Kisruh! Sudah Didaftarkan, Kader PKS Metro Ini Putuskan Tidak Jadi Nyalon Dewan
Kupastuntas.co,
Metro - Munculnya Daftar Calon Sementara (DCS) yang dikeluarkan Komisi
Pemilihan Umum (KPU) menimbulkan polemik dalam tubuh Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Kota Metro. Seorang kader PKS memutuskan tidak jadi mencalonkan diri
sebagai anggota Dewan lantaran namanya muncul pada Daerah Pemilihan (Dapil)
Metro Pusat.
Kemunculan
DCS yang tidak dikehendaki Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) bernama Ahmadi
tersebut diduga akibat kisruh internal partai. Ketidaksesuaian itu diduga
muncul akibat tidak konsistennya pimpinan partai terhadap usulan yang telah
disampaikan sebelum pendaftaran Bacaleg ke KPU Kota Metro.
Hal
tersebut ditegaskan Ahmadi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Metro yang akan kembali mencalonkan diri sebagai anggota Dewan dari Dapil 4,
Kecamatan Metro Barat dan Metro Selatan namun didaftarkan oleh partainya ke
Dapil 1, Kecamatan Metro Pusat.
Pria
yang merupakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Metro tersebut menyayangkan
sikap oknum pengurus partai yang diduga arogan dengan memaksakan dirinya untuk
menjadi Bacaleg PKS pada Dapil Metro Pusat.
"Saya
punya kewenangan apa, karena yang mencalonkan di KPU itu kan partai dan saya
tidak bisa mencabut itu. Saya membuat cerita itu supaya masyarakat tidak
berasumsi bahwa saya nyalon di Metro Pusat. Saya tidak nyalon di Metro Pusat,
saya sudah sampaikan bahwa masyarakat menginginkan saya di Metro Barat dan
Selatan, dan saya tidak mau di Metro Pusat," cetusnya saat dikonfirmasi
Kupastuntas.co, Selasa (22/8/2023).
Ia
menegaskan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai Bacaleg PKS di
Metro Pusat. Ia mengaku sikap tegasnya untuk tidak nyalon dewan dari Dapil 1
tersebut telah disampaikan dalam rapat Dewan Pimpinan Tinggi Daerah (DPTD) dan
rapat Dewan Pimpinan Tinggi Wilayah (DPTW) PKS.
"Makanya
saya menyatakan siap tidak mencalonkan diri di Metro Pusat. Sebelumnya saya
sudah berkomunikasi dengan DPD saat Ramadhan sebelum Idul Fitri kemarin, di
forum DPTD PKS Metro saat rapat sebelum pendaftaran," ucapnya.
"Kemudian
1 Muharram kemarin di rapat DPTW sudah saya sampaikan juga, jangan paksa saya
di Metro Pusat. Sudah berulang kali saya sampaikan di rapat DPTD dan rapat
DPTW," sambungnya.
Pria
yang juga akrab disapa Adi Bandit tersebut juga mengaku bahwa hingga kini
komplainnya atas keputusan partai tersebut belum mendapatkan respon.
"Saya
sampai hari ini belum dapat (Informasi, red), cuma saya dapat siar kabar, kok
saya masih di Metro Pusat. Karena saya tidak pernah dapat komunikasi dari
mereka DPD Metro," kata dia.
Dirinya
juga mengaku siap berlabuh ke partai lain jika masyarakat menghendaki dan PKS
tidak dapat mengakomodir tekadnya maju menjadi Caleg lewat Dapil 4.
"Kalau
kehendak masyarakat itu kembali lagi tergantung PKS, mau mengakomodir itu atau
tidak. Tergantung masyarakat, saya siap keputusan masyarakat. Saya siap ketika
masyarakat menginginkan saya menjadi dewan lagi karena mungkin saya ada
manfaatnya untuk orang banyak, walaupun itu di partai lain saya siap kalau itu
masyarakat membutuhkan saya," tegasnya.
Tak
hanya itu, Ahmadi juga menampik isu yang menyatakan dirinya telah ikhlas
menjadi Bacaleg PKS lewat Dapil Metro Pusat. Dirinya mengaku terpaksa diam saat
pendaftaran Bacaleg lantaran desakan dan iming-iming sejumlah pengurus partai.
"Sebenarnya
saya sudah konfirmasi, tapi saya menyatakan tidak. Walaupun tersiar kabar
katanya saya sudah legowo, saya tidak pernah berbicara seperti itu. Dari awal
sebelum pendaftaran ke KPU saya tidak mau di Metro Pusat," bebernya.
"Karena
kan begini, kenapa waktu pendaftaran itu timbul nama saya di Metro Pusat,
karena dari kawan-kawan bilang yang penting daftar dulu, karena nanti bisa
berubah. Karena aturan KPU hari ini kan kita masih bisa pindah Dapil dan ganti
nomor sebelum DCT ditetapkan," imbuhnya.
Pria
yang juga merupakan warga Jalan Sumbawa, Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro
Barat tersebut kembali mempertegas pernyataannya untuk tidak mencalonkan diri
sebagai anggota Dewan jika masih ditempatkan pada Dapil Metro Pusat.
"Itu
tergantung partai, saya siap mencalonkan diri lagi kalau masyarakat membutuhkan
saya di Metro Barat dan Selatan. Untuk Metro Pusat saya tidak mau, untuk Dapil
lain saya juga tidak mau. Karena saya tinggal di Metro Barat, untuk apa saya
jadi tapi saya tidak ada manfaatnya untuk lingkungan saya," terangnya.
"Saya
siap dengan apapun hasilnya, karena itu semua berdasarkan ridho Allah SWT.
Ketika DCT nanti saya tetap di Metro Pusat, saya tidak akan mencalonkan diri.
Terlepas mau ada nama saya tapi saya tetap tidak mencalonkan diri di Metro
Pusat," pungkasnya.
Sementara
itu, Ketua DPD PKS Kota Metro, Ahmad Khusaini mengaku hanya menjalankan tugas
dalam mendaftarkan Ahmadi pada Dapil 1.
"Ya
kita hanya menjalankan tugas saja. Kalau saya tidak ada masalah. Ya saya hanya
menjalankan tugas saja sebagai seorang struktur," kata dia.
Ketika
ditanya soal komplain dari kadernya tersebut, pria yang menjabat sebagai Wakil
Ketua II DPRD Kota Metro itu mengaku tidak meminta apapun dari Ahmadi. Dirinya
juga menyampaikan bahwa pihaknya tidak meminta Ahmadi mencalonkan diri sebagai
Bacaleg di Dapil 1.
"Ya
wallahualam lah. Ya saya hanya menjalankan tugas sebagai struktur partai. Tidak
ada yang diminta. Ya saya tidak meminta juga, kita hanya menjalankan tugas
partai saja," ungkapnya.
Tak
hanya itu, Ketua DPD PKS tersebut juga menyampaikan bahwa penempatan Ahmadi
pada Dapil 1 tanpa pemberitahuan dari DPW PKS Provinsi Lampung.
"Ya
mungkin kalau dari provinsi saya juga tidak apa namanya, tidak ada
pemberitahuan gitu kan. Ya kita menjalankan tugas saja sesuai dengan tupoksi
kita," paparnya.
Ketika
ditanya apakah DPD PKS yang mengatur penempatan Bacaleg di Metro, Khusaini
menyebut bahwa SK penempatan Dapil dikeluarkan oleh DPP partai. Dirinya juga
menyerahkan sepenuhnya kepada Ahmadi untuk komploin langsung ke DPP.
"Semua
itu kan SK dari DPP. Dari DPP, semua SK BCAT itu dari DPP. Ya saya tidak tahu
juga, terserah dia," tandasnya.
Diketahui,
Ahmadi sebelumnya terpilih sebagai anggota DPRD Kota Metro periode 2019-2024
dari PKS lewat Dapil 4, Kecamatan Metro Barat dan Metro Selatan. Kini dirinya
kembali dicalonkan oleh PKS namun lewat Dapil yang berbeda.
Hal tersebut yang diduga menjadi cikal bakal kisruh internal dalam tubuh PKS terkait dengan penempatan Dapil Bacaleg di Metro. (*)
Video KUPAS TV : Catatan Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Lampung Barat
Berita Lainnya
-
CV Andyka Cipta Pratama Bantah Tudingan Korupsi Proyek Drainase Jalan Raya Stadion di Metro Timur
Rabu, 25 September 2024 -
Bawaslu Tegaskan ASN Dilarang Terlibat dalam Kampanye Pilkada di Metro
Rabu, 25 September 2024 -
Pasutri Dilarang Daftar Rekrutmen 39 Pengawas TPS se- Metro Barat
Selasa, 24 September 2024 -
Pilkada Metro 2024: Mubaraq Nomor Satu dan Waru Nomor Dua
Senin, 23 September 2024