Pasca Pelemparan Bom Molotov di Ponpes Darul A’mal, Ketua Yayasan Sebut Situasi Kondusif, Polisi Periksa 5 Saksi
Kupastuntas.co, Metro - Perkara teror bom
molotov di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul A'mal Kelurahan Mulyojati, Kecamatan
Metro Barat masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, Polisi mengungkap telah
memeriksa Lima saksi. Dan Pihak yayasan pastikan kondisi sudah kondusif.
Ketua Yayasan Darul A'mal Lampung, Dr. (Cand)
H. Kodrattulloh Sidiq Khusnan mengungkapkan kondisi terkini pesantren pasca
pelemparan bom molotov ke gedung keamanan Ponpes pada Jum'at (22/9/2023) pukul 03.33 WIB silam.
Ia pun menceitakan awal mula mendapatkan laporan dari pihak
Ponpes pada Sabtu (23/9/2023). Dari laporan tersebut, pihak yayasan meminta
pengurus segera melaporkan insiden itu pada Minggu (24/9/2023) ke Mapolsek
Metro Barat.
"Kami menerima laporan itu sudah hari
Sabtu ya, memang keamanan kita agak takut, namanya juga anak-anak santri.
Sehingga mereka melaporkan satu hari kemudian dan kita perintahkan untuk segera
lapor ke Kepolisian dalam hal ini Polsek Metro Barat. Laporan diwakili sama
saudara Tanyizul Maksum selaku Wakil Ketua Yayasan Darul A’mal," jelasnya
kepada Kupastuntas.co, Selasa (3/10/2023).
Saat diwawancarai di kediamannya yang terdapat
di wilayah Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Ketua Yayasan
tersebut menceritakan kondisi sesaat sebelum peristiwa teror terjadi.
"Situasi saat itu sebetulnya kita
kondusif dan memang kondusif ya, tapi namanya situasi seperti itu kan merupakan
tindakan teror ya, jadi menyebabkan rasa cemas dikalangan wali-wali santri.
Kami berharap kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut sampai tuntas dan
ditangkap pelakunya, siapapun itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, ketika ditanya apakah pihak
yayasan mengetahui dalang dari teror pelemparan bom molotov tersebut, pria yang
akrab disapa Gus Sodiq itu belum berkenan membeberkannya ke publik.
"Saya tidak berani mengatakan itu ya,
kita kan menganut azas praduga tak bersalah dan ini sudah menjadi ranah aparat
penegak hukum. Pelakunya ya pasti ada, tapi kita tidak ngerti pelakunya itu
siapa, karena yang tahu itu kan Polisi," cetusnya.
Meskipun begitu, dirinya mengaku telah
mencurigai seseorang yang diduga sebagai aktor dalam aksi teror Ponpes Darul
A'mal.
"Kalau curiga ya pasti ada, tapi kan kita
tidak boleh nuduh ya. Jadi kita curiganya adalah kepada orang yang melakukan
tindak kejahatan dan siapapun dia kita tidak peduli," ungkapnya.
Pria kelahiran Braja Sakti, Kabupaten Lampung
Timur 45 tahun silam tersebut juga memohon kepada aparat Kepolisian Resort
Metro untuk segera mengungkap pelaku teror bom molotov di Ponpesnya.
"Kami mohon dengan sangat supaya polisi
bergerak cepat karena kami khawatir ini kan tindakan teror, kami tidak berani
mengatakan ini teroris karena itu ranahnya Kepolisian. Tapi karena bahwa itu
menimbulkan dampak kecemasan dan wali santri takut, itu sudah merupakan suatu
tindakan teror," bebernya.
"Itu sangat merugikan bagi kami selaku
penanggung jawab eksekutif pelaksanaan belajar mengajar di Yayasan Darul A'mal
Lampung," sambungnya.
Tokoh muda Nahdatul Ulama tersebut juga
menyampaikan bahwa kondisi Ponpes pasca teror bom molotov telah dalam keadaan
baik dan berjalan sebagaimana biasanya.
"Kita di Darul A'mal sampai dengan hari
ini, kegiatan belajar dan hak-hak anak-anak kita didalam rangka memperoleh
pelajaran, hak-hak dewan guru semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada
masalah," terangnya.
"Termasuk di Darul A'mal pembangunan juga
masih jalan, kemudian kita juga masih melakukan upaya untuk memperlebar luas
areal di Darul A'mal. Artinya kalau kita ini tidak sedang baik-baik saja, tentu
itu tidak mungkin bisa kita lakukan," tambahnya.
Mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Kota Metro itu juga menerangkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan edaran pasca
teror bom molotov yang ditujukan kepada sejumlah pihak.
"Kebetulan beberapa hari yang lalu kami
buat surat edaran, kita sampaikan kepada seluruh Wali santri, simpatisan,
alumni termasuk kita tembuskan ke Pak Lurah pak camat Kapolsek dan Kapolres
serta Koramil yang insya Allah Darul A'mal dalam kondisi baik-baik saja,"
ucapnya lagi.
Ketua Yayasan Darul A'mal juga mengklaim bahwa
teror bom molotov ke Ponpes merupakan sebuah ancaman yang harus ditangani
dengan serius. Kini pihaknya juga tengah memperketat pengamanan dan pengawasan
di lingkungan Ponpes dengan meningkatkan patroli 24 jam.
"Kerugian psikis itu sudah pasti, jadi
kami pasti otomatis keamanan juga sangat
terganggu. Karena kan yang dilempar itu ruang keamanan, ini tentunya menurut
saya ancaman yang sangat serius," paparnya.
"Kami melakukan upaya protektif dengan
cara meningkatkan kewaspadaan, kemudian upaya Kamtibmas di lingkungan internal
Darul A'mal dan sekarang diberlakukan. Walaupun sebelumnya 24 jam, cuma
patrolinya sekarang itu rutin," imbuhnya lagi.
Gus Sodiq juga menyebut bahwa terdapat
sejumlah orang dari internal Ponpes yang telah dimintai keterangan oleh Polisi.
Ia juga menyampaikan dukungannya kepada Polisi untuk menangkap pelaku.
"Persisnya saya tidak tahu, tapi yang
dipanggil untuk dimintai keterangan itu sudah ada. Kebetulan waktu saya di
Polsek Metro Barat itu ada dua keamanan lagi dimintai keterangannya. Kami masih
menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polisi, kami harap secepatnya
pelaku segera ditangkap," tandasnya.
Sementara itu, hingga kini Satuan Reserse
Kriminal (Satreskrim) Polres Metro masih terus melakukan penyelidikan terkait
teror pelemparan bom molotov tersebut.
Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho
melalui Kasi Humas AKP Suliyani mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta
keterangan sebanyak Lima orang saksi atas peristiwa itu.
"Sudah lima saksi," singkatnya saat
dikonfirmasi Kupastuntas.co melalui sambungan WhatsApp. (*)
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024