• Selasa, 17 Desember 2024

Air Limbah Sampah TPA Bakung Cemari Kebun dan Sumur, Timbulkan Genangan

Senin, 31 Juli 2023 - 08.13 WIB
286

Genangan air limbah dari TPA Bakung. Foto: Yudi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Air limbah dari timbulan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung mencemari kebun dan sumur milik warga Umbul Kunci Kampung Sukamandi, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.

Pantauan Kupastuntas.co di lokasi, Minggu (30/7/2023), resapan air dari timbulan sampah TPA Bakung menggenangi areal perkebunan milik warga Umbul Kunci Kampung Suka Mandi, Kelurahan Keteguhan.

Dampaknya, sejumlah tanaman di areal perkebunan tersebut menjadi mati diduga akibat tercemar cairan limbah yang berasal dari timbulan sampah TPA Bakung.

Beberapa tanaman milik warga yang mati terdampak air limbah sampah diantaranya pohon melinjo, pohon pinang, pohon aren, dan pohon pisang seluas sekitar 1 hektar. Bahkan, kini resapan air limbah sampah sudah menimbulkan genangan air di perkebunan itu dengan kedalaman kurang lebih 1 meter.

Bukan hanya itu, resapan air limbah sampah dari TPA Bakung juga mengalir ke pemukiman dan ruas jalan lingkungan setempat sepanjang 500 meter. Genangan air limbah sampah berwarna coklat kehitaman itu menebarkan aroma tidak sedap kepada warga setempat.

Di lokasi TPA Bakung juga terpantau petugas sedang mengoperasikan alat berat eskavator mengurai timbulan sampah agar tidak menggunung. Ada dua unit alat berat yang beroperasi.

Suratman, warga Umbul Kunci mengatakan, pencemaran yang ditimbulkan dari timbulan sampah di TPA Bakung itu sudah terjadi sejak bulan Maret 2023 lalu.

Ia menuturkan, awalnya air limbah sampah hanya menggenang di sekitar areal TPA. Namun, diduga air limbah terus bertambah karena diguyur hujan, mengakibatkan tanggul pembatas TPA Bakung dengan pemukiman warga jebol.

"Awalnya genangan air limbah sampah itu kecil Mas. Jadi mungkin karena sering diguyur hujan maka air limbah sampah terus bertambah hingga tanggul pembatas TPA jebol. Akibatnya air limbah sampah mengalir ke perkebunan dan pemukiman penduduk," kata Suratman, Minggu (30/7/2023).

Suratman mengungkapkan, jika resapan air limbah sampah tersebut tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Ia menerangkan, saat ini air limbah sampah sudah mengalir ke pemukiman dan menimbulkan bau tidak sedap.

"Kondisinya saat ini sudah parah. Warna air limbah sampah sudah kecoklatan, berbeda dengan warna air pada umumnya. Baunya sudah menyengat, ditambah semakin banyak nyamuk dan ukurannya besar-besar. Kami sangat khawatir karena disini banyak anak-anak kecil. Sudah ada beberapa anak saat kena air limbah sampah langsung kulitnya gatal-gatal,” paparnya.

Iwan, warga lainnya mengatakan, hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung untuk menyelesaikan masalah air limbah sampah itu. Padahal, kini jarak antara genangan air limbah sampah dengan pemukiman warga kurang lebih hanya 300 meter.

"Kemarin camat dan lurah sempat meninjau ke lokasi, cuma sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Padahal sudah banyak warga yang mengeluhkan pencemaran tersebut. Sudah ada lebih 20 rumah warga yang terdampak, bahkan air limbah sampah sudah ada yang masuk ke halaman rumah warga. Parahnya lagi cairan limbah tersebut sampai terserap ke dalam sumur warga," ungkapnya.

Ia berharap Pemkot Bandar Lampung melalui DLH bisa segera mencarikan solusi untuk menangani pencemaran air limbah sampah tersebut.  “Sebab jika terus dibiarkan akan berdampak lebih parah terhadap lingkungan dan kesehatan warga. Jangan sampai menunggu ada warga yang sakit baru ada tindakan," tegasnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas edisi Senin, 31 Juli 2023 dengan judul "Air Limbah Sampah TPA Bakung Cemari Kebun dan Sumur"



Video KUPAS TV : Pemkot Bandar Lampung Izinkan Angel’s Wing Kembali Beroperasi