Dinas Pertanian Klaim Ancaman Gagal Panen di Metro Berkurang
Kupastuntas.co, Metro - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan
peternakan (DKP3) Kota Metro mengklaim ancaman gagal panen akibat dampak
fenomena El-Nino di Kota setempat berkurang. Dari sebelumnya 200 hektar lahan
persawahan terancam gagal panen kini berubah menjadi 100 hektar.
Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno menyampaikan update terbaru
luasan lahan persawahan yang terancam gagal panen. Meskipun begitu, dirinya
belum dapat memastikan seluruh lahan yang terancam gagal panen itu dapat
diselamatkan.
"Yang menjadi ancaman itu sudah berkurang, sekarang ada
sekitar 100an hektar. Ooh tidak, kalau sebelum panen semua belum bisa saya nyatakan
bisa tertangani, karena kan masih dalam proses," kata dia saat
dikonfirmasi Kupastuntas.co, Senin (18/9/2023).
Heri mengaku bahwa pihaknya terus melakukan antisipasi dan
koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Sampai hari ini antisipasi dampak kekeringan itu, setiap
hari terus kita lakukan. Kita koordinasi dengan berbagai stakeholder, kalau
sudah kayak gitu kan kita tidak bisa melakukannya sendiri pasti harus ada
kerjasama dengan yang lain," ucapnya.
Selain itu, Heri juga menginformasikan bahwa hingga kini
pihaknya mencatat terdapat 0,85 hektar lahan persawahan yang dipastikan gagal
panen akibat dampak fenomena El-Nino.
"Sekarang yang gagal bener sudah tidak bisa diselamatkan
itu ada 0,85 hektar, itu yang tidak bisa diselamatkan sama sekali,"
ungkapnya.
Guna mengantisipasi bertambah lahan persawahan yang gagal panen,
pihaknya berupaya melakukan pola gilir air serta memberikan pinjaman mesin
penyedot air kepada kelompok tani.
"Bentuk penanganannya saya kira kita sudah melakukan pola
gilir air, lalu membantu alat untuk menaikkan air dari lumbung- lumbung air
sawah pertanian warga," ujarnya.
"Yang kita pinjamkan kepada para petani itu mesin dan pakai
selangnya juga, tentu selangnya kami hanya fasilitasi 10 meter dan 50 meter.
Kalau dia jauh lagi ya harus nambah selang sendiri," imbuhnya.
Heri bahkan menegaskan bahwa bantuan pinjaman alat penyedot air
diberikan tanpa pungutan biaya apapun alias gratis. Dirinya bahkan meminta petani
melaporkan setiap oknum yang diduga memanfaatkan kesulitan petani untuk
kepentingan pribadi.
"Pada prinsipnya kami memfasilitasi selang dan mesinnya,
kalau untuk BBM-nya itu sewa kelola dari masing-masing kelompok tani. Kami
tidak menarik apapun kepada para petani, boleh dicek satu-satu, termasuk yang
katanya juga solar itu," terangnya.
"Kalau ada petugas saya, sampaikan saja ke saya termasuk
NIP-nya dan rumahnya di mana nanti akan saya minta sesuai aturan yang berlaku
ya saya kira. Karena petani tidak boleh ditarik, karena pastikan di tingkat
kelompok itu ada budaya janggolan yang mana mereka kelola sendiri,"
sambungnya.
Meskipun telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA), pihaknya belum dapat memastikan petani mendapatkan jatah air.
"Kita melakukan pola gilir setiap 4 hari sekali, kami tidak
bisa memastikan ketersediaan air yang bisa memastikan adalah BKSDA. Setiap
minggu kita lakukan koordinasi," ungkapnya.
"Sebenarnya kan kami pastikan para petani bisa mendapatkan
air, karena kalau menurut aturan September ini jalur air kita sudah mati tapi
karena masih ada pertanaman, BKSDA dan kami selalu berkoordinasi untuk tetap
Panen," tambahnya.
Kepala DKP3 Kota Metro tersebut juga mengungkapkan bahwa
terdapat satu Kecamatan di Bumi Sai Wawai yang mengalami tingkat kerawanan
gagal panen tertinggi.
Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat dapat
menginformasikan setiap ancaman kekeringan yang berdampak pada gagalnya
produktivitas pertanian di Metro.
"Wilayah yang paling rawan kekeringan di Metro itu di
wilayah kecamatan metro Utara, itu yang paling rawan dan kita sudah bentuk
tim," tuturnya.
"Saya juga mohon kepada teman-teman media bahwa saat ini
kita sedang El Nino sehingga media juga berperan aktif dalam memberikan
informasi. Termasuk hal-hal yang mungkin belum bisa kami tangani, karena
informasi itu merupakan bantuan bagi kami agar kami bisa menyelesaikan problem
para petani," tandasnya.
Diketahui, sebelumnya DKP3 Kota Metro telah mencatat seluas 200
hektar lahan persawahan di Kota setempat terancam gagal panen. Hal tersebut
diduga disebabkan oleh fenomena El-Nino dan minimnya pasokan air irigasi
persawahan.
Kini, catatan 200 hektar lahan pertanian persawahan yang
terancam gagal panen tersebut telah berkurang menjadi 100 hektar. Hal itu
disebabkan oleh beragam bentuk antisipasi yang dilakukan DKP3 Kota Metro.(*)
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024