Pasca Viral, Ramai-ramai Bersihkan Tumpukan Sampah di Pantai Sukaraja
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca
Instagram @pandawaragrup memviralkan pantai di Lampung terkotor kedua di
Indonesia, ribuan masyarakat bersama pegawai Pemkot Bandar Lampung, pegawai
Pemprov Lampung serta komunitas Pandawara Group melakukan aksi membersihkan
tumpukan sampah di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.
Aksi membersihkan tumpukan sampah di Pantai
Sukaraja dilakukan sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB, pada Senin
(10/7/23). Ribuan orang bergotong royong
mengangkat dan mengumpulkan sampah dari pantai lalu dimasukan dalam dump truk
yang sudah disiapkan untuk dibawa ke TPA Bakung.
Dalam kegiatan itu
terlihat Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, dan Danrem 043/Garuda Hitam
Brigadir Jenderal TNI Iwan Ma'ruf Zainudin berbaur bersama masyarakat ikut
membersihkan tumpukan sampah di pantai.
Meski sempat diguyur hujan, tidak menyurutkan
masyarakat untuk terlibat membantu membersihkan tumpukan sampah di
pantai. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Bandar Lampung mengerahkan 50 kendaraan dump truk untuk mengangkut sampah-sampah
yang dibersihkan di Pantai Sukaraja.
Selain dump truck, DLH Bandar Lampung juga
mengerahkan alat berat berupa excavator untuk mengeruk sampah-sampah kategori
berat seperti batang pohon dan jaring ikan para nelayan.
"Dari DLH mengerahkan 900 petugas
kebersihan. Ini kita ngikutin agenda Pandawara saja sampai selesai. Kita
nggak berhenti sampai Pandawara selesai," kata Kepala DLH Bandar
Lampung, Budiman P Mega, Senin (10/7).
Ia memperkirakan sebanyak 300 ton sampah
diangkut pada bersih-bersih tersebut. “Kita akan mengangkut yang sudah
dikarungin. Soalnya kalau dikeruk nggak akan selesai,"
jelasnya.
Seorang anggota Pandawara Group, Gilang Rahma
mengatakan, aksi itu dilakukan untuk memperkuat sinergitas antara masyarakat
dengan pemerintah dalam rangka memelihara lingkungan terbebas dari sampah salah
satunya di bibir pantai yang ada di Indonesia.
"Ini adalah salah satu kegiatan yang
awalnya bertujuan ingin memperkuat sinergitas antara masyarakat dan pemerintah
agar tidak lagi berstigmatisasi dan saling menyalahkan. Sebab limbah (sampah)
sendiri sebetulnya menjadi tanggung jawab semua manusia yang masih hidup di
muka bumi," kata Gilang.
Gilang mengungkapkan, kegiatan bersih-bersih
sampah di Pantai Lampung untuk menciptakan kesadaran masyarakat atas pentingnya
kebersihan.
"Kami selalu ekspos kepada masyarakat
Indonesia apa yang kami dapatkan selalu disampaikan dengan apa adanya, tidak
melebih-lebihkan maupun dikurang-kurangkan," paparnya.
Ia menerangkan, konten yang dimuat di akun
Instagram @pandawaragrup berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama pemerhati
lingkungan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.
"Kami mempunyai rekan-rekan dari Aceh
sampai Maluku. Mereka selalu memonitoring setiap daerah masing-masing, lalu
menyampaikan kepada kami bahwa ada pantai ini-pantai ini yang membutuhkan
bantuan untuk menyatukan masyarakat dan pemerintah terutama terkait persoalan
sampah,” jelasnya.
Ditanya alasan Pandawa Group menyebut pantai
di Lampung terkotor nomor 2 di Indonesia, Gilang mengatakan hal itu sesuai dengan
apa yang mereka temukan selama ini.
"Sesuai dengan apa yang sudah kami
sampaikan di video sebelumnya. Karena kami pun sebelum melihat kondisi pantai
ini, juga sudah melihat kondisi pantai lain dari daerah Timur hingga daerah
Barat. Dan sudah menemukan banyak pantai dengan berbagai macam kondisi. Sampai
akhirnya kami mempunyai alasan tersendiri mengapa memvonis pantai di Lampung
menjadi nomor 2 terkotor di Indonesia. Setelah kami kemarin menemukan pantai
terkotor nomor 1 di Indonesia yaitu di Pandeglang," tegasnya.
Ia berharap kepada pemerintah dan masyarakat
bisa saling berkolaborasi dalam menciptakan kebersihan lingkungan, salah
satunya bibir pantai.
"Harapannya adalah ada pemeliharaan lebih
lanjut dari masyarakat dan pemerintah, bisa berkolaborasi dan sustainable yang
mampu menciptakan sistem yang bisa membuat perubahan signifikan,"
ungkapnya.
Seorang nelayan di Pantai Sukaraja, Irawan
berharap kepada pemerintah daerah agar bisa memberikan solusi yang lebih
efektif dalam menangani persoalan sampah yang berada di bibir pantai.
"Kami berharap ada inovasi yang mampu
diberikan oleh Pemda dalam menangani sampah yang ada disini. Sebab tidak
menunggu waktu yang lama dipastikan akan ada tumpukan sampah lagi berasal dari
kiriman sungai-sungai yang ada di Bandar Lampung," kata Irwan.
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung
menyebut aksi komunitas anak-anak muda yang bergabung dalam Pandawara Grup
membersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar
Lampung, sebagai bentuk tamparan bagi pemerintah daerah.
Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri
Musri mengatakan, gerakan bersih-bersih tumpukan sampah di Pantai Sukaraja yang
digagas oleh komunitas Pandawara Group sebagai tamparan serta peringatan keras
kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung maupun Pemerintah Provinsi Lampung.
Karena selama ini permasalahan tumpukan sampah di pesisir seperti tidak pernah
ditangani dengan serius.
"Inikan tamparan dan peringatan bagi
pemerintah daerah akibat selama ini terjadi pengabaian terkait dengan
penaggulangan sampah di wilayah tersebut," kata Irfan, Senin (10/7).
Menurut Irfan, aksi Pandawara Grup tersebut
harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah dalam rangka melakukan pembenahan
pengelolaan sampah di wilayah pesisir.
Irfan mengatakan, ia mengapresiasi gerakan
yang dilakukan oleh komunitas Pandawara Group sebagai aksi anak-anak muda yang
memiliki kepedulian terhadap lingkungan pantai.
Ternyata lanjut Irfan, aksi Pandawara Grup ini
bukan yang pertama dilakukan di Lampung. Sebelumnya juga sudah cukup banyak
kegiatan serupa yang dilakukan oleh mereka.
"Sebenarnya persoalan tumpukan sampah di
Pantai Sukaraja ini adalah masalah klasik. Tahun 2014 lalu, Walhi sudah
mendorong Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk membuat kebijakan khusus seperti
membentuk tim penanggulangan dan ada infrastruktur serta sarana prasarana untuk
membersihkan tumpukan sampah di pantai setempat," jelasnya.
Irfan mengungkapkan, persoalan sampah di
pantai Bandar Lampung bukan persoalan biasa, tidak cukup dengan hanya 1-2 kali
kegiatan langsung selesai.
“Karena dengan karakteristik wilayah teluk
Lampung, maka timbunan sampah akan terus terjadi setiap hari. Jika tidak ada
kebijakan khusus yang menanggulanginya maka tumpukan sampah akan terus
ada," tegasnya. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas
edisi Selasa 11 Juli 2023 dengan judul “Ramai-ramai Bersihkan Tumpukan Sampah
di Pantai Sukaraja”
Berita Lainnya
-
MK Hapus Presidential Threshold, Pakar Hukum: Perkuat Sistem Presidensial dan Demokrasi
Minggu, 05 Januari 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Turunkan Tim Cek Izin Lokasi Wisata
Minggu, 05 Januari 2025 -
13.705 Kendaraan Dinas 15 Pemda di Lampung Nunggak Pajak
Minggu, 05 Januari 2025 -
Operasi Lilin Krakatau 2024 Polda Lampung Berakhir, Kasus Kejahatan hingga Kecelakaan Meningkat
Minggu, 05 Januari 2025