KKP Prioritaskan 5 Program Pengelolaan Ruang Laut

Kegiatan Sosialisasi pengelolaan ruang bawah laut di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Kamis (13/7/2023). Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Direktorat
Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI
memprioritaskan lima program unggulan dalam upaya pengelolaan ruang bawah laut
di Indonesia.
Hal tersebut di sampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Ruang Laut Irjen Pol. Victor Gustaaf Manoppo saat menyampaikan arahan dalam sosialisasi pengelolaan ruang bawah laut di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni.
Dalam kegiatan itu turut dihadiri Ketua Komisi IV DPR RI sekaligus ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Sudin, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Donald Harris Sihotang.
"Program pertama yang kita prioritaskan adalah memperluas wilayah konservasi laut dan ini merupakan target internasional seluruh negara wajib mengamankan konservasi laut 30 persen dari luas laut," kata dia, Kamis (13/07/2023).
Indonesia memiliki kewajiban memiliki kawasan
konservasi laut sebesar 97,5 juta hektare ditahun 2045. Tahun ini target
tersebut sudah sampai 28,9 juta hektare dari target sampai tahun 2030
ditargetkan 10 persen.
BACA JUGA: Kunjungi
Lamsel Sudin Tekankan Pentingnya Pengelolaan Ruang Laut di Lampung
"Ada 3 manfaat konservasi laut yang akan
kita dapatkan pertama oksigen, dari ekosistem tumbuhan menyimpan karbon yang
bisa menyerap polusi udara, bagaimana nelayan bisa mendapatkan ikan yang lebih
dekat dari pantai perluasan konservasi," lanjutnya.
Program kedua penangkapan ikan secara terukur
dengan basis kuota, nelayan harus menjadi tuan rumah dan sudah dicantumkan
dalam regulasi yang tertuang dalam PP No : 11 Tahun 2023 tentang penangkapan
secara terukur dengan berbasis kuota.
"Artinya di negara kita bagi 6 zona, dan ini termasuk dalam zona kelima yang tidak boleh nelayan diluar zona mengambil ikan disini, jika dia mengambil ikan disini harus di daratkan di zona dia mencari ikan sehingga hak nelayan lokal bisa terjamin," tambahnya.
Program ketiga yaitu pengembangan budidaya
ikan karena Indonesia harus mempunyai kemampuan champion terhadap minimal 5
produk perikanan yaitu Udang, Lobster, Kepiting, Tilapia serta Rumput laut dan
di Lamsel itu semua ada.
"Keempat bagaimana Kementerian bisa
menjamin bahwa Perairan Pesisir dan pulau kecil bisa kita jaga bersama, ada 42
pulau di Lamsel kita berharap jangan dibiarkan seperti itu saja, pendekatan
ekonomi akan banyak dilakukan bagaimana kita menyeimbangkan kepentingan ekonomi
dan ekologi disini," imbuhnya.
"Program kelima bagaimana mengajak untuk
bersama kita punya tanggung jawab menjaga laut dengan program bulan cinta laut,
dimana dalam satu bulan ada program pemeliharaan laut agar bisa sama-sama kita
rawat agar bersih dan seluruh biota laut di dalam nya bisa terjaga,"
pungkasnya.
Sementara itu Bupati Lampung Selatan Nanang
Ermanto mengatakan bahwa Pantai Minang Rua merupakan salah satu destinasi
wisata masuk nominasi nasional penilaian ADWI Kementerian Pariwisata.
"Bahkan beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata telah hadir disini. Pantai ini merupakan aset bagi Bakauheni dan Desa Kelawi khususnya bagi Lampung Selatan sehingga patut di jaga dan di rawat bersama," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : Tragedi Lift Sekolah Az-Zahra Jatuh Tewaskan 7 Orang Sempat Ditutupi
Berita Lainnya
-
Nelayan Asal Banten Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pulau Sebesi Lamsel
Selasa, 16 September 2025 -
Jembatan Way Buatan di Sidomulyo Lamsel Rampung Diperbaiki, Warga Kini Tak Kuatir Banjir
Selasa, 16 September 2025 -
Kepsek SDN 2 Talang Jawa Lampung Selatan Diduga Manipulasi Data dan Tidak Transparan Soal Dana BOS, Anggota DPRD Asmara Desak Proses Hukum
Senin, 15 September 2025 -
Ketua Kelompok Tani di Lampung Selatan Tilep 20 Sapi Bantuan Pemerintah, Negara Rugi Rp277 Juta
Senin, 15 September 2025