Najwa Shihab: Jelang Pemilu 2024, Masih Minim Bacapres yang Adu Gagasan

Najwa Shihab saat menjadi pembicara dalam acara seminar bertema 'Indonesia Butuh Anak Muda,' di Fakultas Pertanian Unila, Jum'at, (22/9/2023). Foto: Yudha/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang perhelatan pemilu 2024, dewasa ini publik masih disibukkan dengan perdebatan serta drama elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) maupun siapa berpasangan dengan siapa, bukan kepada tataran politik adu gagasan.
Hal itu disampaikan oleh CEO Narasi TV Najwa Shihab saat menjadi pembicara dalam kegiatan seminar di aula Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) dengan tema 'Indonesia Butuh Anak Muda,' Jum'at (22/9/2023).
"Didalam ruang publik hari ini yang terlihat adalah isu-isu yang elitis bahwa siapa berpasangan dengan siapa, dan siapa berkoalisi dengan siapa," ujar Mbak Nana dalam pemaparannya.
Menurut putri Prof. Quraish Shihab itu, pemilu 2024 itu kurang lebih tinggal 140 hari lagi dan belum ada yang berbicara pada gagasan walaupun ada tapi belum menyeluruh.
Saat ini Bacapres belum berbicara banyak kepada bagaimana biaya pendidikan yang makin lama makin mahal, apa yang dilakukan untuk memastikan koruptor akan benar-benar jera karena hukuman yang sepadan, apa yang dilakukan tentang kualitas udara yang buruk, dan itu isu publik yang harus diketahui.
"Kita mau bicara gagasan apa yang akan dilakukan kepada mereka yang ingin memimpin kita," katanya.
Menurut Nana, siapapun yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada kontestasi pemilu 2024 mendatang, tidak perlu menghadirkan perpecahan dengan membawa perasaan yang berlebihan.
"Jadi mau pilih Anies, Prabowo atau Ganjar, kita sama-sama sebel kalau jalan rusak. Jadi jauh lebih banyak persamaan yang kita miliki dibandingkan dengan perbedaan pilihannya," ujarnya.
"Jadi mari belajar dari rangkaian apa yang sudah kita lalui sebagai bangsa, jadi gak usah baper sama politik, hidup bukan hanya soal siapa yang jadi presiden," ujarnya lagi.
Setiap pemimpin itu seharusnya memiliki niatan yang baik katanya, mereka yang lolos seleksi pada hari ini yang kemudian muncul sebagai Bacapres telah melewati proses demokrasi panjang.
"Apakah dalam proses demokrasinya baik atau tidak masih dapat diperdebatkan, tetapi logikanya itu dalam proses yang panjang jadi gak usah baper sama politik," bebernya.
Wanita dengan 23,4 Juta pengikut di instagram itu mengatakan, dirinya merasa khawatir dengan perbincangan politik yang lebih didominasi pada isu nasional dan menyampingkan isu calon kepala daerah. Padahal itu penting dan lebih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
"Tingkat lokal dan daerah itu lebih dominan dirasakan manfaatnya, saya khawatir semua telah dipusingkan dengan isu capres padahal kita juga memiliki calon pemimpin Kabupaten/Kota justru itu penting, oleh karena itu tugas dari semua memperhatikan soal itu," bebernya.
Terpisah, salah satu peserta dari Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila angkatan 2019 Ikhwana mengatakan, dirinya merasa senang dengan kehadiran jurnalis Najwa Shihab itu, sehingga dirinya mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.
"Senang dengan kegiatan ini karena memang benar bahwa banyak yang bahas soal elektabilitas padahal yang paling penting kita sebagai pemilih harus tau apa yang mau dilakukan oleh calon pemimpin kita itu," ujarnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dorong Pertumbuhan Ekosistem Motor Listrik, PLN UID Lampung Gandeng KOSMIK Gelar Sunmori Hijau
Selasa, 29 April 2025 -
Pemprov Lampung Mulai Antisipasi Musim Kemarau, KPH Diminta Tingkatkan Patroli
Selasa, 29 April 2025 -
Renovasi Stadion Sumpah Pemuda Tak Gunakan Anggaran Pemprov Lampung
Selasa, 29 April 2025 -
1.235 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang di ASEAN
Selasa, 29 April 2025