• Senin, 30 September 2024

Dampak Debu Pembangunan Jalan, Walikota Metro Minta Kontraktor Koordinasi Dengan Masyarakat

Senin, 28 Agustus 2023 - 17.34 WIB
1.1k

Walikota Metro, Wahdi beserta rombongannya saat melakukan peninjauan pembangunan dua ruas jalan di Kota setempat. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Geliat Pembangunan di Kota Metro mulai terlihat, dampak Debu akibat pembangunan sejumlah ruas jalan menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

Walikota Metro, Wahdi meminta seluruh kontraktor dapat berkordinasi dengan masyarakat guna meminimalisir dampak debu dari pembangunan jalan tersebut.

Hal itu disampaikan Walikota Metro, Wahdi usai melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan dua ruas jalan di Bumi Sai Wawai, Senin (28/8/2023).

Walikota menyebut bahwa debu yang muncul dan menempel pada property milik warga merupakan efek dari pembangunan jalan. Konsultan pembangunan diminta melakukan inovasi agar debu dari pembangunan jalan dapat berkurang.

"Efek pembangunan mesti ada lah, yang paling penting saya bilang tadi pemikirannya tentu bahwa pekerjaan ini kan punya waktu juga. Saya minta kepada konsultan juga dapat mengurangi efek yang ditimbulkan berupa debu, termasuk juga dalam proses pembangunan ini efek ekonomi akan terlihat," kata dia.

Tak hanya itu, seluruh kontraktor juga diminta berkomunikasi dengan perangkat kelurahan hingga pamong untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Saya kira selalu diminta, kontraktor harus berkomunikasi dengan Lurah, dengan semua pamong -pamong dan diberi pemahaman itu yang paling penting. Saya kira kalau komunikasi sudah kita lakukan insya Allah lah berjalan baik," ujarnya.

Selain itu, Walikota juga meminta agar masyarakat dapat bersabar menunggu hasil pembangunan jalan di Kota Metro.

"Hari ini kita ke Jalan Hasanuddin, disana ada 6 spot dengan rigid sampai perbatasan Lampung timur dengan Metro di dekat jembatan tadi. Kalau kita lihat yang membangun tadi orang Metro semua," ucapnya.

"Kemudian kita ke Jalan Sutomo dan kepada masyarakat saya minta betul-betul harus bersabar karena memang teknis kerjanya memang demikian. Kalau tidak sekalian dikerok alat berat, sudah itu baru satu sisi selesai kemudian diambil sisi yang lain," imbuhnya.

Walikota juga mengharapkan agar masyarakat dapat memahami pola kerja dalam pembangunan infrastruktur jalan.

"Jadi yang diinginkan bahwa masyarakat betul-betul paham pola kerja, karena bagaimanapun hitung-hitungannya sudah jelas. Tapi tadi September insya Allah sudah di-rigid ya, nah yang lainnya ditambah dengan rabat di Jalan Sutomo ini dengan lebar 1 meter di kanan kiri," terangnya.

"Mudah-mudahan pekerjaan yang berkualitas hasilnya akan baik, karena jalanan di daerah ini dengan lalu lintas yang cukup berat sekali," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kontraktor Pelaksana pembangunan Jalan Dr. Sutomo, Sony menjelaskan bahwa proyek pembangunan jalan yang membentang dari Kecamatan Metro Pusat hingga Kecamatan Metro Utara tersebut dikerjakan oleh PT Insan Mandiri dengan nilai kontrak mencapai Rp 5.124.000.000.

"Dalam pembangunan Jalan dokter Sutomo ini sekitar sepanjang 1,2 kilometer dengan rigidnya sepanjang 580 termasuk rabat beton. Mudah-mudahan ini berjalan sesuai progres yang ada dan sesuai dengan penawaran kami, insya Allah September ini rigidnya akan kelar," jelasnya.

Sony juga memastikan jalan yang dibangun tersebut berkualitas baik. Selain itu, dirinya juga mengaku bahwa jalan yang dibangunnya ditargetkan rampung lima bulan kedepan.

"Kalau untuk difungsikan belum karena kontrak saya adalah 5 bulan, mungkin progres saya akan dipercepat supaya kegunaan daripada pembangunan ini bisa digunakan masyarakat dan tidak menghambat," bebernya.

"Kalau bicara masalah debu, itu seperti yang dibilang pak wali tadi adalah efeknya lah kira-kira begitu. Kira-kira 5 bulan dari sekarang dan bulan Februari sudah bisa digunakan," tambahnya.

Senada diutarakan Direktur CV AR Tekindo, Abdullah Firli Al-Farabi. Ia mengungkapkan bahwa Jalan Hassanudin di wilayah Kelurahan Yosomulyo tersebut mulai dikerjakan sejak dua pekan lalu.

"Memulai pembangunan ini sejak tanggal 3 Agustus 2023, dimulai dari tahap penggalian kemudian penghamparan base dan menggunakan vibratory sesuai dengan alat yang ditentukan saat tender," ungkapnya.

"Kalau untuk penanganan rigid, pengerasan kaku itu ada 6 titik dengan total panjang 602 meter. Untuk penanganan fleksibel ACWC ada 987 meter, dan kurang lebih total pembangunan Jalan Hasanuddin ini 1,5 kilometer," sambungnya lagi.

Kontraktor juga mengungkapkan bahwa perusahaannya memenangkan tender pembangunan jalan Hasanuddin dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.545.000.000.

"Untuk nilai kontraknya Rp 3.545.000.000 kalau kendala tidak ada, kondisi cuaca juga mendukung, sehingga kami bisa menyegerakan proses perbaikan jalan ini," ungkapnya.

Abdullah juga mengaku telah berkomunikasi ke masyarakat terkait dengan dampak debu yang ditimbulkan dari pembangunan jalan.

"Terkait debu kita sudah melakukan komunikasi hampir setiap hari, kami sudah melakukan pendekatan kepada masyarakat dan kami sudah meminta maaf terkait dengan dampak dari pembangunan," paparnya.

"Kemudian kami juga memberikan pengertian kepada masyarakat agar masyarakat maklum. Lalu kami juga selalu menyiram air pada permukaan yang berdebu, Alhamdulillah tidak ada masalah semua warga masyarakat support dengan kegiatan yang kami lakukan," tandasnya.

Dari pantauan Kupastuntas.co, Walikota Metro beserta rombongannya melakukan monitoring evaluasi ke dua ruas jalan yang sedang dibangun. Dua jalan protokol itu ialah Jalan Hasanudin yang merupakan akses alternatif dari Kota Metro Menuju Kabupaten Lampung Timur.

Kemudian, ruas kedua yang ditinjau ialah Jalan Dr. Sutomo di Kelurahan Hadimulyo Barat Kecamatan Metro Pusat hingga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Metro Utara. (*)