Selidiki Asal Usul Limbah, Tim Terpadu Pemprov Lampung Terdiri Dari 4 Unsur Ini
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Lampung telah membentuk tim terpadu guna melakukan
penanganan terhadap limbah hitam yang mencemari sejumlah bibir pantai di
Provinsi Lampung.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Lampung, Murni Rizal mengatakan, tim terpadu tersebut terdiri dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
kabupaten terdampak, TNI Angkatan Laut dan juga Polairud.
"Kita akan lakukan penanganan segera, tim
terpadu sudah kita bentuk untuk menangani limbah secepat mungkin. Karena yang
penting sekarang adalah penanganan," katanya saat dimintai keterangan,
Kamis (24/8/2023).
Ia mengatakan jika sampai saat ini pihak nya
belum mengetahui darimana ceceran limbah hitam tersebut berasal. Selain
melakukan pembersihan, pihaknya juga akan melakukan uji laboratorium.
"Untuk limbah nya sendiri belum tahu dari
mana, kita juga minta bantuan PHE OSES untuk melakukan penanganan. Kita mulai
turun besok sekalian uji laboratorium supaya tau asal limbahnya," kata
dia.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati mengatakan, daerah yang melaporkan tercemar
limbah hitam adalah Kabupaten Lampung Selatan dan Pesisir Barat.
"Ini kita belum tau dari mana asal nya,
untuk mengidentifikasi sumber limbah nya dari mana tentunya harus ada
fingerprint. Kita cek dulu sumber limbahnya. Tapi yang utama dari sisi
lingkungan kita bersihkan dulu," jelasnya.
Menurutnya jika nanti ditemukan ada yang
menyalahi aturan dimana ceceran minyak mentah tersebut akibat dari faktor
kesengajaan, kebocoran atau kelalaian dari pelaku usaha maka dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan UU 32 Tahun 2009 dan UU 6 Tahun 20.
"Nanti kita lihat, kalau memang ini
menyalahi kan ada aturan yang mengatur, apabila ini memang sesuai dengan aturan
akan kita tindak lanjuti sesuai dengan aturan," kata dia.
Ia menjelaskan jika pihaknya tidak bisa
menuduh pihak yang melakukan pembuangan limbah tersebut. Hal tersebut lantaran
ada beberapa perusahaan minyak di Lampung seperti Pertamina, PHE OSES dan juga
beberapa perusahaan swasta.
"Hari ini setelah rapat kami akan ngecek
ke lokasi seperti apa kondisinya. Kalau terkait minyak di situ pasti ada
Pertamina ada PHE OSES dan swasta jadi kita tidak bisa menuduh siapa. Karena
mereka bilang juga tidak ada kebocoran," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Cerita Pj Gubernur Samsudin Pernah Digunduli hingga Dicubit Guru Sewaktu Sekolah
Senin, 25 November 2024 -
Bea Cukai Lampung Gagalkan Penyelundupan 60.883 Benih Lobster di Tol Bakter
Senin, 25 November 2024 -
Pemprov Lampung Bakal Relokasi Pedagang Sekitar Masjid Al Bakrie
Senin, 25 November 2024 -
Soroti Kriminalisasi Terhadap Guru, Akademisi Unila Dorong Pembentukan Satgas Perlindungan Guru
Senin, 25 November 2024