Diduga Pemburu Liar Membakar Lahan TNWK Gunakan Obat Nyamuk
Kupastuntas.co, Lampung Timur – Pihak Taman Nasional Way
Kambas (TNWK) mencurigai modus yang digunakan para pelaku pembakaran lahan adalah
dengan membakar obat nyamuk.
Plt Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Hermawan mengatakan
bahwa pihaknya pernah menangkap pemburu liar yang sengaja membakar lahan TNWK
menggunakan obat nyamuk.
"Dugaan kami saat ini sama ya, karena waktu
sebelum Covid-19 melanda itu kami pernah mendapati pembakaran lahan menggunakan
obat nyamuk," kata dia dilansir dari Detikcom, Minggu (8/10/2023).
Menurut Hermawan, obat nyamuk itu dibakar dan
memberikan waktu mereka untuk melarikan diri sebelum ketahuan atau tertangkap.
"Kami pernah menemukan obat nyamuk di lahan
yang terbakar waktu itu, jadi mereka ini membakar obat nyamuk itu dan mempunyai
waktu untuk melarikan diri. Jadi kan kalau bakar obat nyamuk nggak langsung
mati itu apinya," terang dia.
Meski begitu, untuk mengetahui modus pastinya,
pihak TNWK masih menunggu para pemburu liar ini tertangkap.
"Itu dugaan kami ya, tapi memang bisa saja
modus itu berbeda lagi," tandasnya.
Di lain pihak, Satreskrim Polres Lampung Timur
masih melakukan penyelidikan dan pengejaran para pelaku yang telah
diidentifikasi.
"Kami telah melakukan penyelidikan atas
peristiwa terbakarnya lahan di Taman Nasional Way Kambas. Sudah ada yang kami duga
sebagai pelaku," kata Kapolres Lampung Timur, AKBP Rizal Muchtar.
Menurut Rizal, penyelidikan ini melibatkan pihak
Taman Nasional Way Kambas untuk menguatkan dugaan sebagai para pelakunya.
"Iya kami sudah mapping siapa-siapa para
pelakunya. Kami libatkan pihak TNWK dalam penyelidikan ini, dan dugaan kuatnya
memang pemburu liar, semoga dalam waktu dekat para pelaku ini bisa segera
tertangkap," jelasnya.
Terparah Dalam Lima Tahun Terakhir
Kebakaran lahan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur
disebut paling parah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan
dampak El Nino yang membuat banyak ilalang pohon mengering.
Plt Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Hermawan mengatakan El Nino
tahun ini menjadi penyebab utama banyaknya lahan terbakar akibat mengering.
"Fenomena El Nino ini kan 5 tahun sekali,
memang di tahun ini panas yang ditimbulkan begitu dahsyat. Banyak ilalang serta
pohon yang mengering sehingga mudahnya terbakar api," kata dia, Jumat
(6/10/2023).
Menurut Hermawan, kebakaran lahan di Taman
Nasional Way Kambas terparah terjadi pada tahun 2019 lalu yang juga dampak dari
El Nino.
"Terakhir itu yang parah terjadi 5 tahun lalu
tepatnya di tahun 2019. Itu juga dampak dari lahan yang mengering karena El
Nino," jelas dia.
Hingga kini tercatat dari total luas lahan Taman
Nasional Way Kambas 125.621,30 hektar, 270 hektar terbakar dalam kurun waktu
kurang dari dua bulan.
Meski 6 titik api dikatakan telah padam sejak
kemarin, tim gabungan dari melibatkan TNWK, Polri, TNI serta pihak swasta masih
melakukan penjagaan dan penyisiran untuk mengantisipasi bara api yang tersisa.
(Detik)
Berita Lainnya
-
Kampanye di Pekalongan, Arinal Djunaidi akan Bangun Lagi Jalan Rusak di Lampung Timur
Minggu, 17 November 2024 -
Malam Ini, Kiki The Poters dan Kipas Tua Siap Guncang Pesta Rakyat Ardjuno di Lampung Timur
Minggu, 17 November 2024 -
Ardjuno Tegaskan Komitmen Bangun Lampung dari Desa, Bakal Tingkatkan Infrastruktur dan Pertanian
Sabtu, 16 November 2024 -
Kisah Pilu PMI Lampung Timur, Mata Buta Gaji Tidak Dibayar, Kini Tuntut Keadilan
Sabtu, 16 November 2024
- Penulis : Sigit Pamungkas
- Editor : Sigit Pamungkas
Berita Lainnya
-
Minggu, 17 November 2024
Kampanye di Pekalongan, Arinal Djunaidi akan Bangun Lagi Jalan Rusak di Lampung Timur
-
Minggu, 17 November 2024
Malam Ini, Kiki The Poters dan Kipas Tua Siap Guncang Pesta Rakyat Ardjuno di Lampung Timur
-
Sabtu, 16 November 2024
Ardjuno Tegaskan Komitmen Bangun Lampung dari Desa, Bakal Tingkatkan Infrastruktur dan Pertanian
-
Sabtu, 16 November 2024
Kisah Pilu PMI Lampung Timur, Mata Buta Gaji Tidak Dibayar, Kini Tuntut Keadilan