• Selasa, 26 November 2024

SMAN 5 Jadi Sekolah Pertama di Bandar Lampung Miliki Bank Sampah

Kamis, 14 September 2023 - 19.37 WIB
232

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar, ketika melihat secara langsung Bank Sampah di SMAN 5 Bandar Lampung. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - SMAN 5 Bandar Lampung secara resmi memiliki bank sampah pertama di tingkat sekolah di Kota Tapis Berseri.

Kepala sekolah SMAN 5 Bandar Lampung Hayati Nufus mengatakan, pengelolaan bank sampah itu untuk mengubah sampah yang tidak bernilai menjadi memiliki nilai ekonomis tinggi.

"Jadi bagimana sampah yang ada itu kita perlakukan dengan baik, jadi sampah yang tidak punya nilai ekonomis menjadi bernilai secara ekonomis," ujar Hayati Nufus saat diwawancari setelah persemian bank sampah di sekolahnya, Kamis (14/9/2023).

Ia mengatakan bahwa program bank sampah ini memang telah menjadi gerakan nasional, dan di Bandar Lampung sudah tercatat sebanyak 29 bank sampah, namun untuk tingkat sekolah baru SMAN 5 Balam yang memotorinya.

"Rupanya memang gerakan sampah ini sudah gerakan ekonomi nasional, kita mungkin tertinggal. Maka moment itu kami ambil, jadi pengelolaan sampah ini kita pilih duta dari anak-anak untuk kita kasih pelatihan. Bandar Lampung ada 29 bank sampah tapi tidak ada yang di sekolah," katanya.

Hayati menerangkan, untuk mekanisme pengelolaan bank sampah di sekolahnya, para siswa telah memiliki buku rekening, dimana dari tiap sampah yang disetorkan kepada bank sampah maka uang hasil penukaran akan masuk kedalam rekening siswa.

"Jadi sampah akan dikumpulkan. Bank sampah di SMA 5 ini dikumpulkan dan nanti kita jual ke bank sampah gajah yang sudah beroperasi," ujarnya.

"Kita juga bekerjasama dengan BNI jadi berapa sampah yang didapatkan oleh anak-anak itu ditimbang nanti uangnya masuk ke rekening dan anak-anak punya. Jadi perhitunganya perkilo. Dan sampah plastik yang tidak laku itu dijadikan ekobrik," ujarnya lagi.

Sedangkan sampah-sampah yang tidak laku dijual akan dikumpulkan menjadi ekobrik yang dapat dijadikan bangku-bangku.

Ia juga mengatakan bahwa edukasi bank sampah itu bukan suatu yang mudah dan harus dilakukan secara bertahap.

"Jadi edukasi ini tidak mudah dan harus terus menerus dilakukan ini masalah pemahaman. Dengan adanya duta sampah ini kedepan mereka akan menjadi duta sampah di lingkunganya," bebernya.

Selain memiliki bank sampah, pada hari ini juga katanya ada peresmian kedai sekolah, serta menerima bantuan mobil sekolah dari pihak komite.

"Hari ini juga peresmian kantin dengan nama kedai suta lima. Kantin ini merupakan wujud nyata dari pengurus Komite bahwa harus ada kantin. Saya punya pikiran dengan sarana-prasarana yang ada ini dengan kantin yang dulu rasanya belum pas," bebernya.

"Kita juga melihat psikis anak-anak insya Allah anak-anak akan betah. Dalam kurikulum merdeka itu belajar gak harus di kelas bisa juga di kantin. Jadi kami berharap ini bisa jadi aternatif anak-anak yang tidak bawa bekal," ujarnya.

Pihaknya juga pada hari ini mendapatkan mobil bus dengan kapasitas 20 orang, hal itu dapat digunakan untuk kegiatan siswa-siswi saat mengikuti lomba-lomba.

"Kita dapat mobil oprasional, dulu kita hanya punya mobil Avanza tapi kapasitas terbatas, makanya dalam rapat pengurus komite itu untuk dijual," katanya.

Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar mengatakan, adanya mobil dengan kapasitas yang lebih besar, kemudian kantin yang bersih dan higenis, serta pengelolaan bank sampah di sekolah dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

"Apa yang dilakukan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan ini bisa kita capai dengan partisipasi masyarakat. Hari ini kita lihat ada penyerahan mobil dari Komite kepada SMAN 5 ini sumber dananya itu dari partisipasi masyarakat," tandas Sulpakar.

"Kemudian kantin sekolah ini yang kita saksikan mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah karena anak-anak perlu tempat belajar yang nyaman supaya mereka dapat termotivasi untuk terus berada di sekolah, kejernihan pikiran mampu menerima apa yang disampaikan oleh bapak ibu dewan guru," tandasnya lagi.

Selain itu ia mengatakan, dengan adanya bank sampah hal itu dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman.

"Adanya pengelolan sampah itu memelihara kebersihan lingkungan kita dan juga menghindarkan dari sampah yang sulit dihancurkan. Saya berharap terus ditingkatkan dan dapat ditiru oleh sekolah yang lain," tutupnya. (*)