• Kamis, 01 Mei 2025

Panen Raya Padi MSP di Tubaba, I Made Urip: Alih Fungsi Lahan Pertanian Ancaman Serius Kedaulatan Pangan

Rabu, 11 Oktober 2023 - 08.08 WIB
104

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup, I Made Urip, saat kegiatan panen raya Padi MSP di Desa Daya Asri, Kecamatan Tumijajar, Tubaba, Selasa (10/10/2023). Foto: Echa

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup, I Made Urip, mengatakan untuk mencapai kedaulatan pangan tidak mudah, karena banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya, alih fungsi lahan pertanian yang kian masif.

Hal tersebut disampaikan Made Urip kegiatan panen raya Padi MSP musim tanam gadu tahun 2023 di Desa Daya Asri, Kecamatan Tumijajar, Tulangbawang Barat (Tubaba), Selasa (10/10/2023).

Made Urip mengatakan, PDI Perjuangan terus konsisten mewujudkan kedaulatan pangan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di Provinsi Lampung.

"Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberikan banyak arahan dan bimbingan untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia,” katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini banyak lahan pertanian produktif yang diubah untuk pembangunan perumahan, kepentingan pribadi, industri dan yang lainnya.

Untuk itu, Made Urip mengajak masyarakat bisa terus menjaga dan melindungi lahan produktif yang dimiliki, dan jangan dialihfungsikan.

"Kemudian kita harus regenerasi, bagaimana kita mengajak anak muda untuk mau turun ke sektor pertanian. Bagaimana kita bisa menciptakan inovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia khususnya di Lampung," jelasnya.


Ia menerangkan, tantangan lain yang akan dihadapi dalam mewujudkan kedaulatan pangan adalah terbatasnya tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL). Padahal, PPL mempunyai peran penting untuk menyampaikan data di lapangan secara faktual.

"Kemudian infrastruktur pertanian, karena sebagian besar jalan pertanian di Lampung banyak yang sudah rusak. Jaringan irigasi banyak tidak berjalan maksimal. Ini menjadi tantangan kita untuk terus bergerak melakukan inovasi baru untuk meningkatkan hasil pertanian," paparnya.

Ia mengatakan, menghadapi perubahan iklim yang terjadi saat ini perlu adanya kerjasama semua sektor untuk tetap menjaga ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas pangan di Indonesia khususnya di Lampung.

"Karena petani adalah pahlawan kita. Kita harus terus bersama-sama melakukan inovasi guna menjaga dan mewujudkan kedaulatan pangan agar Indonesia bisa mandiri, tidak bergantung pada negara lain," ujarnya.  Made Urip minta kepada seluruh kader PDI Perjuangan bisa terus membantu para petani agar lebih sejahtera.

"Kehadiran Padi MSP ini sangat membantu para petani karena bisa meningkatkan hasil produksi padi mencapai 8,2 ton per hektar. Dan Padi MSP sudah dikembangkan di seluruh Indonesia,” katanya.


Sementara Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung, Sudin, mendorong para petani ikut program asuransi pertanian agar kesejahteraan para petani di Lampung tetap terjaga.

"Jadi bapak ibu cukup membayar Rp38 ribu, selebihnya saya yang tanda tangan untuk subsidinya. jadi kalau nanti ada yang mengaku-ngaku bisa kasih subsidi atau yang lain itu bohong. Karena saya yang tanda tangan," kata Sudin.

Sudin menerangkan, asuransi pertanian melindungi petani dari kerugian gagal panen akibat bencana alam, serangan organisme pengganggu tumbuhan, wabah penyakit hewan menular, dampak perubahan iklim dan dampak lainnya.

"Terlebih saat ini kondisi perubahan iklim sangat berdampak terhadap keberlangsungan sektor pertanian, sehingga sangat penting bagi petani mengikuti program asuransi pertanian agar ketika mengalami puso bisa dibantu," ungkapnya.

Sudin juga minta pihak terkait memberikan edukasi kepada para petani bagaimana mengelola lahan pertanian yang baik untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Lampung.

"Karena saya lihat disini masih sedikit yang memanfaatkan embung, jadi ini harus diberikan edukasi. Kami Komisi IV DPR RI mempunyai program bantuan embung gratis, nanti tolong disiapkan proposalnya agar segera kita distribusikan," kata Sudin.

Sudin menerangkan, bantuan embung yang diberikan berbeda dengan embung yang dibuat pada umumnya. Program pembuatan embung yang digulirkan sudah menggunakan teknologi geomembran sehingga bisa tahan puluhan tahun untuk menampung air.

"Saya bukan caleg di sini (Tubaba), jadi saya tidak berani bohong. Program pembuatan embung ini sudah diterapkan di Lampung Selatan dan Pesawaran, jadi ini sangat bermanfaat untuk petani," jelasnya

Dalam kesempatan tersebut, Sudin juga menyinggung nasib para penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang dinilai belum sejahtera. Sebab untuk kebutuhan pulsa setiap bulannya belum diakomodir oleh Kementerian Pertanian.

"Saya sudah perintahkan Balai Penyuluhan Pertanian untuk membantu pulsa bagi PPL di tahun 2023 setiap bulan Rp50 ribu, dan untuk 2024 sebesar Rp100 ribu per PPL. Karena bagaimana penyuluh bisa memberikan laporan kalau pulsa saja tidak ada," terangnya.


Calon anggota DPR RI, Dwinan Rahmandi menambahkan, sebagai bagian kaum milenial yang aktif dibidang pertanian, ia sudah turun langsung ke masyarakat menampung apa saja dibutuhkan oleh para petani.

Dwinan mengatakan, rutin memberikan bantuan benih gratis kepada petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. "Bukan hanya di Tubaba, kami terus melakukan program pengembangan bibit Padi MSP di beberapa daerah lain seperti di Lamteng, Lamtim, Tuba, dan daerah lainnya. Karena benih Padi MSP ini tidak kalah dengan benih lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian," imbuhnya.

Dwinan mengajak para petani untuk terus mengembangkan varietas benih Padi MSP untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan mewujudkan kedaulatan pangan sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Ketua Umum Mari Sejahterakan Petani (MSP), Bambang Mujiarto mengatakan, pangan adalah kebutuhan pokok seluruh elemen bangsa. Jika kebutuhan pangan tidak terpenuhi maka sebuah negara akan mengalami kekacauan yang luar biasa.

"Indonesia mempunyai karakter sebagai bangsa berdaulat dan tidak bergantung negara lain, kekayaan indonesia merupakan anugerah dari Tuhan yang menjadi dasar Indonesia menuju daulat pangan," jelasnya

Menurutnya, tata kelola pangan harus menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh bangsa ini. Begitu pula di sektor peternakan untuk memenuhi protein hewani, dan kekayaan laut untuk memenuhi kebutuhan protein dari ikan.

"Ini bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pangan, sehingga perlu adanya roadmap sehingga kebutuhan pangan di sebuah wilayah tidak tumpang tindih. Kami mengajak semua pihak agar senantiasa konsisten dalam perjuangan ideologis pangan," imbuhnya

Ketua pelaksana kegiatan Panen Raya Padi MSP, Susanto, melaporkan bahwa ia terus memberikan pendampingan kepada para petani di Tubaba untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian.

Susanto mengatakan, petani yang menggunakan benih Padi MSP bisa meningkatkan produksi padi hingga 20-30 persen dibandingkan memakai benih padi lain.

Ia berharap, kedepan akan lebih banyak lagi petani yang menanam padi varietas MSP agar bisa lebih sejahtera dan bisa mewujudkan kedaulatan pangan khususnya di Lampung.

Hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal MSP Silahudin,  Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Sutono, dan Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung.

Lampung Berpotensi Kehilangan Produksi Gabah 1.954 Ton

Sementara itu, luas lahan padi di Provinsi Lampung yang terdampak El Nino hingga akhir Agustus 2023 mencapai 765 hektar. Dari jumlah tersebut, ada lahan seluas 93 hektar dinyatakan puso atau mengalami gagal panen. Dampaknya, Lampung berpotensi kehilangan hasil produksi Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 1.954 ton.

Hal itu disampaikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat rapat penanggulangan kekeringan dampak El Nino, di Mahan Agung Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa (5/9/2023).

Arinal mengatakan, lahan padi terdampak El Nino berada di Kabupaten Lampung Barat 118 hektar dengan potensi kehilangan produksi 168 ton GKP, Lampung Selatan lahan kekeringan 205 hektar, puso 2 hektar dan potensi kehilangan 378 ton GKP.

Selanjutnya, Lampung Timur lahan kekeringan 68 hektar dengan potensi kehilangan 93 ton GKP, Way Kanan lahan kekeringan 45 hektar dengan potensi kehilangan 58 ton GKP, Tulang Bawang lahan kekeringan 135 hektar dan 85 hektar mengalami puso serta dan potensi kehilangan 884 ton GKP.

Lalu, Pesawaran lahan kekeringan 120 hektar dan mengalami puso 5 hektar serta potensi kehilangan 245 ton GKP, Pringsewu lahan kekeringan 49 hektar mengalami puso 1 hektar dengan potensi kehilangan produksi 92 ton GKP, Pesisir Barat 25 hektar dan berpotensi kehilangan 36 ton GKP.

Arinal mengatakan, dalam menghadapi El Nino ini, Provinsi Lampung ditargetkan menambah tanam padi pada periode Agustus dan Oktober seluas 36 ribu hektar tersebar di sepuluh daerah.

"Realisasi tanam pada bulan Agustus yang eksisting atau reguler seluas 24.718 hektar dan gernas seluas 881 hektar. Sehingga total pertanaman padi bulan Agustus yang berkontribusi menghadapi El Nino seluas 25.599 hektar," jelasnya.

Arinal menerangkan, target tanam secara reguler pada September seluas 11.832 hektar dan gernas seluas 11.904 hektar, sehingga total target tanam padi seluas 23.736 hektar. Sedangkan target tanam Oktober melalui program gernas seluas 4.274 hektar.

"Dari jumlah tersebut target produksi di September 459.865 ton, Oktober 371.662 ton, November 139.277 ton dan Desember 63.029 ton. Sehingga total dari September hingga Desember produksinya 1.033.833 ton GKP," imbuhnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Rabu, 11 Oktober 2023 dengan judul "Panen Raya Padi MSP di Tubaba"