• Rabu, 26 Juni 2024

Gegara Bakar Sampah, Rumah Peternakan Jangkrik di Metro Ludes Terbakar

Sabtu, 08 Juli 2023 - 12.49 WIB
1.3k

Personel Damkar dan Penyelamatan Satpol-PP Kota Metro, saat melakukan pemadaman api yang membakar bangunan peternakan jangkrik di Metro Pusat. Foto: Arby/ Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Rumah peternakan jangkrik di Jalan Zebra RT 06 RW 02, Kecamatan Hadimulyo Timur, Metro Pusat, Kota Metro, Provinsi Lampung ludes terbakar, Sabtu (8/7/2023).

Dari informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, kebakaran diduga disebabkan oleh aktivitas bakaran sampah di dalam bangunan yang beralih fungsi sebagai tempat pengembang biakan jangkrik.

Bangunan yang diketahui milik H. Tirso MS (55) itu terbakar sekitar pukul 10.25 WIB, setelah sang anak bernama Arifin (25) membersihkan areal kandang dan membakar sampah yang berhasil dikumpulkan.

Kepala SatPol-PP Kota Metro, Jose Sarmento Piedade, melalui Kabid Dampak dan Penyelamatan, Marwan Hakim mengungkapkan, pihaknya mendapatkan informasi kebakaran tersebut dari Ponidi, anggota Polsek Metro Pusat sekitar pukul 10.25 WIB.

"Kebakaran itu terjadi di rumah dan juga bangunan ternak jangkrik atas nama pemilik rumah Tirso Muhammad  di Jalan Zebra, Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat," kata Marwan, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/7/2023), siang.

Hakim menyampaikan, berdasarkan keterangan saksi bahwa anak pemilik rumah bernama Arifin membakar sampah yang ada dalam bangunan tersebut sekitar pukul 09.00 WIB.

"Rumah tersebut tidak dihuni, hanya dijadikan tempat penangkaran atau ternak jangkrik sejak tahun 2009, hingga saat ini," jelasnya.

"Selepas membakar sampah, saudara Arifin meninggalkan rumah tersebut dan istirahat dengan duduk di sebelah rumah tempat orang tuanya. Karena kebetulan rumah orang tua yang bersangkutan bersebelahan dengan rumah yang dijadikan tempat ternak jangkrik," imbuhnya.

Damkar menerjunkan 3 unit armada pemadam kebakaran untuk menjinakkan api yang menghanguskan bangunan semi permanen tersebut.

"Kontruksi bangunan itu dengan dinding setengah dan bagian dinding atas dari papan serta atap dari seng. Kemudian di dalam rumah hanya terdapat kotak box terbuat dari triplek yang dijadikan tempat penangkaran jangkrik," terangnya.

Petugas Damkar berhasil menjinakkan api setelah 25 menit berjibaku melawan si jago merah. Pihaknya juga berkoordinasi dengan PLN untuk memutus sementara aliran listrik yang dapat membahayakan masyarakat dan petugas.

Sementara dari keterangan warga setempat, kebakaran tersebut mulai terlihat sekitar pukul 10.20 WIB.

Herawati, yang merupakan tetangga mengaku melihat kepulan asap dari atap bangunan saat dirinya hendak rewang.

"Saya rencana mau membantu ada tetangga yang akan melakukan hajatan, saya melihat kepulan asap dari dalam rumah tempat ternak jangkrik dan setelah dilihat, api sudah mulai menjalar ke atap rumah," ungkapnya.

Akibat kebakaran tersebut, H. Tisro mengaku mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp30 Juta, yang mana bangunan semi permanen miliknya beserta puluhan kotak ternak jangkrik dan isinya ludes terbakar. (*)