TP2GP Kemensos Setujui Usulan Penganugerahan Dua Pahlawan Nasional Asal Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tim Penilai dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP)
Kementerian Sosial menyetujui usulan Gubernur Lampung terkait penganugerahan
dua gelar pahlawan nasional asal Lampung yaitu Gele Harun dan KH Ahmad
Hanafiah.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi
mengatakan, untuk KH Ahmad Hanafiah telah diusulkan untuk mendapatkan gelar
pahlawan nasional berdasarkan Surat Gubernur Lampung Nomor:
465/0268/V.07/B.III/2023 Tertanggal 20 Januari 2023.
"Berkas usulan pahlawan nasional KH Ahmad
Hanafiah akan segera dinaikkan ke Dewan Gelar Pusat (DGP). Hari ini kita
menerima TP2P dan alhamdulillah TP2GP sudah menyetujui usulan pak gubernur dan
akan diteruskan ke DGP," katanya saat dimintai keterangan, Jum'at
(25/8/2023).
Ia juga mengatakan jika tim TP2GP juga
menyetujui berkas Gele Harun untuk ditetapkan menjadi pahlawan nasional.
"Pak gubernur juga mendorong agar berkas
Gele Harun bisa diteruskan. Alhamdulillah, berkasnya disetujui juga. Jadi nanti
kita tinggal menunggu tahap selanjutnya," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia mengatakan jika
pihaknya berharap agar penetapan KH Ahmad Hanafiah dan Gele Harun sebagai
pahlawan nasional pada 10 November 2023 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan
Nasional.
"Ada beberapa yang diminta untuk dilengkapi.
Tapi semuanya sudah dipenuhi. Pak gubernur berharap, saat hari pahlawan nanti
bisa diserahkan anugerah pahlawan nasional tersebut," jelasnya.
Menurut Aswarodi, dengan diusulkan nya kedua
tokoh tersebut harapannya Lampung bisa menambah pahlawan nasional yang saat ini
baru berjumlah satu orang yaitu Radin Inten.
"Dengan di setujui kedua tokoh ini
menjadi pahlawan nasional maka Lampung akan memiliki tiga pahlawan nasional.
Sekarang kita baru punya satu yaitu Raden Inten," katanya.
Seperti diketahui KH Ahmad Hanafiah lahir pada
tahun 1905 di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur yang kala itu menjadi
bagian dari Kabupaten Lampung Tengah.
Dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, KH
Ahmad Hanafiah mendirikan organisasi pejuang bernama Laskar Hizbullah sebagai
wadah pendidikan paramiliter bagi santri.
Sejumlah pengalaman yang dimiliki diantaranya
pada masa penjajahan Jepang, menjadi anggota Chuo Sangi Kai (Dewan Pertimbangan
Daerah) di Karesidenan Lampung pada tahun 1945-1946.
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari
agresi Belanda menjelang 17 Agustus 1947 di Front Kamerung, Baturaja, Sumatera
Selatan, KH Ahmad Hanafiah gugur di medan perang.
Sementara itu Gele Harun lahir di Sibolga,
Sumatra Utara, pada 6 Desember 1910. Pada tahun 1945, ia memulai perjuangannya
dari Angkatan Pemuda Indonesia (API) dengan menjadi ketuanya. (*)
Berita Lainnya
-
Gerindra Beri Surat Tugas kepada Reihana-Pandu di Pilwakot Bandar Lampung 2024
Rabu, 14 Agustus 2024 -
Sekjen Kemenag Resmikan Gedung Baru MAN 1 Bandar Lampung, Komitmen Kuat untuk Pendidikan Madrasah Berkualitas
Rabu, 14 Agustus 2024 -
Hingga Juli 2024, Pendapatan dari Tapping Box di Bandar Lampung Capai Rp 86 Miliar
Rabu, 14 Agustus 2024 -
Dukung PAT di Kalsel, Kementan dan Petani Lakukan Tanam Padi Bersama
Rabu, 14 Agustus 2024