• Kamis, 24 April 2025

Bulog Kanwil Lampung Baru Serap 22 Ribu Ton Gabah Petani

Selasa, 12 September 2023 - 12.51 WIB
128

Plt Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, saat dimintai keterangan, Selasa (12/9/2023). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung hingga September 2023 baru menyerap 22 ribu ton gabah dari target yang ditentukan pada tahun ini sebesar 100 ribu ton.

Plt Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan, serapan gabah sampai saat ini 22 ribu ton dari target 100 ribu ton, itu pun terserap saat panen rendeng.

"Itu untuk musim panen rendeng kemaren, kalau yang gadu ini yang skema CPP belum ada penyerapan," kata Nurman, saat dimintai keterangan, Selasa (12/9/2023).

Ia mengungkapkan, belum maksimalnya penyerapan gabah ditingkat petani lantaran saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) sudah jauh berada di atas (Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Tugas Bulog itu menjaga dari sisi hulu hingga hilir nya. Saat ini harga gabah sudah jauh diatas HPP, karena HPP kita Rp5.000 untuk GKP. Sekarang sudah Rp6.700 bahkan sudah ada yang 7.000 jadi kita tidak bisa menyerap," lanjutnya.

Menurutnya, dari petani lokal kebutuhan beras tidak tercukupi maka Bulog pusat akan melakukan impor dari berbagai negara sehingga kebutuhan beras ditingkat masyarakat tetap akan terpenuhi.

"Kalau misal dari dalam tidak cukup biasanya Bulog pusat sudah ada alarm. Kalau kurang harus diisi dan kebetulan tambah nya yang dilakukan oleh Bulog pusat dari impor," katanya.

Saat ini stok beras yang berada di gudang Bulog Lampung sebanyak 35 ribu ton dan jumlah tersebut dinilai akan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Desember mendatang.

"Alhamdulillah stok kita di Lampung ini kuat, stok kita sekarang ada 35 ribu ton karena baru masuk impor. Jumlah ini jika dikurangi bantuan pangan 3 bulan masih ada 11 ribu ton dan penyaluran SPHP kurang lebih 2 ribu ton. Berarti cukup sampai Desember bahkan lebih 3 ribu ton," jelasnya.

Menurutnya, sampai saat ini Bulog Kanwil Lampung sudah menerima 100 ribu ton beras impor dari Bulog pusat. Jumlah beras tersebut juga dikirim ke beberapa daerah di luar Lampung seperti Bengkulu, Jambi hingga Padang.

"Beras impor yang sudah di terima 100 ribu ton. Itu dari pusat, tugas Bulog Lampung hanya menerima dan menyalurkan dan semuanya tidak dipakai di Lampung. Sebagian dipindahkan ke Bengkulu, Jambi sampai Padang," terangnya.

Ia menjelaskan, beras impor yang diterima tersebut berasal dari negara Vietnam dan Thailand. Beberapa hari terakhir Lampung juga baru menerima kiriman beras impor sebanyak 12.600 ton.

"Beras impor nya berasal dari Vietnam dan Thailand, terakhir yang masuk dan kita terima ada 12.600 ton baru selesai kemarin makanya stok kita bertambah," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini Bulog pusat sedang mencari saluran impor beras dari negara lain untuk mencukupi 2 juta ton sedangkan saat ini beras impor yang diterima oleh Indonesia baru 1,6 juta ton.

"Jadi masih kurang 400 ribu ton untuk mencukupi 2 juta ton karena sekarang baru 1,6 juta ton. Dan ini informasi sudah dapat dari negara yang mau melakukan ekspor ke Indonesia. Cuma belum tahu negara mana apakah Pakistan atau Kamboja. Cuma yang jelas India tidak mau ekspor ke Indonesia," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi apakah Bulog Kanwil Lampung akan kembali menerima beras impor pada tahap terakhir ini.

"Kita juga sedang menunggu apakah Lampung dapat karena jika kita dapat maka stok kita semakin kuat. Biasanya pusat langsung kirim ke daerah yang stok nya kurang. Sedangkan Lampung ini dengan masuk kemarin sudah cukup kuat sampai Desember," pungkasnya. (*)