• Senin, 25 November 2024

Waspada Ombak Besar di Pesibar, 2 Nelayan Tenggelam, 1 Belum Ditemukan

Sabtu, 08 Juli 2023 - 11.19 WIB
172

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Waspada, ombak besar yang terjadi sebulan terakhir di Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) telah menyebabkan 2 nelayan tenggelam saat melaut. Dimana satu korban belum ditemukan.

Kejadian nelayan diterjang ombak terpadi pada hari ini, Sabtu (8/7/2023) sekitar pukul 06.00 WIB. Dimana seorang nelayan bernama Hafis Usman (18) asal Pemangku Labuhan Pekon Way Jambu, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) tenggelam usai diterjang ombak saat melaut di perairan Way Jambu.

Kapolsek Pesisir Selatan, Iptu A. M Larsatmo membenarkan peristiwa seorang nelayan diduga tenggelam saat melaut yang terjadi pada hari ini sekitar pukul 06.00 WIB itu.

"Saat ini masih dilakukan pencarian dengan nelayan setempat dengan menggunakan delapan unit perahu," kata Larsatmo, mendampingi Kapolres Pesisir Barat AKBP Alsyahendra.

Sementara Peratin Way Jambu, Evan Rosiawan mengatakan, berdasarkan informasi Hafis pergi melaut di perairan Way Jambu pada pagi ini, sesampainya di tengah laut tiba-tiba datang ombak besar.

"Nelayan itu sempat melompat ke laut, namun setelah ombak menerjang perahunya, nelayan tersebut tidak terlihat," ungkap Evan, saat dikonfirmasi.

Selanjutnya perahu yang digunakan nelayan itu sempat menepi dan berhasil ditarik ke daratan oleh warga sekitar.

"Saat ini masih dilakukan pencarian bersama masyarakat setempat, mudah-mudahan bisa segera ditemukan," terangnya.

Sebelumnya pada Minggu (4/6/2023) pagi, seorang nelayan warga Pekon Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, bernama Apriansah, juga dinyatakan hilang usai diterjang ombak besar saat melaut di Perairan Pekon tersebut pada Minggu (4/6/2023) pagi.

Jasad Apriansah ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (5/6/2023), sekitar pukul 21.30 WIB, oleh tim BPBD, Basarnas dan dibantu masyarakat, kemudian dibawa ke rumahnya di Biha Tuha Pekon Biha untuk dimakamkan.

Adapun kronologinya, korban Apriansah dan seorang nelayan Edwar (38) berangkat melaut di perairan Pekon Biha pada Minggu (4/6/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.

Namun, perahu mereka diterjang ombak tinggi setelah berlayar sekitar 200 meter dari bibir pantai. Akibatnya, kedua nelayan terjatuh dari perahu. Gelombang yang kuat menyebabkan kayu atau bambu yang digunakan untuk menyeimbangkan perahu patah, sehingga perahu tenggelam.

Edwar berhasil menyelamatkan diri dengan meraih perahu, sementara korban Apriansah tenggelam dan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Kapolsek Pesisir Selatan, Iptu A. M Larsatmo membenarkan adanya seorang nelayan di Pekon Way Jambu yang tenggelam saat melaut tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pesibar, Armen Qodar mengingatkan nelayan waspada terhadap gelombang tinggi, mengingat berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Maritim Klas IV Panjang, Provinsi Lampung, bahwa tinggi gelombang di perairan Pesisir Barat salah satunya yaitu mencapai 2,5 sampai 4,0 meter.

Peringatan gelombang tinggi berdasarkan informasi dari BMKG itu berlaku mulai Sabtu 1 Juli 2023 pukul 19.00 WIB sampai Minggu 2 Juli 2023 pukul 19.00 WIB. 

"Jika terjadi gelombang tinggi serta kondisi cuaca buruk, kita berharap agar nelayan tidak melaut. Hal tersebut tentunya untuk menjaga keselamatan nelayan itu sendiri,” kata Armen.

Sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan laut, diharapkan dapat menunda terlebih dahulu ke tengah laut saat terjadi gelombang tinggi.

"Dengan kondisi gelombang tinggi tentu akan sangat berisiko terhadap keselamatan nelayan, mengingat rata-rata nelayan di Kabupaten Pesibar juga masih menggunakan perahu tradisional,” pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Korban di Sekolah Az-Zahra Selalu Pakai Lift Barang