• Senin, 07 Oktober 2024

Sayap Kepemudan Parpol Ajak Pemilih Milenial Proaktif dan Berani Menolak Politik Uang

Selasa, 01 Agustus 2023 - 21.40 WIB
114

Sekretaris DPD BMI Provinsi Lampung, Irwansyah Agung dan Wakil Ketua DPW Garda Bangsa Lampung , Ahmad Basuki. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Generasi milenial mendominasi daftar pemilih untuk Pemilu 2024 di Provinsi Lampung. Untuk itu, partai politik yang memiliki sayap kepemudaan terus mendekatkan diri ke pemilih milenial. Sayap-sayap partai ini juga menampung para kader-kader muda untuk menyalurkan ide serta gagasan.

 

Salah satunya DPD PDI Perjuangan Lampung yang memiliki sayap partai kepemudaan melalui Banteng Muda Indonesia (BMI). Selain PDIP, ada juga DPW PKB Lampung juga memiliki sayap partai kepemudaanya melalui Garda Bangsa Lampung.

 

Sekretaris DPD BMI Provinsi Lampung, Irwansyah Agung, mengajak pemilih milenial yang jumlahnya besar untuk menolak praktik-praktik politik uang.

 

Irwansyah mengatakan, praktik-praktik politik uang dapat menciderai demokrasi di Lampung. Menurutnya, pemimpin yang lahir dengan cara politik uang akan menghasilkan pemimpin yang tidak memikirkan rakyat.

 

"Jangan pernah kita mau dirayu dengan uang yang hanya Rp200-Rp300 karena nasib kita 5 tahun kedepan dipertaruhkan oleh itu. Ketika kita memilih yang memberikan uang tersebut, secara logika kemungkinan besar orang itu akan berinvestasi jangan salahkan orang itu tidak peduli," ujar Irwansyah yang juga Bacaleg DPRD Provinsi Lampung Dapil V dari DPD PDI Perjuangan, Selasa (1/8/2023).

 

Menurutnya, kaum milenial serta kaum gen-Z harus mengajak orang-orang terdekatnya untuk tidak terjebak pada politik uang yang justru dapat menyesengsarakan rakyat.

 

"Kita juga mulai dari lingkup paling kecil dari keluarga, bahwa pemimpin itu yang potensial menurut kita masing-masing bukan hanya yang dari iming-iming politik uang," tandasnya.

 

Irwan mengatakan, kaum milenial khususnya, jangan sampai anti terhadap dunia politik justru harus turut serta terjun kedunia politik untuk memberikan dampak perubahan.

 

"Anak muda jangan geli politik, justru untuk mengubah suatu daerah itu dengan politik, tanpa berpolitik kita tidak bisa merubah cita-cita terbaik kita. Semua gerak-gerik kita bersinggungan dengan politik," ungkapnya.

 

Hal yang dapat dilakukan oleh para pemilih khususnya kaum milenial dalam politik adalah menggunakan hak suaranya pada pemilu tahun 2024.

 

"Suara rakyat adalah suara Tuhan, jangan sampai kita diberikan waktu untuk mencoblos justru malah kita sia-siakan. Hal terkecil itu dibuktikan pada 14 Februari 2024," ucapnya

 

Sementara, Wakil Ketua DKW Garda Bangsa Lampung , Ahmad Basuki, mengatakan mengajak para pemuda untuk tidak anti terhadap dunia politik.

 

"Pemilu tahun 2024 pilih terbanyak dari golongan pemuda, apabila anak muda tidak mau terlibat dalam politik maka siapa lagi yang akan menyuarakan kepentingan anak muda," ujarnya yang juga pimpinan DPRD Lampung Timur itu.

 

Menurutnya, cara terbaik untuk menyuarakan kepentingn generasi muda Lampung adalah terlibat dalam politik baik itu dalam organisasi ataupun sekedar menyalurkan suaranya dalam pemilu 2024.

 

Untuk mencegah apatisme anak muda dalam politik menurutnya, harus dilakukan edukasi-edukasi memalui hearing ataupun diskusi politik

 

"Isu anak muda, jangan hanya digunakan Parpol untuk meraup suara tapi juga memberikan pemahaman politik," ungkapnya.

 

Sebelumnya, jumlah pemilih milenial mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Data tersebut diungkap Koordinator Divisi Data dan Informasi (Datin) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung Agus Riyanto. Ia mengatakan pemilih milenial paling mendominasi jika dibandingkan kelompok usia lain.

 

Agus menjelaskan, jumlah DPT Lampung pada Pemilu 2024 sebanyak 6.539.128 dan yang paling mendominasi adalah kaum milenial yang  berusia 25-39 tahun, dengan jumlah 2.094.127 atau 32 persen dari jumlah DPT.

 

"Disusul Generasi X yaitu berusia 40-55 tahun sebanyak 1.980.330 atau 30,28 persen. Kemudian generasi Z berusia 17-24 tahun sebanyak 1.174.188 atau 17,96 persen," ujar Agus Riyanto.


Agus mengatakan, kemudian disusul oleh kelompok baby boomer berusia 56-76 tahun sebanyak 1.145.273 atau 17,51 persen. Dan terahir adalah lansia berusia 76 tahun keatas sebanyak 145.210 atau 2,22 persen. (*)

Video KUPAS TV : Longsor di Tanggamus Putus Akses Jalan Utama dan Aliran Listrik