• Senin, 07 Oktober 2024

Irigasi Kering, Petani di Metro Pusat Gagal Panen

Jumat, 01 September 2023 - 17.12 WIB
124

Kondisi lahan sawah di Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat yang mengering dan pagi yang menguning tanpa bulir. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Irigasi kering, petani di wilayah Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Provinsi Lampung rugi puluhan juta rupiah, lantaran sawah yang digarap mengalami gagal panen.

Kegagalan panen padi milik petani tersebut disebabkan kurangnya pasokan air lantaran irigasi yang seharusnya mengairi persawahan warga justru tidak tersedia.

Iwan, salah seorang petani mengaku merugi puluhan juta rupiah lantaran padi miliknya kering tidak tersentuh pengairan.

"Kalau ini sudah pasti tidak bisa dipanen, ya kekurangan air, airnya tidak ada. Kalau kerugiannya berapa ya banyak sampai puluhan juta. Sawah saya ini seperempat hektar, biasanya panen 1,5 ton paling sedikit," kata Iwan, saat dikonfirmasi, Jumat (1/9/2023).

Iwan mengaku sawahnya hanya terairi saat awal proses tanam. Selanjutnya tidak pernah mendapatkan jatah air dari irigasi.

"Jatah air yang didapatkan dari awal tanam cuma sekali, ya begitulah hasilnya tidak tertolong lagi sudah mati," ucapnya.

Ia bahkan mengaku telah berupaya menyemprot tanaman padinya dengan harapan air dapat bertahan selama tiga hari. Namun cuaca panas yang ekstrim membuat air cepat mengering dan berdampak pada tanaman padi.

"Ya cuma sekali dapat airnya, pernah saya semprot rumput cuma harusnya dapat air dalam waktu tiga hari. Namun tidak dapet jatah airnya maka semakin mati padinya," ungkapnya.

Dirinya menyampaikan bahwa ia dan seluruh rekan petani di kelurahan tersebut biasanya panen sekitar menjelang akhir September.

"Namun lantaran kondisi banyak padi yang mati, maka ancaman gagal panen dipastikan ada. Kalau untuk biasanya panen tanggal 20 September sudah mulai panen, tapi hasil  seperti ini," bebernya.

Petani tersebut mengaku pasrah dengan kondisi yang ada. Meskipun sedih, namun dirinya tidak dapat berbuat banyak.

"Ya mau gimana lagi, aturannya pertengahan bulan ini panen, harga gabah sudah naik jadi Rp6.300. Hasil saja tidak bisa di panen kalau untuk saat ini, lihat padinya sudah sedih," tandasnya.

Sementara saat akan dimintai tanggapan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno, belum menjawab panggilan saat dihubungi. (*)