1.303 Sapi di Lampung Terinfeksi LSD, 972 Dinyatakan Sembuh

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat hingga 12 Juli 2023 kasus hewan ternak yang terinfeksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Provinsi Lampung sebanyak 1.303 kasus 972 diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat, Veteriner Anwar Bahri mengatakan, jumlah kasus tersebut tersebar di 11 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Lampung.
Adapun rincian kasus tersebut yakni :
- Lampung Utara, 203 kasus 2 mati, 8 dipotong bersyarat, 164 sembuh dan masih dalam pengobatan 29 kasus
- Lampung Selatan, 131 kasus 1 mati, 37 sembuh dan 93 ekor dalam proses penyembuhan
- Tulang Bawang, 4 kasus 1 potong bersyarat dan tiga dinyatakan sembuh
- Mesuji, 9 kasus dan semua nya masih dalam penyembuhan
- Tulang Bawang Barat, 11 kasus dan sudah dinyatakan sembuh
- Lampung Timur, 355 kasus yang semua nya sudah dinyatakan sembuh
- Way Kanan, 42 kasus dinyatakan sembuh
- Metro, 403 kasus 229 dinyatakan sembuh dan 174 dalam masa pengobatan
- Lampung Barat, 108 kasus 98 sembuh 10 lainnya dalam penyembuhan.
- Lampung Tengah, 33 kasus dinyatakan sembuh
- Pesawaran, 4 kasus dalam proses penyembuhan
"Total 1.303 kasus, sembuh 972, proses penyembuhan 319 ekor, potong bersyarat 9 ekor dan mati 3 ekor," kata Anwar saat di konfirmasi, Rabu (12/07/2023).
Namun terdapat beberapa perbedaan data terkait kasus terkonfirmasi LSD pada hewan ternak khususnya di Lampung Selatan. Dimana pada data yang dirilis Dinas Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan terdapat sebanyak 3.000 hewan ternak yang terjangkit LSD.
Terkait perbedaan data tersebut Anwar menjelaskan, total populasi sapi yang ada di Kabubaten Lampung Selatan adalah kurang lebih 136.672 ekor yang tersebar di 17 Kecamatan. Berdasarkan data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 131 kasus.
Dari jumlah kasus tersebut juga menyerang hampir 3.000 ekor dan setelah mendapatkan penanganan secara cepat, 2.400 sapi mengalami kesembuhan.
"Kasus suspect LSD ini tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Dari total populasi di Lampung Selatan sekitar 2,1 persen ekor sapi suspect LSD," terangnya.
Dari bulan Maret 2023 sampai saat ini sekitar 160 ekor sapi yang mengalami kematian tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Kematian tersebut diperkirakan oleh beberapa sebab dan tidak semua disebabkan oleh penyakit LSD.
Sejauh ini Pemerintah Provinsi Lampung dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit LSD telah mengupayakan beberapa langkah di 15 Kabupaten Kota, terutama di Kabupaten Lampung Selatan dengan diantaranya Pengobatan dengan melakukan tindakan pemberian suportif therapy dan pencegahan infeksi sekunder pada ternak yang terjangkit LSD atau menunjukan gejala LSD, Melakukan isolasi ternak yang sakit atau menunjukan gejala LSD melaksanakan pemotongan bersyarat pada ternak terjangkit LSD guna mencegah penyebaran penyakit LSD.
"Pengetatan lalu lintas ternak, peningkatan biosecuriti kandang, dan kontrol vektor (serangga pembawa virus) penular penyakit LSD seperti caplak, lalat dan nyamuk. Vaksinasi LSD Mendorong pelaksanaan vaksinasi LSD secara mandiri oleh peternak dan pelaku usaha peternakan," sambungnya
Sehingga data yang dirilis merujuk pada laporan yang di sampaikan di sistem informasi kesehatan hewan nasional. Sedangkan saat ini kasus LSD yang terjadi di Lamsel masih didalami oleh pihaknya dan bebarapa hari terakhir tim Lamsel, Provinsi dan Balai veteriner telah turun ke lapangan untuk pengambilan sampel, penelusuran kasus dan pengobatan.
Terkait jumlah sapi penggemukan yang sudah di vaksin berdasarkan data yang dihimpun saat ini sudah ada sebanyak 115.890 ekor yang tersebar di sejumlah wilayah di Lampung.
Pendustribusian vaksin pun saat ini masih terus berjalan hingga saat ini sudah ada sebanyak 84.880 dosis vaksin yang telah di distribusikan ke sejumlah daerah di Lampung.
Sebelumnya, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lamsel merilis sekitar 3.000 ribu ekor ternak sapi di Lamsel terpapar penyakit LSD dan 160 ekor diantaranya dilaporkan mati.
Kepala Disnakkeswan Lamsel, Rini Ariasih mengungkapkan, data tersebut laporan dari awal mulai masuknya LSD.
Disinggung mengenai jumlah sapi di Lamsel yang terserang LSD, Rini Ariasih menjawab ada sekitar 3.000 ribu ekor.
"Dari sekitar 3000-an ternak sapi yang terpapar sejak adanya LSD, yang terlaporkan sudah sembuh dan dalam masa penyembuhan atau pemulihan sekitar lebih dari 2.000 ekor. Sedangkan sisanya, sedang dalam masa pengobatan," ungkapnya.
Dari sekitar 160 ekor yangg dilaporkan mati, terdiri dari 85 ekor potong paksa atau jual murah, artinya peternak terpaksa memotong sapinya atau menjual murah karena khawatir LSD menjadi semakin parah, dagingnya masih bisa dikonsumsi atau dimanfaatkan. Kemudian sekitar 70 ekor pedet atau anak sapi yg mati, karena tertular dari induknya dan anak sapi masih kurang daya tahan tubuhnya sehingga sangat rentan terhadap penyakit LSD dan sisanya 5 ekor sapi dewasa. (*)
Video KUPAS TV : Peternak Sulit Dapat Vaksin Penyakit LSD
Berita Lainnya
-
Semangat Hari Kartini, Srikandi PLN dan PAE Kenalkan Aplikasi PLN Mobile ke Siswa SMK BLK Bandar Lampung
Kamis, 24 April 2025 -
Kejati Komitmen Usut Tuntas Kasus Mafia Tanah di Register 44 Way Kanan, Raden Adipati Sudah Diperiksa
Kamis, 24 April 2025 -
Lantik 6 Kajati Termasuk Lampung, Jaksa Agung: Saya Copot Jika Langgar Aturan
Rabu, 23 April 2025 -
Kloter Pertama Jamaah Haji Bandar Lampung Dijadwalkan Berangkat 4 Mei 2025
Rabu, 23 April 2025