Aksi Tawuran Resahkan Warga Metro, Satu Pelajar Jadi Korban Pembacokan
Kupastuntas.co, Metro - Kabar tawuran antar pelajar di Kota
Metro viral di pesan berantai WhatsApp pada Rabu (6/9/2023). Namun faktanya,
peristiwa tawuran antar pelajar itu terjadi pada Selasa (5/9/2023) sekitar
pukul 17.00 WIB di wilayah Ziplane, Sumbersari, Kecamatan Metro Selatan.
Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, dalam tawuran
tersebut terdapat satu pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Metro yang
menjadi korban pembacokan.
Dari pantauan Kupastuntas.co, terdapat puluhan petugas yang
terdiri atas Kepolisian Sektor Metro Selatan, Satpol-PP, Dinas Pendidikan dan
Kesbangpol Kota Metro melakukan pengecekan atas informasi yang viral tentang
rencana aksi tawuran antar pelajar di wilayah wisata Sumbersari tersebut.
Dari keterangan saksi mata yang merupakan warga sekitar, aksi
tawuran itu terjadi bukan hari ini, melainkan sore kemarin. Meskipun begitu,
kabar yang viral itu meresahkan masyarakat dan membuat warga harus ekstra
waspada.
"Itu kemarin sore, bukan hari ini kejadiannya. Kejadian
baru pertama kali ini, kemarin sore sekitar jam 5 sore kejadiannya. Kejadian itu
secara tiba-tiba, orang-orang itu datang dari atas sana lari ke arah sini dan
semua bawa senjata. Sementara anak-anak yang duduk-duduk di sini itu, anak-anak
yang biasa yang nongkrong-nongkrong beli es," ungkap Sujarno kepada
Kupastuntas.co di lokasi kejadian, Rabu (6/9/2023).
Pria yang merupakan pemilik warung di wilayah tersebut
mengungkapkan sejumlah hal yang dilihatnya dalam aksi tawuran kemarin sore.
Pelajar yang disebut berjumlah ratusan orang itu masing-masing membawa senjata
tajam.
"Saya tidak paham juga pakai seragam atau tidak, karena
yang saya lihat itu bukan seragamnya tapi senjatanya itu. Senjatanya itu
celurit terus ada pakai parang, terus ada rante, terus ada yang pakai botol
itu, itu yang saya lihat, perkiraan itu kalau 100 anak itu lebih," kata
dia.
"Kalau yang di sini itu rata-rata pakai seragam sekolah
karena memang anak baru pulang sekolah, tapi kalau yang dari atas itu saya
nggak paham juga. Karena secara mendadak tiba-tiba menyerang gitu,"
sambungnya.
Sujarno juga menerangkan bahwa para pelajar yang terlibat
tawuran tidak melakukan pengrusakan terhadap property milik masyarakat.
Meskipun begitu, dirinya mengungkapkan bahwa terdapat satu korban pelajar warga
Metro Kibang dalam insiden tawuran tersebut.
"Tapi memang tidak merusak ke sini, korbannya itu ada satu
orang. Kalau tidak kena bacok ya kena celurit, karena di pinggang itu sobek.
Korbannya itu anak sekolah, informasinya sekolah di SMK 4," jelasnya.
"Anak itu kan baru pulang sekolah terus memang biasa
nongkrong di sini untuk beli es, karena menurut informasi rumahnya itu ada di
kibang. Jadi korbannya itu sobek di bagian punggung, kejadiannya juga jauh dari
warung, di sebelah sana," imbuhnya.
Saat peristiwa terjadi, Sujarno yang khawatir langsung menutup
warung miliknya. Ia berharap petugas keamanan dapat meningkatkan patroli di
kawasan wisata Sumbersari.
"Saat kejadian itu karena saya ketakutan saya langsung
menutup warung. Kalau yang seperti ini baru pertama kali terjadi, ya jelaslah
kalau khawatir. Kami berharap mudah-mudahan aparat selalu meninjau lokasi ini,
patroli ditingkatkan biar anak-anak itu jera. Namanya kejadian itu secara
tiba-tiba dan itu pun mungkin dia mencari waktu yang tidak ada aparat,"
terangnya.
"Ini mengkhawatirkan masyarakat dan masyarakat sini juga
geram. Masyarakat juga pernah menegur anak-anak yang nongkrong di wilayah sini,
dulu juga sering ada anak-anak yang balapan liar terus dibubarkan oleh
masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Metro Selatan, IPTU Kosim TR menjelaskan
bahwa informasi yang diterimanya terkait rencana tawuran pada Rabu (6/9/2023)
adalah tidak benar alias hoax.
"Jadi faktanya untuk hari ini tidak ada tawuran, yang ada
tawuran itu kemarin, tapi hanya pengeroyokan kepada salah satu siswa SMK Negeri
4. Jadi pelaku lebih kurang lebih 5 orang, Paman korban juga sudah melapor ke
Polsek dan kelanjutannya sedang dilakukan penyelidikan oleh anggota sat Reskrim
Polsek Metro Selatan," ungkapnya.
Dirinya menduga para pelaku pembacokan pelajar tersebut juga
merupakan pelajar di salah satu SMK di Bumi Sai Wawai.
"Kalau dari keterangan masyarakat petani yang melihat
baju-bajunya kemungkinan para pelakunya adalah pelajar. Itu berdasarkan
informasi dari masyarakat yang sempat memvideokan kejadian tersebut, dan para
pelakunya rata-rata menggunakan seragam," bebernya.
"Sampai sekarang kami belum dapat menginformasikan itu
pelajar mana, kemungkinan merupakan pelajar SMK yang ada di kota Metro ini.
Kita akan secepatnya melakukan pengungkapan," tambahnya.
Guna mengantisipasi aksi tawuran antar pelajar terulang kembali,
pihaknya bakal melakukan penyuluhan dan pembinaan ke sejumlah sekolah di
wilayah Kecamatan Metro Selatan.
"Jadi kita sudah mendapatkan perintah dari Kapolres Metro
agar kita di Polsek suruh hadir ke sekolah-sekolah untuk melakukan pembinaan
dan penyuluhan khusus masalah kenakalan remaja," tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kasat Pol-PP Kota Metro, Jose Sarmento
Piedade mengimbau pihak sekolah dan orang tua dapat melakukan pengawasan
ekstra.
"Yang pertama kami memberikan himbauan kepada masing-masing
sekolah terutama para guru untuk mengawasi anak-anaknya khususnya pada
saat-saat jam kosong. Itu supaya agar siswanya tidak berkeliaran di tempat yang
seperti ini, itu agar terhindar dari kejadian-kejadian tawuran dan
lain-lain," tuturnya.
"Kemudian diharapkan kepada orang tua supaya dapat
mengawasi anaknya juga, ketika anaknya berangkat sekolah harus dipastikan
anaknya sampai di sekolah ataupun belum dan itu juga perlu pengawasan dari
orang tua. Jadi ini adalah tugas bersama antara orang tua, guru maupun kami
sebagai aparat untuk melakukan pengawasan dan pembinaan," lanjutnya.
Jose juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah termakan
informasi hoax. Tak hanya itu, ia juga menyarankan warga untuk melaporkan
setiap aktivitas pelajar yang mencurigakan ke petugas Kepolisian.
"Jadi terkait informasi-informasi yang berkembang, kami
harapkan kepada masyarakat yang mendengar informasi harus dicari tahu dulu
kebenarannya. Jika ada anak-anak yang berkumpul dan ada indikasi anak-anak
melakukan tawuran dan lain sebagainya segera melaporkan kepada Polsek terdekat,
supaya menghindari isu-isu yang tidak benar," tegasnya.
"Dengan kejadian ini pasti nanti kami akan meningkatkan
kegiatan patroli dan melakukan pengawasan. Nantinya Kami juga akan
berkoordinasi dengan Polsek Metro Selatan dan tempat-tempat lain yang mungkin
dijadikan tempat anak-anak pelajar untuk berkumpul," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, korban tawuran yang
menderita luka bacok tersebut berinisial MI (15) pelajar kelas 10 di SMK Negeri
4 Metro. Ia merupakan warga Kibang Baru, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten
Lampung Timur.
Sayangnya, hingga kini Kupastuntas.co belum mendapatkan
informasi dimana korban menjalani perawatan. (*)
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024