• Jumat, 25 April 2025

420 Ribu Liter Air Sudah Disalurkan, BPBD Bandar Lampung Batasi Pelayanan Sampai Jam 8 Malam

Kamis, 07 September 2023 - 14.36 WIB
100

Petugas BPBD Bandar Lampung saat menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung telah habiskan 420.000 liter air bersih untuk disalurkan ke warga yang terdampak kekeringan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, Ahmad Husna.

"Sampai kemarin sore sudah 420.000 liter air bersih yang kita salurkan," Kata Husna saat memberi keterangan, Kamis (7/9/2023).

Melihat permintaan yang terus meningkat, Husna mengatakan telah menambah stok air bersih yang disediakan perharinya tetapi dengan membatasi pelayanan maksimal sampai pukul 20.00 WIB.

"Sampai hari ini stok airnya sudah menambah, 50 ribu liter sudah nggak cukup lagi. Jadi kita juga dibantu oleh PDAM Way Rilau dan dinas damkar, jadi semaksimal mungkin kita layani seluruh masyarakat yang meminta," Ungkapnya.

"Jadi diatas 50 ribu liter tetap kita layani tetapi jadwal pemasokannya kita batasi sampai dengan jam 8 malam demi menjaga ketertiban masyarakat dan keselamatan petugas," Sambungnya.

Husna menyampaikan sampai hari ini sudah terdata 9 kecamatan yang rutin meminta distribusi air bersih.

Diantaranya yakni Kecamatan Langkapura, Teluk Betung Timur, Teluk Betung Barat, Bumi Waras, Kedaton, Tanjung Karang Pusat, Sukarame, Sukabumi, dan Kedamaian.

Husna menambahkan ada 2 kelurahan yang paling sering dan rutin meminta air bersih yakni Way Dadi, Kecamatan Sukarame dan Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi.

"Itu yang memang permintaannya dalam jumlah besar sampai dengan 20.000 liter per hari permintaannya," Jelasnya.

Tingginya permintaan di Way Laga dan Way Dadi tersebut, Husna mengatakan karena simpanan air di bawah tanah wilayah tersebut sudah sangat berkurang, dan khusus wilayah Way Laga tekstur lokasinya pergunungan/perbukitan, maka pastinya wilayah tersebut terkendala air lebih dahulu dibanding dari wilayah lainnya.

Meskipun permintaan semakin meningkat, Husna mengatakan sampai hari ini pihaknya belum meminta bantuan kepada pihak swasta.

"Karena ini memang murni air bersih jadi memang dibebankan kepada pemerintah. Kalaupun ada pihak swasta yang ingin membantu ya kita sangat terbuka dan berterimakasih kepada pihak swasta yang memang mensuport," Ucapnya.

Ia yakinkan cadangan air bersih untuk Kota Bandar Lampung masih banyak untuk mensuplai beberapa titik yang kekurangan air.

Namun untuk jumlah kapasitas air bawah tanah, Husna perlu berkoordinasi dengan kementerian lingkungan Hidup atau dengan lingkungan PU.

Sementara itu, dia juga menyampaikan terdapat banyak kendala yang dihadapi dalam penyaluran air bersih.

"Yang pasti kalau gang sempit mobilnya jauh maka selangnya kita jauh, lalu kadang kita belum sampai ke lokasi tujuan, air sudah diambil warga terdekat lainnya. Ataupun wilayah warga yang dataran tinggi seperti di Sukabumi itukan naik gunung, itu resikonya besar," Tuturnya.

"Maka kita batasi jamnya sampai jam 8 malam saja untuk mengurangi resiko-resiko tersebut karna kalau jalannya sempit dan curam itu sangat berisiko bagi keselamatan petugas jadi saya mengutamakan keselamatan petugas," Tutupnya. (*)