• Minggu, 29 September 2024

Pondok Pesantren Darul A’mal Dilempar Bom Molotov, Polisi Diminta Usut Tuntas

Selasa, 26 September 2023 - 08.24 WIB
320

Ponpes Darul A'mal Metro dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal (OTK). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Pondok Pesantren (Ponpes) Darul A'mal Metro dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal (OTK). Sempat terjadi kobaran api, dan beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak sampai membesar.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro, Rudi Hartono mengatakan, aksi pelemparan bom molotov ke Ponpes Darul A’mal terekam Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di ponpes tersebut.

Rudi mengungkapkan, penyerangan Ponpes Darul A’mal menggunakan bom molotov itu terjadi pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 03.33 WIB lalu. Pihak Ponpes melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada Minggu (24/9/2023).

“Peneror melakukan aksi pelemparan benda yang diduga bom molotov ke bagian atap bangunan ponpes. Bom molotov yang meledak di atap bangunan mengakibatkan munculnya kobaran api. Beruntung api cepat dipadamkan sehingga tidak membesar,” kata Rudi, Senin (25/9/2023).

Pengurus Ponpes Darul A’mal melaporkan aksi teror OTK ke Polsek Metro Barat dengan laporan Nomor:STTPL/B/21/IX/2023/SPKT/Sek. Barat/Res. Metro/Polda Lpg tertanggal 24 September 2023.

Rudi mengecam keras tindakan kriminal yang diduga hendak membakar fasilitas Ponpes Darul A'mal menggunakan bom molotov oleh OTK tersebut.

"Semalam saya didatangi elemen dari Ansor dan lainnya, karena apapun bentuknya pondok pesantren itukan ada NU. Saya juga menyampaikan itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Terlebih ini menyangkut fasilitas lembaga pendidikan pesantren yang didalamnya terdapat ribuan santri,” tegasnya.

Rudi mengimbau kepada seluruh pondok pesantren di Bumi Sai Wawai untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di lingkungan ponpes.

Ia juga meminta seluruh komponen dan struktur NU terutama Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Banser hingga Pagar Nusa dapat berkoordinasi dan melakukan konsolidasi dalam rangka membackup pengamanan ponpes di Metro.

“PCNU Kota Metro juga mendesak pihak kepolisian agar dapat segera mengusut tuntas teror tersebut dalam waktu singkat. Karena tindak kriminal tersebut sangat membahayakan dan berpotensi merusak fasilitas pendidikan keagamaan serta keselamatan ribuan santri yang ada di dalamnya. Jika tidak segera diusut tuntas dikhawatirkan kejadian serupa bisa menimpa pesantren yang lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Ponpes Darul A’mal, Tamyizul Maksum mengatakan, telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Barat. "Sudah melaporkan kepada pihak kepolisian. Beruntung api cepat dipadamkan dan tidak sempat menjalar kemana-mana," katanya.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Metro, Joko Prayitno mengungkapkan, segera berkoordinasi dengan seluruh elemen Banser dan Pagar Nusa dalam rangka melakukan pengamanan seluruh ponpes di Metro.

“Kami segera melakukan koordinasi dengan Satkorcab Banser dan pengurus Pagar Nusa Kota Metro untuk dapat mengerahkan anggotanya dalam rangka membantu mengamankan pondok pesantren di Metro, khususnya yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama,” jelasnya.

Kapolsek Metro Barat, Iptu Amirul Hasan saat dihubungi belum dapat memberikan keterangan secara detail karena kasusnya masih dalam penanganan. "Masih penanganan," kata Amirul, Senin (25/9/2023).

Terpisah, Kasi Humas Polres Metro, AKP Suliyani mengatakan, kasus dugaan teror bom molotov di Ponpes Darul A’mal oleh OTK tersebut masih dalam penyelidikan polisi. "Masih dalam penyelidikan mas," kata Suliyani. (*)

Artikel ini telah terbit pada Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Selasa, 26 September 2023 dengan judul "Pondok Pesantren Darul A’mal Dilempar Bom Molotov"