SMAN 5 Jadi Sekolah Pertama di Bandar Lampung Miliki Bank Sampah
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - SMAN 5
Bandar Lampung secara resmi memiliki bank sampah pertama di tingkat sekolah di
Kota Tapis Berseri.
Kepala sekolah SMAN 5 Bandar Lampung
Hayati Nufus mengatakan, pengelolaan bank sampah itu untuk mengubah sampah yang
tidak bernilai menjadi memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Jadi bagimana sampah yang ada itu
kita perlakukan dengan baik, jadi sampah yang tidak punya nilai ekonomis
menjadi bernilai secara ekonomis," ujar Hayati Nufus saat diwawancari
setelah persemian bank sampah di sekolahnya, Kamis (14/9/2023).
Ia mengatakan bahwa program bank sampah
ini memang telah menjadi gerakan nasional, dan di Bandar Lampung sudah tercatat
sebanyak 29 bank sampah, namun untuk tingkat sekolah baru SMAN 5 Balam yang
memotorinya.
"Rupanya memang gerakan sampah ini
sudah gerakan ekonomi nasional, kita mungkin tertinggal. Maka moment itu kami
ambil, jadi pengelolaan sampah ini kita pilih duta dari anak-anak untuk kita
kasih pelatihan. Bandar Lampung ada 29 bank sampah tapi tidak ada yang di
sekolah," katanya.
Hayati menerangkan, untuk mekanisme
pengelolaan bank sampah di sekolahnya, para siswa telah memiliki buku rekening,
dimana dari tiap sampah yang disetorkan kepada bank sampah maka uang hasil
penukaran akan masuk kedalam rekening siswa.
"Jadi sampah akan dikumpulkan. Bank
sampah di SMA 5 ini dikumpulkan dan nanti kita jual ke bank sampah gajah yang
sudah beroperasi," ujarnya.
"Kita juga bekerjasama dengan BNI
jadi berapa sampah yang didapatkan oleh anak-anak itu ditimbang nanti uangnya
masuk ke rekening dan anak-anak punya. Jadi perhitunganya perkilo. Dan sampah plastik
yang tidak laku itu dijadikan ekobrik," ujarnya lagi.
Sedangkan sampah-sampah yang tidak laku
dijual akan dikumpulkan menjadi ekobrik yang dapat dijadikan bangku-bangku.
Ia juga mengatakan bahwa edukasi bank
sampah itu bukan suatu yang mudah dan harus dilakukan secara bertahap.
"Jadi edukasi ini tidak mudah dan
harus terus menerus dilakukan ini masalah pemahaman. Dengan adanya duta sampah
ini kedepan mereka akan menjadi duta sampah di lingkunganya," bebernya.
Selain memiliki bank sampah, pada hari
ini juga katanya ada peresmian kedai sekolah, serta menerima bantuan mobil
sekolah dari pihak komite.
"Hari ini juga peresmian kantin
dengan nama kedai suta lima. Kantin ini merupakan wujud nyata dari pengurus
Komite bahwa harus ada kantin. Saya punya pikiran dengan sarana-prasarana yang
ada ini dengan kantin yang dulu rasanya belum pas," bebernya.
"Kita juga melihat psikis anak-anak
insya Allah anak-anak akan betah. Dalam kurikulum merdeka itu belajar gak harus
di kelas bisa juga di kantin. Jadi kami berharap ini bisa jadi aternatif
anak-anak yang tidak bawa bekal," ujarnya.
Pihaknya juga pada hari ini mendapatkan
mobil bus dengan kapasitas 20 orang, hal itu dapat digunakan untuk kegiatan
siswa-siswi saat mengikuti lomba-lomba.
"Kita dapat mobil oprasional, dulu
kita hanya punya mobil Avanza tapi kapasitas terbatas, makanya dalam rapat
pengurus komite itu untuk dijual," katanya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung Sulpakar mengatakan, adanya mobil
dengan kapasitas yang lebih besar, kemudian kantin yang bersih dan higenis,
serta pengelolaan bank sampah di sekolah dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
"Apa yang dilakukan dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan ini bisa kita capai dengan partisipasi masyarakat.
Hari ini kita lihat ada penyerahan mobil dari Komite kepada SMAN 5 ini sumber
dananya itu dari partisipasi masyarakat," tandas Sulpakar.
"Kemudian kantin sekolah ini yang
kita saksikan mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah karena anak-anak
perlu tempat belajar yang nyaman supaya mereka dapat termotivasi untuk terus
berada di sekolah, kejernihan pikiran mampu menerima apa yang disampaikan oleh
bapak ibu dewan guru," tandasnya lagi.
Selain itu ia mengatakan, dengan adanya
bank sampah hal itu dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman.
"Adanya pengelolan sampah itu
memelihara kebersihan lingkungan kita dan juga menghindarkan dari sampah yang
sulit dihancurkan. Saya berharap terus ditingkatkan dan dapat ditiru oleh sekolah
yang lain," tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Karya Salemba Empat Unila Gelar Penanaman Pohon Serentak di 40 Titik di Indonesia
Minggu, 15 September 2024 -
Universitas Malahayati Kukuhkan Erna Listyaningsih Jadi Guru Besar Ilmu Manajemen
Selasa, 27 Agustus 2024 -
FH Resmikan Hukum Online Corner sebagai Media Pembelajaran
Senin, 19 Agustus 2024 -
738 Mahasiswa Baru Pascasarjana Unila Ikuti PSAP Unila 2024/2025
Sabtu, 17 Agustus 2024