• Senin, 30 September 2024

Kisruh! Sudah Didaftarkan, Kader PKS Metro Ini Putuskan Tidak Jadi Nyalon Dewan

Selasa, 22 Agustus 2023 - 09.47 WIB
955

Ketua DPD PKS Kota Metro, Ahmad Khusaini (baju putih) dan Bacaleg PKS Dapil 1, Kecamatan Metro Pusat, Ahmadi (kaos hitam). Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Munculnya Daftar Calon Sementara (DCS) yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menimbulkan polemik dalam tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Metro. Seorang kader PKS memutuskan tidak jadi mencalonkan diri sebagai anggota Dewan lantaran namanya muncul pada Daerah Pemilihan (Dapil) Metro Pusat.

Kemunculan DCS yang tidak dikehendaki Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) bernama Ahmadi tersebut diduga akibat kisruh internal partai. Ketidaksesuaian itu diduga muncul akibat tidak konsistennya pimpinan partai terhadap usulan yang telah disampaikan sebelum pendaftaran Bacaleg ke KPU Kota Metro.

Hal tersebut ditegaskan Ahmadi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro yang akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan dari Dapil 4, Kecamatan Metro Barat dan Metro Selatan namun didaftarkan oleh partainya ke Dapil 1, Kecamatan Metro Pusat.

Pria yang merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Metro tersebut menyayangkan sikap oknum pengurus partai yang diduga arogan dengan memaksakan dirinya untuk menjadi Bacaleg PKS pada Dapil Metro Pusat.

"Saya punya kewenangan apa, karena yang mencalonkan di KPU itu kan partai dan saya tidak bisa mencabut itu. Saya membuat cerita itu supaya masyarakat tidak berasumsi bahwa saya nyalon di Metro Pusat. Saya tidak nyalon di Metro Pusat, saya sudah sampaikan bahwa masyarakat menginginkan saya di Metro Barat dan Selatan, dan saya tidak mau di Metro Pusat," cetusnya saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (22/8/2023).

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai Bacaleg PKS di Metro Pusat. Ia mengaku sikap tegasnya untuk tidak nyalon dewan dari Dapil 1 tersebut telah disampaikan dalam rapat Dewan Pimpinan Tinggi Daerah (DPTD) dan rapat Dewan Pimpinan Tinggi Wilayah (DPTW) PKS.

"Makanya saya menyatakan siap tidak mencalonkan diri di Metro Pusat. Sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan DPD saat Ramadhan sebelum Idul Fitri kemarin, di forum DPTD PKS Metro saat rapat sebelum pendaftaran," ucapnya.

"Kemudian 1 Muharram kemarin di rapat DPTW sudah saya sampaikan juga, jangan paksa saya di Metro Pusat. Sudah berulang kali saya sampaikan di rapat DPTD dan rapat DPTW," sambungnya.

Pria yang juga akrab disapa Adi Bandit tersebut juga mengaku bahwa hingga kini komplainnya atas keputusan partai tersebut belum mendapatkan respon.

"Saya sampai hari ini belum dapat (Informasi, red), cuma saya dapat siar kabar, kok saya masih di Metro Pusat. Karena saya tidak pernah dapat komunikasi dari mereka DPD Metro," kata dia.

Dirinya juga mengaku siap berlabuh ke partai lain jika masyarakat menghendaki dan PKS tidak dapat mengakomodir tekadnya maju menjadi Caleg lewat Dapil 4.

"Kalau kehendak masyarakat itu kembali lagi tergantung PKS, mau mengakomodir itu atau tidak. Tergantung masyarakat, saya siap keputusan masyarakat. Saya siap ketika masyarakat menginginkan saya menjadi dewan lagi karena mungkin saya ada manfaatnya untuk orang banyak, walaupun itu di partai lain saya siap kalau itu masyarakat membutuhkan saya," tegasnya.

Tak hanya itu, Ahmadi juga menampik isu yang menyatakan dirinya telah ikhlas menjadi Bacaleg PKS lewat Dapil Metro Pusat. Dirinya mengaku terpaksa diam saat pendaftaran Bacaleg lantaran desakan dan iming-iming sejumlah pengurus partai.

"Sebenarnya saya sudah konfirmasi, tapi saya menyatakan tidak. Walaupun tersiar kabar katanya saya sudah legowo, saya tidak pernah berbicara seperti itu. Dari awal sebelum pendaftaran ke KPU saya tidak mau di Metro Pusat," bebernya.

"Karena kan begini, kenapa waktu pendaftaran itu timbul nama saya di Metro Pusat, karena dari kawan-kawan bilang yang penting daftar dulu, karena nanti bisa berubah. Karena aturan KPU hari ini kan kita masih bisa pindah Dapil dan ganti nomor sebelum DCT ditetapkan," imbuhnya.

Pria yang juga merupakan warga Jalan Sumbawa, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat tersebut kembali mempertegas pernyataannya untuk tidak mencalonkan diri sebagai anggota Dewan jika masih ditempatkan pada Dapil Metro Pusat.

"Itu tergantung partai, saya siap mencalonkan diri lagi kalau masyarakat membutuhkan saya di Metro Barat dan Selatan. Untuk Metro Pusat saya tidak mau, untuk Dapil lain saya juga tidak mau. Karena saya tinggal di Metro Barat, untuk apa saya jadi tapi saya tidak ada manfaatnya untuk lingkungan saya," terangnya.

"Saya siap dengan apapun hasilnya, karena itu semua berdasarkan ridho Allah SWT. Ketika DCT nanti saya tetap di Metro Pusat, saya tidak akan mencalonkan diri. Terlepas mau ada nama saya tapi saya tetap tidak mencalonkan diri di Metro Pusat," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Metro, Ahmad Khusaini mengaku hanya menjalankan tugas dalam mendaftarkan Ahmadi pada Dapil 1.

"Ya kita hanya menjalankan tugas saja. Kalau saya tidak ada masalah. Ya saya hanya menjalankan tugas saja sebagai seorang struktur," kata dia.

Ketika ditanya soal komplain dari kadernya tersebut, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Kota Metro itu mengaku tidak meminta apapun dari Ahmadi. Dirinya juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak meminta Ahmadi mencalonkan diri sebagai Bacaleg di Dapil 1.

"Ya wallahualam lah. Ya saya hanya menjalankan tugas sebagai struktur partai. Tidak ada yang diminta. Ya saya tidak meminta juga, kita hanya menjalankan tugas partai saja," ungkapnya.

Tak hanya itu, Ketua DPD PKS tersebut juga menyampaikan bahwa penempatan Ahmadi pada Dapil 1 tanpa pemberitahuan dari DPW PKS Provinsi Lampung.

"Ya mungkin kalau dari provinsi saya juga tidak apa namanya, tidak ada pemberitahuan gitu kan. Ya kita menjalankan tugas saja sesuai dengan tupoksi kita," paparnya.

Ketika ditanya apakah DPD PKS yang mengatur penempatan Bacaleg di Metro, Khusaini menyebut bahwa SK penempatan Dapil dikeluarkan oleh DPP partai. Dirinya juga menyerahkan sepenuhnya kepada Ahmadi untuk komploin langsung ke DPP.

"Semua itu kan SK dari DPP. Dari DPP, semua SK BCAT itu dari DPP. Ya saya tidak tahu juga, terserah dia," tandasnya.

Diketahui, Ahmadi sebelumnya terpilih sebagai anggota DPRD Kota Metro periode 2019-2024 dari PKS lewat Dapil 4, Kecamatan Metro Barat dan Metro Selatan. Kini dirinya kembali dicalonkan oleh PKS namun lewat Dapil yang berbeda.

Hal tersebut yang diduga menjadi cikal bakal kisruh internal dalam tubuh PKS terkait dengan penempatan Dapil Bacaleg di Metro. (*)

Video KUPAS TV : Catatan Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Lampung Barat