Tim Inovasi Universitas Teknokrat Indonesia, Terapkan Digital Smart Collar dan Aplikasi Digital Marketing untuk Membantu Kelompok Peternak Sapi di Tanjung Bintang

Tim Inovasi Universitas Teknokrat Indonesia, Terapkan Digital Smart Collar dan Aplikasi Digital Marketing untuk Membantu Kelompok Peternak Sapi di Tanjung Bintang. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dosen dan Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) terus mengembangkan inovasi di bidang teknologi dan informasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
Salah satu inovasi yang diterapkan oleh dosen
dan mahasiswa UTI yaitu Digital Smart Collar untuk monitoring pertumbuhan dan
kesehatan sapi, serta Aplikasi Digital Marketing untuk peningkatan skala usaha
bagi salah satu kelompok peternak sapi yaitu CV Sapi Sport yang berlokasi di
Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan.
Inovasi ini merupakan hibah dari
Kemendikbudristek RI melalui skema matching fund vokasi tahun pelaksanaan 2023.
Tim kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Dekan
Bidang Akademik Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat
Indonesia (FTIK-UTI) Dr.Si. Dedi Darwis, M.Kom., yang sekaligus sebagai ketua
pelaksana matching fund vokasi.
Anggota tim terdiri dari beberapa lintas bidang
ilmu yaitu S. Samsugi., M.Eng. (Bidang Internet of Things), Yuri Rahmanto,
M.Kom. (Bidang Rekayasa Perangkat Lunak), Almira Devita Putri, M.A.B. (Bidang
Digital Marketing), dan Novi Eka Wati, M.Si. (Bidang Ilmu Peternakan). Kegiatan
implementasi dilaksanakan di kandang CV Sapi Sport pada tanggal 19-23 Agustus
2023.
Adapun CV Sapi Sport saat ini belum memiliki
teknologi untuk sistem monitoring mengenai kondisi pertumbuhan berat badan sapi
dan monitoring kesehatan ternak sapi secara real-time. Berikut Permasalahan
utama pada CV Sapi Sport:
1) Pencatatan monitoring produktivitas
pertumbuhan sapi dilakukan secara manual, sehingga mengakibatkan sering
terjadinya kesalahan dalam pencatatan karena banyaknya jumlah sapi yang masuk
dan keluar kandang setiap harinya;
2) Terbatasnya kemampuan SDM dan peralatan dari
CV Sapi sport dalam melakukan monitoring kesehatan sapi khususnya pada
pengecekan suhu tubuh dan frekuensi detak jantung sapi;
3) CV Sapi Sport dalam memasarkan hasil
ternaknya hanya sebatas pada langganan yang berada di kawasan Lampung Selatan
saja.
Saat ini, dalam melakukan pencatatan data
produktivitas pertumbuhan sapi dan penjualan sapi dilakukan secara manual
menggunakan buku catatan administrasi. Sedangkan dalam melakukan pemeriksaan
suhu tubuh dan detak jantung sapi, CV Sapi Sport menggunakan jasa dokter hewan
yang tentunya tidak dapat dipanggil setiap saat dan membutuhkan biaya yang
cukup besar.
Dalam hal pemasaran sapi yang sudah siap jual
atau sudah dipotong, sapi tersebut dijual di pasar tradisional disekitar
wilayah lampung selatan saja dan belum dipasarkan secara online atau melalui
platform digital karena keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman strategi
pemasaran digital serta media pemasaran yang dapat memperluas pasar.
Inovasi yang dikembangkan adalah sebuah
teknologi yang diberi nama Digital Smart Collar atau kalung pintar yang
penggunaannya diletakkan pada leher sapi ternak. Teknologi ini dikombinasikan
dengan Internet of Things (IoT) untuk monitoring pertumbuhan sapi dan
monitoring kesehatan sapi secara real-time serta membangun aplikasi digital
marketing sebagai upaya untuk meningkatkan skala usaha pada bisnis penggemukan
sapi ternak.
Adapun keunggulan dari inovasi yang diterapkan
adalah:
1. Teknologi dikembangkan menggunakan IoT yang
terhubung dengan platform web dan aplikasi mobile;
2. Teknologi yang dikembangkan menggunakan
sensor yang dapat mengukur suhu tubuh, detak jantung, terdapat Global
Positioning System (GPS) untuk tracking posisi sapi dikandang, dan Radio
Frequency Identification (RFID) untuk monitoring pertumbuhan dan kesehatan
sapi;
3. Teknologi yang dikembangkan memiliki
ketahanan daya (baterai) sampai dengan 60 hari dan memiliki ketahanan terhadap
tekanan air;
4. Terdapat Dashboard yang dapat digunakan
untuk memonitoring seluruh sapi ternak dari awal sapi masuk sampai dengan sapi
terjual serta terdapat fitur notifikasi untuk sapi yang tidak sehat dan sapi
yang pertumbuhan berat badannya tidak sesuai dengan target;
5. Semua proses pengelolaan data administrasi
dan penjualan sapi dilakukan secara digital
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia,
Dr. H. Mahathir Muhammad, SE., MM. mengapresiasi atas perolehan hibah matching
fund vokasi yang diperoleh para dosen UTI serta inovasi yang telah diterapkan
kelompok peternak CV Sapi Sport.
Mahathir mengatakan bahwa Teknokrat selalu
mendukung dan memfasilitasi semua kegiatan pusat inovasi yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa. Mahathir berharap bahwa teknologi Digital Smart Collar dan
Aplikasi Digital Marketing ini tidak hanya dapat diterapkan di CV Sapi Sport
saja, namun juga dapat diimplementasikan di kandang sapi lain yang membutuhkan.
(**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024