• Rabu, 05 Maret 2025

Sampah di Pesisir Bandar Lampung Masih Menggunung, Nelayan Mengeluh Hasil Tangkapan Ikan Menurun

Senin, 17 Juli 2023 - 12.53 WIB
872

Kondisi pantai Nelayan Payang Jalan Ikan Selar Sukaraja, Kota Bandar Lampung, Senin (17/7/2023). Foto: Yudi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Keberadaan sampah di pesisir pantai mempengaruhi pendapatan tangkapan para nelayan saat menjaring ikan, sebab sampah dianggap menjadi salah satu penyebab sedikitnya ikan yang ada.

Dari pantauan Kupastuntas.co Senin (17/7/2023) di salah satu pantai Nelayan Payang Jalan Ikan Selar Sukaraja, Kota Bandar Lampung, yang beberapa hari lalu sempat viral akibat banyaknya sampah yang bertumpuk di bagian bibir pantainya, terlihat aktivitas para nelayan saat menarik jaring berisikan ikan yang sebelumnya ditebar di tengah laut.

Mansur (44), salah satu nelayan mengeluh penghasilan para nelayan mengalami penurunan yang sangat signifikan, dimana tahun-tahun sebelumnya biasa menghasilkan antara 30 hingga 40 kilogram ikan dalam sekali menebar jaring, namun akibat sampah makin menggunung hasil tangkapan berkurang, dan hanya mendapatkan ikan antara 15 sampai 20 kilogram.

"Jauh kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya, kalau sekarang ikan pada enggak mau ke pinggir pantai karena sampahnya kan bikin bau airnya," kata Mansur, saat dimintai keterangan, Senin (17/07/2023) siang.

Menurut Mansur, keberadaan sampah yang ada di bibir pantai sangat berpengaruh dengan penghasilan para nelayan, sebab selain berpengaruh dengan bau air laut, juga berdampak pada kerusakan trumbu karang yang ada di laut, sehingga ekositem ikan pun berkurang.

Sementara Putra (39), Nelayan lain juga menjelaskan, ia bersama rekan sesama nelayan menebar jaring sejauh 2 kilo meter dari bibir pantai, dalam sekali menebar hingga menarik jaring ke daratan membutuhkan waktu selama 3 jam.

"Kalau dihitung jaraknya 2 kilometer dari bibir pantai ke ujung jaring, kita bawa jaringnya ke tengah kita tebar, setelah selesai kita balik ke bibir pantai istrahat sebentar trus teman yang lain bertugas menarik jaringnya," kata Putra.

Terkait penghasilan dalam sekali menebar jaring, Putra mengaku hanya mampu mendapat ikan sebanyak 15 kilo gram.

"Sekali nebar kita paling dapatnya 15 kilogram ikan diantaranya ikan kembung, selar sama ikan layur serta ada ikan kecil lainnya, dalam sehari kita menebar jaring semampunya tapi minimal 3 kali dalam sehari," ungkapnya.

"Terus hasilnya kita jual, ada pengepul ikan yang sudah menunggu, kita jualnya sistem borongan, jadi per ember itu ukuran 15 kilogram seharga Rp350 ribu untuk ikan kembung," terangnya.

Putra menambahkan, meskipun beberapa waktu yang lalu ratusan ton sampah yang ada di bibir pantai nelayan payang sempat dibersihkan oleh masyarakat sekitar yang diinisiasikan oleh Pandawara Grup bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung, rupanya tidak memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap penghasilan nelayan. 

"Tidak butuh lama sampahnya numpuk lagi, ini kan kebanyakan sampah kiriman dibawa ombak ke sini, terus kalau kita narik jaring juga ngikut sampah yang dari tengah itu," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Pantai Terkotor Nomor 2 Di Indonesia Ada Di Bandar Lampung