Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung telah menerbitkan 24.863 Nomor Induk Berusaha (NIB) selama periode Agustus 2021 hingga Oktober 2023. 

Kepala DPMPTSP Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung mengatakan, jumlah NIB tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).

"PMD sebanyak 24.855 lalu PMA nya ada 8 NIB yang sudah terbit di kota Bandar Lampung," kata Muhtadi Arsyad, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (13/10/2023).

Ia menjelaskan, dari 24.863 NIB ini terbagi menjadi beberapa jenis kegiatan usaha.

"Jadi satu NIB itu bisa untuk dua tiga bahkan empat jumlah proyek," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, dari sebaran jenis proyek berbasis resiko itu ada 65.087 proyek. Jumlah ini terbagi menjadi 4 kategori yaitu resiko rendah sebanyak 41.427 kemudian yang kedua disusul menengah rendah itu sebanyak 6.709.

"Kemudian menengah tinggi 12.531 dan terakhir tinggi sebanyak 4.420 jenis usaha," ungkapnya.

Kemudian kata dia, sebaran proyek berdasarkan Kecamatan tertinggi ada di Sukarame yakni sebanyak 6140, lalu yang kedua di Kemiling ada 5.164.

"Kemudian wilayah ketiga di Way Halim 4.678, keempat di Rajabasa 1437 dan terakhir Tanjung Senang ada 4.316," tuturnya.

Muhtadi menambahkan, berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) ada 5 yang tertinggi. Pertama yaitu industri produk makanan  ada 1683, kemudian industri produk roti dan kue 1.017. Selanjutnya industri kerupuk, keripik dan sejenisnya 1.416.

"Industri berbasis daging ada 1.332 dan 1.182 merupakan kedai makanan," tandasnya.

Sementara, Rina salah satu warga Bandar Lampung yang beberapa waktu lalu membuat NIB mengatakan, dirinya tak memiliki kesulitan berarti dalam mengurus izin.

"Sebenarnya buat perizinan ini nggak susah, cuma karena online kita agak bingung ya. Soalnya ini saya baru pertama juga buka kafe," kata Rina. (*)