• Selasa, 26 November 2024

Raker LLDikti Wilayah II, Bahas Aturan Pengganti Skripsi dan Sorot Kekerasan Seksual di Kampus

Minggu, 17 September 2023 - 11.08 WIB
111

Kepala LLDikti wilayah II Iskhaq Iskandar saat diwawancarai awak media. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II mengadakan rapat kerja bersama dengan 178 pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) se- Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).

Rapat tersebut bertemakan "Semarak MBKM untuk Melahirkan Generasi Unggul" yang diselenggarakan di Hotel Novotel Bandar Lampung, Sabtu (17/9/2023) malam.

Kepala LLDikti wilayah II Iskhaq Iskandar mengatakan bahwa rapat kerja tersebut bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja terhadap PTS se-Sumbagsel dan pemberian penghargaan kepada PTS yang unggul diberbagai penilaian 8 indikator kinerja utama (IKU).

"Apa yang sudah kita capai, apa yang belum tercapai, apa kendalanya, kita evaluasi bersama. Dan pada saat yang bersamaan kita juga akan memberikan apresiasi kepada perguruan tinggi yang memang sudah baik," ujarnya.

Dalam pembahasan rapat kerja itu, setidaknya ada tiga poin yang banyak dibahas bersama pimpinan PTS. Yaitu terkait kelembagaan, kemahasiswaan, dan juga sumber daya.

Dari sisi kelembagaan, Iskhaq menerangkan bahwa perguruan tinggi membutuhkan adanya sosialisasi lebih lanjut tentang Permendikbud Ristek nomor 53 tahun 2023 tentang penjaminan mutu pendidikan tinggi.

"Di mana dalam aturan baru tersebut memuat soal kebijakan pengganti skripsi dan akreditasi perguruan tinggi. Itu kita akan lakukan itu di sisa tahun ini dan juga tiap tahun yang akan datang bagaimana implementasi dari peraturan ini," ujarnya.

Kemudian di bagian kemahasiswaan, melalui rapat kerja ini, diharapkan agar LLDikti wilayah II bisa memfasilitasi kegiatan peningkatan kompetensi mahasiswa melalui program MBKM.

"Termasuk jalinan kerjasama dengan para stakeholder, seperti Kominfo untuk magang di bidang digital, dan lain sebagainya," ucapnya.

Sedangkan dari sisi sumber daya, menurut Iskhaq harus ada peningkatan kompetensi dari dosen-dosen melalui kerjasama. Oleh karenanya, melalui rapat kerja ini, para tenaga pendidik diharapkan lebih memiliki pemikiran luas dalam upaya peningkatan kompetensi.

"Dalam hal ini kita bisa bekerjasama dengan segala bidang dari berbagai lembaga atau pun perusahaan," katanya.

Selain dari pada hal itu, dalam rapat kerja ini juga Iskhaq meminta kepada para pimpinan perguruan tinggi untuk membentuk segera Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Yang aturannya sudah jelas tertuang dalam Permendikbud Ristek  nomor 3 tahun 2021.

"Satgas PPKS ini penting agar kampus menjadi tempat yang nyaman, tempat yang aman, dan kondusif dari kekerasan pendidikan khususnya di tingkat perguruan tinggi. Jadi rapat kerja tahun ini momentumnya sangat baik," kata dia.

Terlebih dengan diluncurkannya program Merdeka belajar edisi ke-26 yang diiringi dengan diterbitkannya Permendikbud Ristek nomor 53 Tahun 2023. Iskhaq menyebut bahwa hal ini menjadi satu acuan yang harus dipahami oleh pimpinan PTS.

Sebelumnya, Rektor Universitas Teknokrat Indonesia HM Nasrullah Yusuf mengatakan, pihaknya meraih 3 penghargaan sekaligus dikarenakan telah memahami kriteria dan standar 8 Indikator Kinerja Utama (IKU).

"Teknokrat memperoleh 3 penghargaan terbaik didalam pendidikan di kampus, kita harus memahami kriteria 8 standar yang diberikan dan standar lainya jadi kinerja kita itu harus lebih baik lagi. Dintaranya UTI mahasiswanya sang juara memperoleh penghargaan karena mahasiswa unggul didalam pendidikan," ujarnya.

Rektor UTI mengatakan, dengan 3 penghargaan yang telah diraih, akan semakin memberikan semangat didalam meningkatkan mutu pendidikan.

"Tentu kita terus meningkatkan diri mutu Dosenya kita perbaiki, kepemimpinanya juga harus kita tingkatkan lagi. Kalau 8 standar IKU   ini baru yang pertama (mendapat penghargaan)," tandasnya. (*)