Korban Jatuhnya Lift Az-Zahra Selalu Pakai Lift Barang Setiap Bekerja, Lalai Atau Human Error?

Penanggungjawab proyek renovasi bangunan di sekolah Az-Zahra, Rahmat ketika dimintai keterangan oleh awak media. Foto: Martogi/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Para korban
jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra selalu pakai lift barang setiap bekerja ke
lantai 5 Gedung Sekolah Az-Zahra di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan
Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.
Penanggungjawab proyek renovasi bangunan, Rahmat
mengatakan kejadian tersebut merupakan lost control.
Pasalnya, ia mengaku pihaknya selalu melakukan
pengawasan rutin dalam pengerjaan proyek tersebut.
"Ada 40 orang yang bekerja, lift itu emang
khusus barang. Saya ada di lokasi (saat kejadian), kalau pengawasan rutin,
diingatkan selalu setiap harinya oleh pengawas setiap pagi sebelum bekerja dan
dia (pengawas) ikut jadi korban, Jadi ini lost control," ujarnya saat
ditemui di lokasi, Jumat (7/7/2023).
Rahmat pun berdalih alasan para pekerja lewat
lift barang tersebut dikarenakan tidak sabaran mengantri lantaran kapasitas
maksimum lift barang tersebut hanya untuk 6 orang.
"Karena pekerja kalau lewat dalam harus
lepas sepatu, harus lewat tangga mungkin tidak mau mengantri. Jadi tingkat
kesabaran aja, yang kapasitasnya untuk 6 orang dipakai 9 orang," jelasnya.
Ia mengungkapkan proyek renovasi bangunan
tersebut bersifat perseorangan dan sudah berlangsung sejak April 2023.
"Sudah sejak April 2023, ini perseorangan.
Saya langsung yang rekrut pekerja, saya yang mengajukan kerjaan atau item
pekerjaaan ke admin. Ya (proyek) cuma nutup outdoor jadi indoor,"
imbuhnya.
Sementara itu, Kasubbid Fisika Komputer Bid Labfor
Polda Sumsel, AKBP Arie Hartawan mengatakan sudah memeriksa beberapa bagian
yang ada di TKP jatuhnya lift Sekolah Az-Zahra.
"Yang kita periksa pertama yaitu kabin lift
barang dibawah, kemudian kita naik keatas ke alat pengangkutnya, disitu kita
temukan ada alat pengangkat wings dengan kabel seling dan kuku macan
pengikatnya," ujarnya.
Disinggung berapa kapasitas maksimal lift barang
tersebut dan apa diperbolehkan untuk mengangkut orang. Arie menjelaskan masih
telusuri spek mesin lift barang tersebut.
"Itu belum bisa ditentukan, nanti setelah
diturunkan wings nya, baru bisa diketahui dari spek yang ada di mesin. Saya
liat di TKP lift itu peruntukan barang, kapasitas maksimum belum bisa
ditentukan karena belum mengetahui barangnya. Kalau ditanya bisa tidak
digunakan untuk manusia, bisa saja tapi tidak safety (aman)," ucapnya.
Ditanya barang bukti apa saja yang diamankan, ia
mengatakan belum bisa membeberkan hal tersebut.
"Sementara barang bukti belum bisa
dibicarakan karena saya belum mendapatkan barangnya. Ukuran lift itu 1,5x1
meter," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 9 orang tukang bangunan
menjadi korban akibat lift Sekolah Az-Zahra jatuh di Jalan Mayjend D.I
Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023)
sekitar pukul 16.30 WIB.
Dari 9 korban tersebut, 7 diantaranya tewas dan
2 lainnya kritis dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras. (*)
Berita Lainnya
-
Korupsi Jalan Tol Terpeka dan Rugikan Negara Rp 66 Miliar, 2 Pejabat PT Waskita Karya Jadi Tersangka
Senin, 21 April 2025 -
Empat Tahun Berlalu dan Tiga Kajati Berganti, Kasus Dana Hibah KONI Lampung Masih Mandeg
Minggu, 20 April 2025 -
Kejati Ungkap Kasus Korupsi Proyek Tol Lampung, Negara Rugi Rp 66 Miliar
Rabu, 16 April 2025 -
Pengusutan Kasus Kematian Brigadir EA Diduga Tidak Transparan, Kuasa Hukum Laporkan Polres Way Kanan ke Polda Lampung
Senin, 14 April 2025