• Senin, 06 Januari 2025

Pasca Viral, Ramai-ramai Bersihkan Tumpukan Sampah di Pantai Sukaraja

Selasa, 11 Juli 2023 - 08.12 WIB
261

Masyarakat bersama Pemkot Bandar Lampung ramai-ramai membersihkan pantai Sukaraja, aksi ini diprakarsai oleh Pandawara Grup. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca Instagram @pandawaragrup memviralkan pantai di Lampung terkotor kedua di Indonesia, ribuan masyarakat bersama pegawai Pemkot Bandar Lampung, pegawai Pemprov Lampung serta komunitas Pandawara Group melakukan aksi membersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung.

Aksi membersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja dilakukan sejak pukul 07.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB, pada Senin (10/7/23). Ribuan orang bergotong royong mengangkat dan mengumpulkan sampah dari pantai lalu dimasukan dalam dump truk yang sudah disiapkan untuk dibawa ke TPA Bakung.

Dalam kegiatan itu terlihat Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, dan Danrem 043/Garuda Hitam Brigadir Jenderal TNI Iwan Ma'ruf Zainudin berbaur bersama masyarakat ikut membersihkan tumpukan sampah di pantai.

Meski sempat diguyur hujan, tidak menyurutkan masyarakat untuk terlibat membantu membersihkan tumpukan sampah di pantai. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung mengerahkan 50 kendaraan dump truk untuk mengangkut sampah-sampah yang dibersihkan di Pantai Sukaraja. 

Selain dump truck, DLH Bandar Lampung juga mengerahkan alat berat berupa excavator untuk mengeruk sampah-sampah kategori berat seperti batang pohon dan jaring ikan para nelayan. 

"Dari DLH mengerahkan 900 petugas kebersihan. Ini kita ngikutin agenda Pandawara saja sampai selesai. Kita nggak berhenti sampai Pandawara selesai," kata Kepala DLH Bandar Lampung, Budiman P Mega, Senin (10/7). 

Ia memperkirakan sebanyak 300 ton sampah diangkut pada bersih-bersih tersebut. “Kita akan mengangkut yang sudah dikarungin. Soalnya kalau dikeruk nggak akan selesai," jelasnya. 

Seorang anggota Pandawara Group, Gilang Rahma mengatakan, aksi itu dilakukan untuk memperkuat sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah dalam rangka memelihara lingkungan terbebas dari sampah salah satunya di bibir pantai yang ada di Indonesia.

"Ini adalah salah satu kegiatan yang awalnya bertujuan ingin memperkuat sinergitas antara masyarakat dan pemerintah agar tidak lagi berstigmatisasi dan saling menyalahkan. Sebab limbah (sampah) sendiri sebetulnya menjadi tanggung jawab semua manusia yang masih hidup di muka bumi," kata Gilang.

Gilang mengungkapkan, kegiatan bersih-bersih sampah di Pantai Lampung untuk menciptakan kesadaran masyarakat atas pentingnya kebersihan.

"Kami selalu ekspos kepada masyarakat Indonesia apa yang kami dapatkan selalu disampaikan dengan apa adanya, tidak melebih-lebihkan maupun dikurang-kurangkan," paparnya.

Ia menerangkan, konten yang dimuat di akun Instagram @pandawaragrup berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama pemerhati lingkungan yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

"Kami mempunyai rekan-rekan dari Aceh sampai Maluku. Mereka selalu memonitoring setiap daerah masing-masing, lalu menyampaikan kepada kami bahwa ada pantai ini-pantai ini yang membutuhkan bantuan untuk menyatukan masyarakat dan pemerintah terutama terkait persoalan sampah,” jelasnya.

Ditanya alasan Pandawa Group menyebut pantai di Lampung terkotor nomor 2 di Indonesia, Gilang mengatakan hal itu sesuai dengan apa yang mereka temukan selama ini.

"Sesuai dengan apa yang sudah kami sampaikan di video sebelumnya. Karena kami pun sebelum melihat kondisi pantai ini, juga sudah melihat kondisi pantai lain dari daerah Timur hingga daerah Barat. Dan sudah menemukan banyak pantai dengan berbagai macam kondisi. Sampai akhirnya kami mempunyai alasan tersendiri mengapa memvonis pantai di Lampung menjadi nomor 2 terkotor di Indonesia. Setelah kami kemarin menemukan pantai terkotor nomor 1 di Indonesia yaitu di Pandeglang," tegasnya.

Ia berharap kepada pemerintah dan masyarakat bisa saling berkolaborasi dalam menciptakan kebersihan lingkungan, salah satunya bibir pantai.

"Harapannya adalah ada pemeliharaan lebih lanjut dari masyarakat dan pemerintah, bisa berkolaborasi dan sustainable yang mampu menciptakan sistem yang bisa membuat perubahan signifikan," ungkapnya.

Seorang nelayan di Pantai Sukaraja, Irawan berharap kepada pemerintah daerah agar bisa memberikan solusi yang lebih efektif dalam menangani persoalan sampah yang berada di bibir pantai.

"Kami berharap ada inovasi yang mampu diberikan oleh Pemda dalam menangani sampah yang ada disini. Sebab tidak menunggu waktu yang lama dipastikan akan ada tumpukan sampah lagi berasal dari kiriman sungai-sungai yang ada di Bandar Lampung," kata Irwan.

Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung menyebut aksi komunitas anak-anak muda yang bergabung dalam Pandawara Grup membersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, sebagai bentuk tamparan bagi pemerintah daerah.

Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Musri mengatakan, gerakan bersih-bersih tumpukan sampah di Pantai Sukaraja yang digagas oleh komunitas Pandawara Group sebagai tamparan serta peringatan keras kepada Pemerintah Kota Bandar Lampung maupun Pemerintah Provinsi Lampung. Karena selama ini permasalahan tumpukan sampah di pesisir seperti tidak pernah ditangani dengan serius.

"Inikan tamparan dan peringatan bagi pemerintah daerah akibat selama ini terjadi pengabaian terkait dengan penaggulangan sampah di wilayah tersebut," kata Irfan, Senin (10/7).

Menurut Irfan, aksi Pandawara Grup tersebut harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah dalam rangka melakukan pembenahan pengelolaan sampah di wilayah pesisir.

Irfan mengatakan, ia mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh komunitas Pandawara Group sebagai aksi anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan pantai.

Ternyata lanjut Irfan, aksi Pandawara Grup ini bukan yang pertama dilakukan di Lampung. Sebelumnya juga sudah cukup banyak kegiatan serupa yang dilakukan oleh mereka.

"Sebenarnya persoalan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja ini adalah masalah klasik. Tahun 2014 lalu, Walhi sudah mendorong Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk membuat kebijakan khusus seperti membentuk tim penanggulangan dan ada infrastruktur serta sarana prasarana untuk membersihkan tumpukan sampah di pantai setempat," jelasnya.

Irfan mengungkapkan, persoalan sampah di pantai Bandar Lampung bukan persoalan biasa, tidak cukup dengan hanya 1-2 kali kegiatan langsung selesai.

“Karena dengan karakteristik wilayah teluk Lampung, maka timbunan sampah akan terus terjadi setiap hari. Jika tidak ada kebijakan khusus yang menanggulanginya maka tumpukan sampah akan terus ada," tegasnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 11 Juli 2023 dengan judul “Ramai-ramai Bersihkan Tumpukan Sampah di Pantai Sukaraja”