• Rabu, 26 Juni 2024

Pemprov Alokasikan Rp 294 Juta untuk Bantuan Sembako, Ahmad Syarifudin: Dapat Mempengaruhi Elektabilitas Petahana

Kamis, 21 September 2023 - 17.32 WIB
112

Ketua Pusat Studi Konstitusi dan Kepemiluan IAIN Metro, Ahmad Syarifudin. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Pusat Studi Konstitusi dan Kepemiluan IAIN Metro, Ahmad Syarifudin mengatakan, bantuan sembako secara tidak langsung dapat meningkatkan elektabilitas petahana dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Hal itu dikatakanya merespon adanya anggaran mencapai Rp294 juta untuk pembagian sembako dari Pemerintah Provinsi Lampung (Pemprov) melalui Dinas Sosial Pemprov Lampung.

Menurutnya, petahana dalam hal ini Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memiliki kesempatan yang lebih untuk dikenal masyarakat dibandingkan dengan bakal calon Gubernur Lampung yang saat ini masih belum  terang-terangan muncul kepublik.

"Saya belum bisa pergi terlalu jauh apakah yang dibagi-bagikan oleh Pemprov itu ada kaitannya dengan Pilkada tahun 2024, tetapi yang ingin saya tekankan adalah di daerah manapun petahana itu selalu maju satu langkah dibandingkan dengan calon-calon lain," tegasnya, saat dimintai tanggapan, Kamis (21/9/2023).

Menurutnya, petahana akan menguasai program-program dan juga menguasai anggaran sehingga dapat berinteraksi dengan masyarakat dalam kegiatan-kegiatanya.

"Secara tidak langsung dapat meningkatkan elektabilitasnya di tengah masyarakat," ujarnya.

Baca juga : Pemprov Lampung Alokasikan Aggaran Rp294 Juta untuk Bantuan Sembako

Menurutnya, masyarakat di Indonesia masih memiliki ketertarikan tinggi terhadap pembagian sembako oleh para pejabat.

"Bantuan apapun di Indonesia termasuk sembako masih disukai oleh masyarakat. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil dan juga kemiskinan," katanya.

Namun secara etika politik lanjutnya, pembagian sembako dengan tujuan menaikan elektabilitas bacalon kepala daerah tidak dapat dibenarkan.

"Jika pembagian sembako dimaksudkan sebagai curi start berkampanye dalam rangka mendulang elektabilitas, maka bermasalah secara etika politik.

Pertandingan akan menjadi tidak fair karena ada calon yang tertinggal," tutupnya.

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila), M. Iwan Satriawan mengatakan, pembagian sembako sangat mungkin menarik simpati masyarakat.

"Kalau simpati iya, namun belum tentu memilih," singkatnya.

Sebelumnya, Pemprov Lampung melalui Dinas Sosial mengalokasikan anggaran sebesar Rp294 juta guna memberikan bantuan sosial berupa sembako.

"Untuk bantuan sembako kita alokasikan anggaran nya ada dua. Pertama untuk kelompok rentan dan yang kedua untuk pemilik Kartu Petani Berjaya (KPB)," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi saat dimintai keterangan, Rabu (20/9/2023).

Ia mengatakan, bantuan sembako yang masuk ke dalam kelompok KPB ini merupakan kolaborasi Dinas Sosial yang ingin membantu buruh tani serta petani miskin.

"KPB ini adalah bentuk dukungan Dinas Sosial untuk petani miskin dalam rangka pengurangan beban pengeluaran. Makanya kita ikut bantu memberikan sembako," terangnya. (*)