Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Provinsi Lampung pada triwulan pertama mengalami penurunan menjadi 11,11 persen atau 970,67 ribu, dari angka sebelumnya 11,44 persen atau 995,59 ribu atau turun sebesar 0,33 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan di Lampung, diantaranya pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga, laju inflasi umum yang relatif rendah, tingkat pengangguran terbuka dan pemanfaatan bantuan sosial.

Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan l 2023 lebih baik dibandingkan triwulan lll pada tahun 2022 lalu, pada triwulan l 2023 tercatat pertumbuhan ekonomi Lampung 4,96 persen sedangkan triwulan ll pada tahun 2022 tercatat 3,91 persen (yoy).

Sedangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan l tahun 2023 dibandingkan triwulan lll tahun 2022 meningkat sebesar 1,91 persen. Laju inflasi menunjukkan penurunan pada periode September 2022 - Maret 2023 sebesar 1,19 persen lebih rendah di bandingkan inflasi periode September 2021 - Maret 2022 sebesar (2,57) persen.

"Lalu pengangguran terbuka pada Februari 2023 tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,18 persen turun di bandingkan periode Februari 2022 sebesar 0,13 persen," kata Atas, saat konferensi pers melalui kanal youtube BPS Provinsi Lampung, Senin (17/7/2023).

Atas menjelaskan, angka kemiskinan Provinsi Lampung jika dibandingkan dengan angka Nasional angka kemiskinan Lampung pada Maret 2023 mengalami penurunan dibandingkan September 2022 secara persentase penduduk miskin Lampung menjadi sebesar 11,11 persen atau 970,67 ribu dari angka sebelumnya 11,44 persen atau 995,59 ribu.

Sedangkan angka nasional juga mengalami penurunan dari 9,57 persen menjadi 9,36 persen. Penduduk miskin di Provinsi Lampung terkonsentrasi di pedesaan dengan tingkat kemiskinan 12,65 persen, cukup jauh terpaut dengan kemiskinan di perkotaan yang hanya 8,02 persen. Angka tersebut setara dwngan 232,96 ribu jiwa di perkotaan dan 737,71 jiwa di pedesaan.

"Penurunan September 2022 - Maret 2023 terjadi di pedesaan sebesar 0,31 poin dan di perkotaan juga turun sebesar 0,37 poin, dan sejak Maret 2015 hingga Maret 2023 angka kemiskinan di Pedesaan mengalami penurunan sebesar 2,91 poin sedikit lebih kecil di banding penurunan di perkotaan yang mencapai 2,92 poin," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Longsor di Tanggamus Putus Akses Jalan Utama dan Aliran Listrik