Dinas Perikanan Pringsewu Diduga Tidak Transparan Soal Bonus Uang Hadiah Juara Nasional Lomba Masak Serba Ikan
Kupastuntas.co, Pringsewu - Keberhasilan
Kabupaten Pringsewu meraih Juara Umum Lomba Masak Serba Ikan Tingkat Nasional
XVIII, di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada bulan November 2022
lalu, masih menyisakan persoalan.
Pasalnya, jerih payah peserta
lomba yang membanggakan Pringsewu dan Provinsi Lampung di tingkat Nasional kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Dan bahkan nominal bonus yang mereka terima tidak sebanding dengan apa yang
telah mereka perjuangkan.
Menurut Dwi Roliati, tanggal 16
November 2022, dia bersama rekannya Siti Rohmalina berangkat ke Sulawesi
mewakili Provinsi Lampung untuk mengikuti lomba masak serba ikan dalam rangka
Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-9 tahun 2022 di Kabupaten Parigi Moutong,
Sulawesi Tengah.
Saat itu, Dwi merasa berat untuk
berangkat ke Sulawesi karena harus meninggalkan anaknya yang masih sekolah
ditambah lagi pada waktu itu suaminya sedang sakit.
"Pertimbangan lainnya jika
saya berangkat dari mana biaya untuk kebutuhan keluarga sehari-hari karena
usaha pengolahan ikan dan kripik yang
saya tekuni otomatis tutup selama 7 hari," katanya
Sebelum memutuskan untuk
berangkat ke Sulawesi, ibu dari 4 anak ini sempat curhat dengan bu Debi (Kadis
Perikanan Pringsewu) terkait perihal kondisi keluarganya. "Saat itu bu
Debi sempat nanya saya 'butuh berapa’, tapi tidak saya jawab," imbuhnya.
Mendengar pernyataan Kadis
Perikanan diatas, akhirnya Dwi Roliati memutuskan untuk berangkat. Dan sebelum
berangkat Kadis Perikanan memberikan uang Rp700 ribu kemudian setelah pulang dari
Sulawesi ditransfer lagi Rp800 ribu
Menurut Dwi, saat mengikuti
lomba di Sulawesi banyak tantangan yang dihadapi seperti saat mengolah bahan
baku sempat gagal dua kali lantaran bahan baku (udang dan sagu) bermasalah.
"Udang disana terlalu
banyak mengandung kadar air kemudian kualitas sagunya kurang bagus sehingga
tidak mau menyatu padahal sebelumnya beberapa kali kami coba di Pringsewu
berhasil," terangnya.
Menghadapi situasi tersebut Dwi
mengaku sempat stres dan untungnya saat itu mereka mendapat motivasi dari chef
profesional.
Beban terberat yang mereka hadapi ialah saat mengikuti lomba
kategori menu keluarga yang dilaksanakan secara live. Dalam lomba ini harus
siap menjawab berbagai pertanyaan dari 7 dewan juri.
"Saya sempat nangis
menghapal materi yang begitu sulit. Untungnya perjuangan kami bisa membuahkan
hasil," tukasnya.
Menurut dia, ada tiga kategori
yang berhasil mereka menangkan diantaranya Juara I kategori Menu keluarga,
Juara I kategori Menu Kudapan, serta Juara Harapan I untuk kategori Menu
Balita.
Keberhasilan diatas sekaligus
mengantarkan Provinsi Lampung meraih juara Umum.
Namun sangat disayangkan
perjuangan mereka sepertinya tidak ada artinya bagi Pemerintah. "Tidak ada
reward dari Pemprov Lampung dan Pemkab Pringsewu dan sampai saat ini sertifikat
juara juga belum kami terima,"
jelasnya.
Begitu juga dengan bonus hadiah
yang dinilai tidak transparan. "Hadiah juara umum totalnya Rp56 juta, saya
dikasih bonus Rp5 juta, bu Siti Rp5 juta dan kalau saya tidak salah chef
dikasih Rp5 juta," ungkapnya.
Dwi berharap ada penjelasan dari
dinas terkait tentang uang hadiah dari hasil lomba waktu itu. "Jika memang
sebagian uang itu digunakan untuk pembinaan TP PKK tidak kami persoalkan tapi
setidaknya ada kejelasan," imbuhnya.
"Setahu saya semua biaya
selama mengikuti lomba di Sulawesi ditanggung oleh pemerintah," tambahnya
lagi.
Menurutnya sebelum mengikuti
lomba di Sulawesi, mereka mengikuti lomba tingkat Provinsi Lampung dan berhasil
menyabet juara I. "Kami berdua diberi hadiah satu Freezer, itu pun tadinya
mau diberikan ke PKK Kabupaten Pringsewu," tukasnya.
Terpisah Fahmi putra dari Siti
Rohmalina mengatakan waktu itu ibunya mengikuti lomba di Sulawesi selama satu
Minggu.
"Urusan bonus saya tidak
begitu paham, tapi saat ibu menerima bonus waktu itu saya mendampingi beliau ya
nilainya Rp 5 juta," singkat Fahmi.
Kepala Dinas Perikanan Pringsewu
Debi Hardian belum bisa dikonfirmasi, saat ditemui di kantor Dinas Perikanan
setempat Rabu (13/9/23) pagi yang bersangkutan tidak berada ditempat begitu
juga saat dihubungi via seluler tidak ada respon. (*)
Berita Lainnya
-
Marindo Harap Tingkat Partisipasi Pemilih di Pringsewu Pada Pilkada 2024 Diatas 95 Persen
Rabu, 27 November 2024 -
Usai Nyoblos, Cabup Fauzi: Jadikan Pringsewu Kabupaten Demokratis Cerdas dan Terbuka
Rabu, 27 November 2024 -
Sukses, UMKM Dapur Aura Binaan Koperindag Pringsewu Diharapkan Jadi Inspirasi UMKM Lain
Rabu, 27 November 2024 -
Pesan Menohok Kapolres Pringsewu kepada Pemilih Pilkada 2024
Selasa, 26 November 2024