Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi, PLN Jalin 28 Kerjasama pada EBTKE Conex 2023

Seremoni pembukaan acara EBTKE Conex 2023 di Tangerang pada Rabu (12/7). Kiri ke kanan; Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, President Director Medco Energy, Hilmi Panigoro, Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Ketua Umum METI, Wiluyo Kusdwiharto, Ketua Steering Committee EBTKE Conex 2023, Eka Satria, dan Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tangerang
- PT PLN (Persero) aktif menjalin kolaborasi pemanfaatan energi bersih melalui
penandatanganan 28 kolaborasi dengan berbagai pihak dalam agenda tahunan The
11th EBTKE Conex 2023. Hal ini searah dengan misi perseroan untuk mendukung
upaya pemerintah dalam transisi energi menuju net zero emission (NZE) 2060.
Dari 28 kolaborasi, PLN
menjalin kerja sama dengan 10 perusahaan untuk penyediaan layanan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada rooftop dengan total kapasitas 187,97 Megawatt
peak (MWp). Selain itu, PLN juga menyepakati Power Purchase Agreement (PPA)
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), PLTS dan Pembangkit
Listrik Tenaga Sampah (PTLSa) dengan total kapasitas 25,7 Megawatt (MW).
Tidak hanya itu, PLN
juga meresmikan pengoperasian 4 PLTM yang berada di Sumatra dengan total
kapasitas 30 MW. Lalu, PLN juga bekerja sama dengan tiga perusahaan yang
menyerap Renewable Energy Certificate (REC) dengan total kapasitas 200 gigawatt
hour (GWh).
PLN juga menyepakati
kerja sama untuk pengembangan EBT serta data centre di Batam. PLN juga
melakukan kerja sama dengan Kementerian ESDM untuk meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia dalam bidang transisi energi.
Guna mempercepat
ekosistem kendaraan listrik, PLN juga menggandeng 4 perusahaan untuk
pengembangan SPKLU dan penyediaan SPBKLU sekaligus Battery sebagai Pilot Project
EV Marine.
Dalam pembukaan EBTKE
Conex, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
mengungkapkan, target mencapai NZE 2060 butuh usaha ekstra dengan progam yang
terencana dengan baik. Dalam hal ini, berbagai program transisi energi membutuhkan
kolaborasi seluruh stakeholder yang ada dalam ekosistem energi baru terbarukan
(EBT) di tanah air.
"Kita harus melakukan program transisi energi ini dengan memanfaatkan sumber-sumber EBT dalam negeri yang ternyata potensinya luar biasa besar. Semua bisa dimanfaatkan kalau kita membangun infrastruktur yang bisa menyalurkan semua potensinya," ungkap Arifin dalam pembukaan 'The 11th EBTKE Conex 2023' dengan tema From Commitment to Action: Safeguarding Energy Transition Towards Indonesia Net Zero Emissions 2060, di Tangerang (12/7).
Arifin menekankan
pentingnya pengembangan teknologi terbaru guna memaksimalkan sumber-sumber EBT
yang tersebar di berbagai tempat. Pemerintah mendukung penuh upaya ini melalui
kebijakan-kebijakan yang memudahkan usaha di bidang EBT.
"Dream kita membangun jaringan koneksi
antar pulau, agar potensi yang ada di pelosok-pelosok bisa dinikmati seluruh
masyarakat dan industri. Kita punya sumber daya besar, mineral-mineral penting,
yang kalau dimanfaatkan dengan teknologi yang tepat akan menjadi dukungan
transisi energi dan menumbuhkan ekonomi," tegas Arifin.
Sementara itu, Direktur
Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya mengambil tindakan nyata untuk
mengoptimalisasi kapasitas EBT yang telah ada dalam sistem PLN sekaligus
membuka potensi-potensi pengembangan yang baru.
"PLN mengambil
langkah agresif dalam pengembangan EBT di tanah air. Kita sudah petakan
potensinya satu per satu dan kita kolaborasikan dengan stakeholder terkait agar
transisi energi ini tidak hanya mampu menyediakan energi bersih tetapi juga
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Darmawan.
Di sisi lain, Ketua Masyarakat Energi Baru
Terbarukan (METI), Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, transisi energi
membutuhkan upaya bersama agar tidak ada yang tertinggal dalam proses panjang
ini. Melalui acara ini, METI ingin mendorong komitmen yang telah terjalin dari
berbagai stakeholders menjadi aksi nyata pengembangan EBT.
"METI memiliki
komitmen yang sangat kuat untuk menjadi garda terdepan untuk perubahan dan
transformasi menuju energi baru terbarukan. Dengan semangat yang sangat luar
biasa dan komitmen pemerintah, kami yakin kita akan bisa menerjemahkan
kolaborasi ini menjadi tindakan nyata," ujar Wiluyo.
Dirinya menambahkan,
percepatan transisi energi perlu dibarengi kolaborasi dari sektor publik maupun
swasta. Terutama untuk pengembangan teknologi EBT dan penghentian penggunaan
energi yang tidak ramah lingkungan.
"Mari kita semua
saling merangkul untuk mewujudkan ekosistem kerja sama yang lebih baik. Karena
setiap pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, lembaga keuangan,
perusahaan, organisasi masyarakat, hingga individu memiliki peran dalam
membangun masa depan yang berkelanjutan," jelasnya. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024