• Minggu, 29 September 2024

Pemkot Metro Kecam Teror Bom Molotov di Ponpes Darul A'mal, Polres Ambil Alih Penyelidikan

Selasa, 26 September 2023 - 13.40 WIB
189

Walikota Metro, Wahdi dan Kasi Humas, AKP Suliyani. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mengecam keras tindakan teror pelemparan bom molotov yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul A'mal, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat. Polres Metro juga telah mengambil alih penyelidikan kasus tersebut.

Kecaman itu disampaikan Walikota Metro, Wahdi kepada awak media menanggapi aksi kriminal pelemparan bom molotov tersebut, Selasa (26/9/2023).

Wahdi menilai, aksi teror tersebut telah menciderai kondusifitas Bumi Sai Wawai yang telah lama terbangun.

"Yang pertama kali saya mengecam tindakan tersebut karena tidak sesuai. Tentu sebagai bangsa yang besar, yang tentu kita menjaga kondusifitas Kota Metro," kata dia.

Wahdi juga mendorong Polisi untuk dapat melakukan pengungkapan kasus tersebut. Aksi kriminal OTK itu dinilai telah merusak budaya dan keamanan di Bumi Sai Wawai.

"Saya kira hal ini sudah ditindaklanjuti kedepannya, nanti kita lihat kedepan hasilnya apa. Intinya, itu tidak sesuai dengan budaya di Kota Metro ini," ucapnya.

"Kita dorong segera diungkap, tidak ada tempatnya untuk melakukan hal-hal seperti itu. Kita harus jaga," imbuhnya.

Baca juga : Pondok Pesantren di Metro Lampung Dilempari Bom Molotov, Pengurus Lapor Polisi

Walikota juga meminta masyarakat untuk turut serta mengawasi keamanan lingkungan Ponpes. Wahdi menyebut, Ponpes merupakan lingkungan pendidikan yang harus dijaga bersama.

"Yang mengawasi pondok pesantren itu tidak hanya pondok, tetapi juga masyarakat. Karena kan disana pendidikan loh, kita harus jaga dan semuanya harus menjaga dengan baik. Saya kira begitu, sih," bebernya.

"Saya mengecam tindakan tidak benar itu, mudah-mudahan segera terungkap pelakunya," pungkasnya.

Sementara Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasi Humas, AKP Suliyani mengungkapkan bahwa proses penyelidikan telah dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro.

"Kasusnya sedang di selidiki, yang pertama laporan dari Polsek di alihkan ke Polres. Sementara itu informasinya, penanganan kasusnya diambil alih Polres Metro," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (26/9/2023).

AKP Suliyani juga memastikan bahwa Polisi akan terus memproses kasus tersebut hingga mendapatkan pelakunya.

"Prosesnya sedang berlanjut, saya akan komunikasikan lagi ke Reskrim," singkatnya.

Meskipun begitu, dirinya belum dapat memberikan informasi lebih rinci terkait dengan proses penyelidikan yang sedang berlangsung.

Ia berjanji akan menginformasikan kembali perkembangan penanganan perkaranya kepada awak media jika telah membuahkan hasil.

"Nanti akan kami informasikan kembali jika sudah ada perkembangan yang pasti," pungkasnya.

Sayangnya, Kepala Kemenag Metro, Jamaludin lagi-lagi belum dapat dikonfirmasi. Saat Kupas Tuntas menyambangi kantornya, yang bersangkutan disebut sedang rapat.

"Bapak lagi tidak ada di ruangan, lagi rapat sama staf-stafnya. Saya tidak ada nomornya," ucap salah seorang staf resepsionis Kantor Kemenag Metro. (*)