• Kamis, 21 November 2024

Diduga Pemburu Liar Membakar Lahan TNWK Gunakan Obat Nyamuk

Minggu, 08 Oktober 2023 - 18.20 WIB
89

Dampak kebakaran lahan di TNWK yang hanya menyisakan abu dan mematikan tanaman. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Pihak Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mencurigai modus yang digunakan para pelaku pembakaran lahan adalah dengan membakar obat nyamuk.

Plt Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Hermawan mengatakan bahwa pihaknya pernah menangkap pemburu liar yang sengaja membakar lahan TNWK menggunakan obat nyamuk.

"Dugaan kami saat ini sama ya, karena waktu sebelum Covid-19 melanda itu kami pernah mendapati pembakaran lahan menggunakan obat nyamuk," kata dia dilansir dari Detikcom, Minggu (8/10/2023).

Menurut Hermawan, obat nyamuk itu dibakar dan memberikan waktu mereka untuk melarikan diri sebelum ketahuan atau tertangkap.

"Kami pernah menemukan obat nyamuk di lahan yang terbakar waktu itu, jadi mereka ini membakar obat nyamuk itu dan mempunyai waktu untuk melarikan diri. Jadi kan kalau bakar obat nyamuk nggak langsung mati itu apinya," terang dia.

Meski begitu, untuk mengetahui modus pastinya, pihak TNWK masih menunggu para pemburu liar ini tertangkap.

"Itu dugaan kami ya, tapi memang bisa saja modus itu berbeda lagi," tandasnya.

Di lain pihak, Satreskrim Polres Lampung Timur masih melakukan penyelidikan dan pengejaran para pelaku yang telah diidentifikasi.

"Kami telah melakukan penyelidikan atas peristiwa terbakarnya lahan di Taman Nasional Way Kambas. Sudah ada yang kami duga sebagai pelaku," kata Kapolres Lampung Timur, AKBP Rizal Muchtar.

Menurut Rizal, penyelidikan ini melibatkan pihak Taman Nasional Way Kambas untuk menguatkan dugaan sebagai para pelakunya.

"Iya kami sudah mapping siapa-siapa para pelakunya. Kami libatkan pihak TNWK dalam penyelidikan ini, dan dugaan kuatnya memang pemburu liar, semoga dalam waktu dekat para pelaku ini bisa segera tertangkap," jelasnya.

Terparah Dalam Lima Tahun Terakhir

Kebakaran lahan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur disebut paling parah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Hal ini dikarenakan dampak El Nino yang membuat banyak ilalang pohon mengering.

Plt Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Hermawan mengatakan El Nino tahun ini menjadi penyebab utama banyaknya lahan terbakar akibat mengering.

"Fenomena El Nino ini kan 5 tahun sekali, memang di tahun ini panas yang ditimbulkan begitu dahsyat. Banyak ilalang serta pohon yang mengering sehingga mudahnya terbakar api," kata dia, Jumat (6/10/2023).

Menurut Hermawan, kebakaran lahan di Taman Nasional Way Kambas terparah terjadi pada tahun 2019 lalu yang juga dampak dari El Nino.

"Terakhir itu yang parah terjadi 5 tahun lalu tepatnya di tahun 2019. Itu juga dampak dari lahan yang mengering karena El Nino," jelas dia.

Hingga kini tercatat dari total luas lahan Taman Nasional Way Kambas 125.621,30 hektar, 270 hektar terbakar dalam kurun waktu kurang dari dua bulan.

Meski 6 titik api dikatakan telah padam sejak kemarin, tim gabungan dari melibatkan TNWK, Polri, TNI serta pihak swasta masih melakukan penjagaan dan penyisiran untuk mengantisipasi bara api yang tersisa. (Detik)


Berita Lainnya

-->