Kupastuntas.co, Bandar Lampung - DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung telah menyerahkan berkas hasil pencermatan rancangan daftar calon tetap (DCT) bakal calon legislatif (Bacaleg) partainya kepada KPU setempat, Selasa (3/10/2023).

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Lampung Sutono saat diwawancarai mengatakan, dalam penyerahan berkas tersebut pihaknya telah mengganti 2 Bacaleg pada 2 Dapil, yaitu dr. Relly Rigen dari Dapil 4, dan Syukri Baihaki Dapil 6.

"Ada 2 dari DCS tapi DCT gak muncul. dr. Rigen kemarin Dapil 4 kemudian beliau dapat penugasan jadi Sekjen Bara JP di Jakarta makanya diganti. Kemudian Kyai Syukri Baihaki yang tadinya Dapil 6, mungkin karena keadaan fisiknya kurang sehat maka mencari kader yang lebih fresh tapi beliau bekerja berjuang untuk  partai, dan kewajiban itulah yang kita serahkan ke KPU dan sudah lengkap berkasnya siap untuk pemilu tahun 2024," ungkap Sutono.

Ditanya soal adanya putusan Mahkamah Agung (MA) terkait dengan keterwakilan perempuan yang dibulatkan menjadi 30 persen keatas, ia mengatakan bahwa hal itu bukan persoalan karena Bacaleg dari PDI-P telah melampaui 30 persen.

"Kita sudah lewat (30 persen perempuan) kalau PDI Perjuangan itu bukan basa-basi pasti sudah terlewati, kita sudah punya komitmen sama saja antara laki-laki dan perempuan," ujarnya.

Hal itu dibuktikan kata Sutono dengan adanya Walikota maupun Bupati dari PDI Perjuangan adalah perempuan. Kesetaraan gender sudah terlihat di tubuh partai berlambang banteng moncong putih itu katanya.

Selain itu, Sutono juga menjelaskan mengenai pesan-pesan yang disampaikan oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) beberapa waktu yang lalu bahwa bukan hanya fokus pada pemenangan pemilu 2024.

"Bu Megawati sangat menginginkan kader PDI Perjuangan agar tetap berjuang untuk rakyat wong cilik, jadi secara khusus di Rakernas semua 3 pilar partai didorong untuk percepatan pangan," tandasnya.

Yang terpenting kata Sutono adalah mengentaskan kemiskinan di Indonesia melalui berbagai program.

"Jadi tekanan itu bukan hanya menang presiden tetapi juga programnya. Itu yang pada rakernas ditekankan, bagaimana pengentasan kemiskinan, stunting termasuk kedaulatan pangan," tutupnya. (*)