• Rabu, 14 Mei 2025

Korban Jatuhnya Lift Az-Zahra Selalu Pakai Lift Barang Setiap Bekerja, Lalai Atau Human Error?

Jumat, 07 Juli 2023 - 13.32 WIB
136

Penanggungjawab proyek renovasi bangunan di sekolah Az-Zahra, Rahmat ketika dimintai keterangan oleh awak media. Foto: Martogi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Para korban jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra selalu pakai lift barang setiap bekerja ke lantai 5 Gedung Sekolah Az-Zahra di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

Penanggungjawab proyek renovasi bangunan, Rahmat mengatakan kejadian tersebut merupakan lost control.

Pasalnya, ia mengaku pihaknya selalu melakukan pengawasan rutin dalam pengerjaan proyek tersebut.

"Ada 40 orang yang bekerja, lift itu emang khusus barang. Saya ada di lokasi (saat kejadian), kalau pengawasan rutin, diingatkan selalu setiap harinya oleh pengawas setiap pagi sebelum bekerja dan dia (pengawas) ikut jadi korban, Jadi ini lost control," ujarnya saat ditemui di lokasi, Jumat (7/7/2023).

Rahmat pun berdalih alasan para pekerja lewat lift barang tersebut dikarenakan tidak sabaran mengantri lantaran kapasitas maksimum lift barang tersebut hanya untuk 6 orang.

"Karena pekerja kalau lewat dalam harus lepas sepatu, harus lewat tangga mungkin tidak mau mengantri. Jadi tingkat kesabaran aja, yang kapasitasnya untuk 6 orang dipakai 9 orang," jelasnya.

Ia mengungkapkan proyek renovasi bangunan tersebut bersifat perseorangan dan sudah berlangsung sejak April 2023.

"Sudah sejak April 2023, ini perseorangan. Saya langsung yang rekrut pekerja, saya yang mengajukan kerjaan atau item pekerjaaan ke admin. Ya (proyek) cuma nutup outdoor jadi indoor," imbuhnya.

Sementara itu, Kasubbid Fisika Komputer Bid Labfor Polda Sumsel, AKBP Arie Hartawan mengatakan sudah memeriksa beberapa bagian yang ada di TKP jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra.

"Yang kita periksa pertama yaitu kabin lift barang dibawah, kemudian kita naik keatas ke alat pengangkutnya, disitu kita temukan ada alat pengangkat wings dengan kabel seling dan kuku macan pengikatnya," ujarnya.

Disinggung berapa kapasitas maksimal lift barang tersebut dan apa diperbolehkan untuk mengangkut orang. Arie menjelaskan masih telusuri spek mesin lift barang tersebut.

"Itu belum bisa ditentukan, nanti setelah diturunkan wings nya, baru bisa diketahui dari spek yang ada di mesin. Saya liat di TKP lift itu peruntukan barang, kapasitas maksimum belum bisa ditentukan karena belum mengetahui barangnya. Kalau ditanya bisa tidak digunakan untuk manusia, bisa saja tapi tidak safety (aman)," ucapnya.

Ditanya barang bukti apa saja yang diamankan, ia mengatakan belum bisa membeberkan hal tersebut.

"Sementara barang bukti belum bisa dibicarakan karena saya belum mendapatkan barangnya. Ukuran lift itu 1,5x1 meter," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 9 orang tukang bangunan menjadi korban akibat lift Sekolah Az-Zahra jatuh di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Dari 9 korban tersebut, 7 diantaranya tewas dan 2 lainnya kritis dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras. (*)