Kenaikan Tarif Tol Lampung Memicu Inflasi 0,16 Persen
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat pada bulan Juni Provinsi Lampung
mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Hal tersebut di ungkapkan Kepala BPS
Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui laman Youtube BPS Lampung,
Senin (3/7/2023).
Atas mengatakan bahwa tingkat inflasi month to
month (mtm) Juni 2023 tercatat inflasi sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi
years to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,40 persen. Salah satu faktor pemicunya
karena kenaikan tarif tol Lampung yang naik hingga 60 persen.
Menanggapi hal tersebut Asisten II Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan bahwa kenaikan tarif tol
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan sudah menjadi perjanjian bahwa dalam
setiap dua tahun ada evaluasi terhadap tarif tol tersebut.
"Yang naik kan enggak semua jalan tol, hanya
ruas Bakauheni-Terbanggi Besar karena memang telah di anggap sudah memberikan
pelayanan yang terbaik. Kemudian itu juga sudah merupakan bagian dari
penghitungan investasi," kata dia saat di wawancara, Selasa (11/07/2023)
"Sehingga kalau tidak seperti itu siapa
yang mau membangun jalan tol segitu panjang nya dan kembali lagi itu kan sudah
menjadi keputusan dari pusat kita hanya sosialisasi saja," sambungnya.
Namun Kusnardi tetap menekan kan bahwa Pemerintah
Provinsi Lampung tetap akan melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi
kedepan. Diantaranya melakukan efisiensi terhadap akses transportasi.
"Kita kan sedang giat-giatnya memperbaiki
jalan ya sehingga harapan nya kedepan bisa lebih efisien dalam pendistribusian
barang. Kemudian memastikan ketersediaan barang dengan terus menaikkan produksi
tanaman pangan," ujarnya.
Menurutnya, terdapat hal yang di khawatirkan
beberapa waktu lalu yaitu dampak adanya El-Nino yang akan mengganggu
produktifitas tanaman pangan.
"Alhamdulilah karena kan kita takut-takut
nih ada El-Nino tetapi sekarang masih banyak hujan sehingga terus kita
tingkatkan upaya produksi nya, termasuk juga kerjasama antar daerah karena
enggak semua bisa kita produksi karena beda daerah beda kondisi alam,"
Imbuhnya.
Salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa di
Produksi di Lampung diantaranya adalah bawang putih, sehingga menurutnya
Pemprov harus menjalin kerjasama dengan daerah penghasil bawang, begitu juga
dengan kebutuhan pokok lain yang tidak di produksi di Lampung.
"Kita memperkuat kerjasama antar daerah,
mana yang melimpah, mana yang kurang kita kerjasama nanti di bantu juga melalui
Badan Pangan Nasional," tambahnya.
"Kemudian upaya yang dilakukan
selanjutnya adalah menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pangan dengan terus
memantau harga di pasaran, kalau ada harga yang agak miring kita teliti sebabnya
apa," lanjutnya.
Kusnardi menuturkan kalau memang terjadi
kenaikan harga yang cukup signifikan Pemprov Lampung akan melakukan operasi pasar
sehingga masyarakat yang tidak bisa menjangkau bisa menjangkau secara langsung.
(*)
Berita Lainnya
-
Komitmen Tekan Angka Pengangguran, Elvira Beberkan Strategi Pemprov Lampung
Selasa, 05 November 2024 -
WR II UIN RIL Paparkan Materi Moderasi Beragama dalam Perspektif Teologi Agama
Selasa, 05 November 2024 -
LPPM Unila dan GMBI Lampung Barat Bahas Pendampingan Desa Wisata Srimenanti
Selasa, 05 November 2024 -
Harga Naik dan Potensi Produksi Tinggi, PTPN I Regional 7 Gaspoool
Selasa, 05 November 2024