Harga Anjlok Rp 500 per Kg, Pengepul di Lambar Buang Puluhan Karung Labu ke Jalan
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Beredar video viral berdurasi 30 detik yang memperlihatkan sejumlah pengepul membuang 30 karung lebih hasil panen labu ke pinggir jalan raya di Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, pembuangan puluhan karung labu hasil panen itu dilakukan oleh para pengepul dikarenakan tidak laku dan harga komoditas labu saat ini anjlok drastis, dimana harga saat ini hanya dikisaran Rp200-500 per kilogram (Kg).
Sugimin, salah satu pengepul di Pekon Giham, Kecamatan Sekincau menceritakan, harga labu saat ini sangat memberatkan para petani. Turunnya harga labu disebabkan melimpahnya stok di pasaran sehingga berdampak terhadap kenaikan harga.
"Karena banyak yang enggak laku jadi lebih baik dibuang, karena permintaan sekarang sangat sedikit. Sedangkan hasil panennya banyak, biasanya kita mengoper ke Jakarta setiap hari, tetapi sekarang sudah enggak lagi karena masih melimpah," kata Sugimin, saat dihubungi kupastuntas.co, Senin (17/07/2023).
Sugimin menjelaskan, sebelum menyentuh di harga Rp200-500 per kilogram,harga komoditas labu menyentuh Rp2.000-3.000 per kilogram, sehingga dengan harga yang saat ini dipastikan para petani hingga pengepul mengalami kesulitan dalam menjual hasil produksi.
"Jadi daripada enggak laku, kita pilih tinggal saja di pinggir jalan, tapi ada juga yang kita kasih gratis ke warga karena sayang kalau dibuang semua, karena kalau di pasar harganya masih cukup stabil Rp2.500 per kilogram jadi penjual masih bisa ambil untung, kalau dari petani dan pengepul yang susah," ujarnya.
Yusuf, salah satu petani labu mengatakan, dengan anjlok nya harga labu tersebut tentu akan berdampak terhadap perekonomian para petani, bahkan dirinya saat panen hanya mendapatkan harga Rp500 per kilogram.
"Sudah seminggu ini harga labu mulai turun karena mungkin masa panennya bareng, jadi stok di pasaran melimpah, sedangkan pembelinya sedikit. Jadi mau tidak mau berdampak terhadap harga jual di tingkat petani dan pengepul," singkatnya.
Sementara Kabid Hortikultura pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar, Cekden, saat di konfirmasi tidak menampik bahwa anjloknya harga labu memang dipengaruhi permintaan pasar yang rendah.
"Permintaan pasar kurang dan produksi labu siam nya masih banyak, inilah mekanisme pasar. Labu siam ini juga harganya Rp800-1000 per kilogram, sehingga memang cenderung fluktuatif, tapi mudah-mudahan enggak lama permintaan dari konsumen kembali stabil dan harga kembali normal," ungkap Cekden. (*)
Video KUPAS TV : Mengintip Peluang Cuan dari Bisnis Rongsok
Berita Lainnya
-
Gelar Doa Bersama, Parosil Mad - Hasnurin Serukan Lampung Barat Kondusif
Sabtu, 30 November 2024 -
Pemkab Lambar Tetapkan Jadwal Seleksi Kompetensi Penerimaan PPPK Tahap 1, Berikut Lokasinya
Jumat, 29 November 2024 -
Digelar Serentak, Rekapitulasi Suara Tingkat Kecamatan di Lambar Ditarget Rampung Hari Ini
Jumat, 29 November 2024 -
Bawaslu Lambar Minta Warga Jangan Takut Laporkan Pelanggaran Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada
Kamis, 28 November 2024