• Jumat, 02 Mei 2025

Sudin Minta Pemerintah Alokasikan Pupuk Subsidi untuk Komoditas Singkong

Jumat, 13 Oktober 2023 - 08.02 WIB
1.4k

Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, saat sampaikan arahannya dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ubi Kayu Berbasis Pemupukan Berimbang dan Penerapan Integrated Farming Bagi Penyuluh Pertanian Angkatan I dan II, di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (12/10/2023). Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi untuk komoditas ubi kayu atau singkong. Saat ini Lampung adalah daerah penghasil singkong terbesar Nasional dengan produksi mencapai 7,3 juta ton.

Sudin mengatakan, Provinsi Lampung merupakan provinsi penghasil ubi kayu atau singkong terbesar di Tanah Air, dan petani di Lampung sebagian besar merupakan petani singkong. Sayangnya, saat ini subsidi pupuk untuk komoditas singkong tidak ada.

“Karena itu, saya terus mendorong pemerintah memberikan pupuk subsidi untuk komoditas singkong. Saya sudah tiga kali diskusi dengan Kementan, bahkan rapat secara resmi di DPR meminta kekhususan singkong sebagai komoditas yang dapat menerima pupuk subsidi," kata Sudin saat acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Budidaya Ubi Kayu Berbasis Pemupukan Berimbang dan Penerapan Integrated Farming Bagi Penyuluh Pertanian Angkatan I dan II, di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Kamis (12/10/2023).

Ia menegaskan, akan terus mengusulkan ke pemerintah agar memberikan pupuk subsidi untuk komoditas singkong.

Sudin mengatakan, ia juga sudah minta kepada pemerintah menambah alokasi kios pupuk non subsidi sebanyak 1.000 kios di tahun 2023 dan 1.500 kios di tahun 2024.

“Saya sudah membuat keputusan bersama dengan Kementerian Pertanian pada tahun 2023 ini agar PT Pupuk Indonesia menyiapkan tambahan kios pupuk non subsidi sebanyak 1.000 kios, dan pada tahun 2024 penambahan kios pupuk non subsidi sebanyak 1.500 kios,” katanya.

Ia terus mendorong pemerintah agar pupuk subsidi dan non subsidi tersedia di lapangan sehingga para petani tidak sulit untuk mendapatkan pupuk.

“Karena permintaan pupuk bersubsidi itu ada sebanyak 24 juta ton, tetapi pemerintah hanya bisa menyiapkan tahun 2023 6,8 juta ton. Kemudian pada tahun 2024 mendatang terjadi penurunan alokasi pupuk bersubsidi menjadi 5,3 juta ton. Maka pemerintah harus bisa mencarikan solusi agar para petani tetap bisa mendapatkan pupuk,” jelasnya.

Sudin menerangkan, permasalahan utama para petani selama ini adalah adalah sulitnya mendapat pupuk. Keluhan tersebut selalu disampaikan saat Presiden Jokowi, Menteri Pertanian dan Ketua DPR RI turun ke bawah dan bertemu masyarakat.

"Ini juga menjadi kritik untuk PT Pusri Palembang. Petani mau beli pupuk yang subsidi gak dapat, mau beli pupuk non subsidi juga gak ada di kios," tegas Sudin.

Sudin minta kepada para penyuluh pertanian agar bisa memberikan edukasi kepada para petani untuk bisa melakukan inovasi terhadap lahan pertanian yang digarap agar bisa menghasilkan singkong yang berkualitas dan produksi yang maksimal.

Pada kesempatan ini, Sudin juga melakukan panen tanaman singkong varietas Umas Jaya 5 (UJ 5) pada lahan seluas  2.750 meter persegi di lahan milik Bapeltan Lampung.

Tanaman singkong varietas Umas Jaya 5 bisa menggunakan pupuk kandang dan pupuk NPK Pusri 17-6-25. Dalam satu hektar produksi singkong bisa mencapai 47,6 ton dengan usia tanam 9 bulan.

Harga bersih kotor singkong ini Rp1.600 per kg, lalu dipotong rafaksi 15% (Rp 240) dan biaya cabut dan angkut (Rp 260), maka keuntungan bersih yang diterima petani sebesar Rp1.100 per kg.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto yang hadir di acara itu mengatakan, pada tahun 2023 ini produksi singkong di Provinsi Lampung mencapai 7,3 juta ton.

Bani mengatakan, singkong merupakan produksi pertanian terbesar di Provinsi Lampung, dan nomor satu di Indonesia dengan sasaran luas tanam tahun 2023 sekitar 268.822 hektar.

"Ini merupakan hal yang cukup luar biasa dan tentu memberikan dampak yang baik bagi petani singkong. Apalagi harga singkong saat ini mencapai Rp1.900 per kilogram. Mudah-mudahan ini akan memberikan dampak terhadap kesejahteraan petani," kata Bani.

Produksi singkong di Provinsi Lampung berasal dari beberapa daerah diantaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung Selatan, Way Kanan, Tulangbawang Barat dan Tulang Bawang.

“Dalam mencapai produktivitas hasil pertanian yang maksimal tentu tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian. Penyuluh merupakan ujung tombak di lapangan, sehingga dalam melaksanakan tugasnya harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup,” jelasnya.

"Apalagi sekarang era teknologi digital, tentu penyuluh harus menyesuaikan perkembangan zaman agar ilmunya tidak tertinggal,” lanjutnya.

Bani mengungkapkan, keterbatasan kuota pupuk yang terjadi saat ini membuat pemerintah harus mencarikan alternatif yang bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi para petani, diantaranya dengan penggunaan pupuk organik.

"Karena pupuk organik juga memberikan kemanfaatan yang luar biasa. Selain untuk merubah tanah menjadi lebih subur, juga bisa membuat usia tanah produktif bertahan lebih lama. Sehingga penggunaan pupuk organik harus lebih dikembangkan," paparnya.

Bani mendorong kepada penyuluh pertanian agar lebih masif memberikan sosialisasi kepada petani singkong terkait penggunaan pupuk organik untuk bisa tetap meningkatkan produksi singkong.

Sementara Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh yang juga hadir menjelaskan, PT Pusri memiliki produk-produk inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan petani.

“Salah satunya NPK Singkong Pusri 17-6-25, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani khususnya dalam upaya peningkatan produksi singkong di Provinsi Lampung.

Tri menerangkan, pupuk NPK Singkong Pusri 17-6-25 telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas singkong hingga mencapai di atas 50-70 ton per hektar.

"Kami juga membangun Kampung Singkong sebagai wadah pengembangan komunitas bagi petani singkong yang berlokasi di Desa Sriwijaya Mataram, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Ini sebagai salah satu upaya kami untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.

Kepala Bapeltan Lampung, Abdul Roni Angkat menambahkan, bimtek tersebut diikuti 150 penyuluh pertanian berasal dari 7 Kabupaten di Provinsi Lampung. Diantaranya, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat dan Way Kanan.

Setelah itu Sudin hadiri Bimtek pengelolaan lahan tanaman pangan mengurangi dampak El Nino sekaligus menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan bibit Alpukat kepada kelompok petani di Desa Bumi Daya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel), Kamis (12/10/2023).

Dalam sambutannya, Sudin mengatakan, dampak El Nino bukan hanya dirasakan di wilayah Indonesia tetapi juga di berbagai negara.

"Di Lampung ada tanaman yang masih bisa dipanen seperti di Tubaba dan Metro, karena memang irigasinya masih bagus dalam mengantisipasi dampak fenomena El Nino ini. Sehingga sawahnya masih bisa dialiri air," kata Sudin.

Sedangkan di daerah lain, lanjut Sudin, dampak fenomena mengakibatkan banyak sumur masyarakat mengalami kekeringan seperti di Bandar Lampung. Sehingga warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Tapi Pak Nanang ini bupati yang paling hebat. Dia cerita di bawah kaki Gunung Rajabasa itu terdapat mata air, lalu dibuatlah penampungan dan pipanisasi. Dipasanglah 250 pipa paralon sampai ke bawah agar air itu dapat disalurkan ke masyarakat. Masih jarang lho ada bupati yang peduli terhadap masalah tersebut," kata Sudin.

Sudin berharap, dengan adanya bimtek ini bisa membantu petani memperluas wawasan dan pengetahuan para petani dalam rangka mengantisipasi dampak fenomena El Nino. Sehingga petani mempunyai solusi agar bisa tetap bisa panen.

Sementara, Bupati Lamsel, Nanang Ermanto mengatakan, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin merupakan sosok yang tidak kenal lelah membantu para petani agar lebih sejahtera. Bahkan, lanjut Nanang, Sudin lebih mementingkan urusan rakyatnya dibanding kepentingan dirinya pribadi.

"Beberapa hari yang lalu saya komunikasi dengan beliau masih di Papua, tapi sekarang sudah di Lampung. Bagaimana sibuknya beliau untuk terus mensejahterakan rakyat. Sebagai wakil rakyat beliau tidak ada kata lelah, kita doakan beliau selalu diberikan kesehatan, panjang umur, rezeki yang banyak," kata Nanang.

Nanang mengaku, melihat situasi dan kondisi saat ini tentu sangat memprihatinkan khususnya bagi para petani akibat fenomena El Nino. Nanang minta para petani agar selalu berinovasi untuk menghadapi persoalan tersebut.

"Kita harus ada solusi supaya tahun depan bisa menghadapi situasi seperti ini.  Bagaimana kita bisa belajar kemandirian sektor pertanian, bagaimana agar stok air selalu ada, sehingga para petani tidak kesulitan mendapatkan air," imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Dr Donald Harris Sihotang dan sejumlah tamu undangan. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Jumat 13 Oktober 2023 dengan judul “Sudin Minta Pemerintah Alokasikan Pupuk Subsidi Komoditas Singkong”