terjatuh akibat terjerat benang layangan di bagian leher.
Pria yang merupakan warga Kelurahan Tejo Agung, Kecamatan
Metro Timur itu menjadi korban jeratan benang layangan yang diduga dipanjer
oleh pemainnya tanpa pengawasan.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/10/2023) sekitar
pukul 18.45 WIB di wilayah Kecamatan Metro Timur. Kepada media, Rasyid mengaku
menderita luka besetan benang layangan jenis gelasan pada bagian leher.
"Kejadian itu sekitar pukul 7 malam, saat itu saya
sedang mengendarai motor tiba-tiba ada tali benang layangan melilit di leher
saya. Terus saya jatuh, saya lihat leher saya luka," ungkapnya.
Dirinya juga berharap agar masyarakat yang bermain
layang-layang tidak mengganggu pengendara maupun masyarakat dilingkungan.
"Untuk yang main layangan jangan sembarangan kalau
memanjernya, kan bahaya bagi pengendara motor. Intinya himbauan ke masyarakat,
agar berhati-hati. Jadi jika main layangan apa tidak lebih baik bermain di
lahan terbuka atau jauh dari jalan raya agar menjaga keselamatan setiap
pengendara," harapnya.
Diketahui, terdapat sejumlah manfaat hingga bahaya
bermain layang-layang. Dari sejumlah sumber yang dirangkum Kupastuntas.co,
bermain layang-layang dapat bermanfaat untuk mencegah rabun jauh.
Hal itu lantaran bermain layang-layang mengharuskan mata
untuk melihat jauh ke atas langit. Sehingga membuat otot dan saraf mata menjadi
lebih terlatih. Permainan ini bisa meringankan kelelahan pada mata serta
mencegah terjadinya miopi atau rabun jauh.
Meskipun begitu, terdapat pula bahaya yang ditimbulkan
dari bermain layang-layang secara sembarangan. Mulai dari melukai orang lain,
hingga dapat memutus infrastruktur jaringan listrik.
Jika layang-layang terkena kabel listrik atau tiang
listrik yang aktif, akan terjadi kontak listrik yang dapat menyebabkan kejutan
listrik. Kejutan listrik bisa menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian.
Layang-layang yang terbang dekat gardu distribusi atau
saluran listrik tinggi juga dapat menyebabkan kebakaran. Maka, bermain
layang-layang sebaiknya di tempat yang luas dan jauh dari jaringan listrik.
Jika bermain layang-layang di dekat jaringan listrik
sangat berbahaya karena layang-layang bisa tersangkut di kabel listrik dan
mengakibatkan tersetrum.
Bermain layang-layang dapat dilakukan di tanah lapang
atau terbuka, sehingga akan lebih mudah untuk menerbangkan layang-layang jika
dibandingkan di lokasi padat pemukiman , jalanan maupun banyak pepohonan. (*)
Berita Lainnya
-
Tanpa Pers yang Kuat, Metro Bisa Tersesat, Oleh: Arby Pratama
Minggu, 27 April 2025 -
Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti Kunjungi Metro, Dukung Pemkot Wujudkan Kota Cerdas
Sabtu, 26 April 2025 -
Waspada, Beredar Akun Palsu dan Nomor Abal-abal Catut Nama Wali Kota Metro
Rabu, 23 April 2025 -
Gubernur Lampung Optimis Target Panen 3,5 Juta Ton Gabah Tercapai
Rabu, 23 April 2025