• Minggu, 29 September 2024

Kasus Ponpes Darul A’mal Dilempar Bom Molotov, Wahdi Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku

Rabu, 27 September 2023 - 07.59 WIB
156

Kasus Ponpes Darul A’mal Dilempar Bom Molotov. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Walikota Metro Wahdi mengecam keras tindakan teror pelemparan bom molotov yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul A'mal di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat. Polres Metro juga telah mengambil alih penyelidikan kasus tersebut.

Wahdi mengatakan, aksi teror itu telah mencederai kondusifitas Bumi Sai Wawai yang telah lama terbangun. "Saya mengecam tindakan tersebut. Sebagai bangsa yang besar, tentu kita harus bisa menjaga kondusifitas Kota Metro," kata Wahdi, Selasa (26/9/2023).

Wahdi juga minta polisi agar dapat segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelakunya. Menurutnya, aksi kriminal itu telah merusak budaya dan keamanan di Bumi Sai Wawai.

"Saya kira hal itu sudah ditindaklanjuti. Nanti kita lihat kedepan hasilnya apa. Intinya, itu tidak sesuai dengan budaya di Kota Metro ini," ucapnya.

Walikota juga minta masyarakat turut serta menjaga dan mengawasi keamanan di lingkungan ponpes. Karena ponpes merupakan lingkungan pendidikan yang harus dijaga bersama.

"Yang mengawasi pondok pesantren itu tidak hanya pengelola pondok, tetapi juga masyarakat. Karenakan di sana tempat pendidikan, kita harus jaga dan semuanya harus menjaga dengan baik. Mudah-mudahan segera terungkap pelakunya," paparnya.

Sementara, Kapolres Metro, AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasi Humas, AKP Suliyani saat dihubungi mengatakan proses penyelidikan telah dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro.

"Kasusnya sedang diselidiki. Yang pertama laporan dari Polsek dialihkan ke Polres. Sementara itu informasinya, penanganan kasusnya diambil alih Polres Metro," kata Suliyani, Selasa (26/9/2023). Sebelumnya, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Metro Barat.

Suliyani memastikan bahwa polisi akan terus memproses kasus tersebut hingga mendapatkan pelakunya. "Prosesnya sedang berlanjut, saya akan komunikasikan lagi ke Reskrim," jelasnya.

Ia mengaku, belum dapat memberikan informasi lebih rinci terkait proses penyelidikan yang sedang berlangsung. Suliyani berjanji akan menginformasikan kembali perkembangan penanganan perkaranya jika telah membuahkan hasil.

"Nanti akan kami informasikan kembali jika sudah ada perkembangan yang pasti," imbuhnya. Sayangnya, Kepala Kemenag Metro, Jamaludin, saat dihubungi di kantornya sedang melakukan rapat.

"Bapak lagi tidak ada di ruangan, lagi rapat sama staf-stafnya. Saya tidak ada nomornya," kata staf Kantor Kemenag Metro.

Sebelumnya diberitakan, Ponpes Darul A'mal Metro dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal (OTK). Sempat terjadi kobaran api, dan beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak sampai membesar.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Rudi Hartono mengatakan, aksi pelemparan bom molotov ke Ponpes Darul A’mal terekam Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di ponpes tersebut.

Rudi mengungkapkan, penyerangan Ponpes Darul A’mal menggunakan bom molotov itu terjadi pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 03.33 WIB lalu. Pihak Ponpes melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Minggu (24/9/2023).

“Peneror melakukan aksi pelemparan benda yang diduga bom molotov ke bagian atap bangunan ponpes. Bom molotov yang meledak di atap bangunan mengakibatkan munculnya kobaran api. Beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak membesar,” kata Rudi, Senin (25/9/2023).

Pengurus Ponpes Darul A’mal melaporkan aksi teror OTK ke Polsek Metro Barat dengan laporan Nomor:STTPL/B/21/IX/2023/SPKT/Sek. Barat/Res. Metro/Polda Lpg tertanggal 24 September 2023.

Rudi mengecam keras tindakan kriminal yang diduga hendak membakar fasilitas Ponpes Darul A'mal menggunakan bom molotov oleh OTK tersebut.

"Semalam saya didatangi elemen dari Ansor dan lainnya, karena apapun bentuknya pondok pesantren itukan ada NU. Saya juga menyampaikan itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Terlebih ini menyangkut fasilitas lembaga pendidikan pesantren yang didalamnya terdapat ribuan santri,” tegasnya.

Rudi mengimbau kepada seluruh pondok pesantren di Bumi Sai Wawai untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan ponpes.

Ia juga meminta seluruh komponen dan struktur NU terutama Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser hingga Pagar Nusa dapat berkoordinasi dan melakukan konsolidasi dalam rangka membackup pengamanan ponpes di Metro.

“PCNU Kota Metro juga mendesak pihak kepolisian agar dapat segera mengusut tuntas teror tersebut dalam waktu singkat. Karena tindak kriminal tersebut sangat membahayakan dan berpotensi merusak fasilitas pendidikan keagamaan serta keselamatan ribuan santri yang ada di dalamnya. Jika tidak segera diusut tuntas dikhawatirkan kejadian serupa bisa menimpa pesantren yang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Ponpes Darul A’mal, Tamyizul Maksum mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Barat. "Sudah melaporkan kepada pihak kepolisian. Beruntung api cepat dipadamkan dan tidak sempat menjalar kemana-mana," katanya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Rabu, 27 September 2023 dengan judul "Kasus Ponpes Darul A’mal Dilempar Bom Molotov"