• Selasa, 08 Juli 2025

Lagi! Sapi Warga Rejosari Natar Mati Terserang LSD

Kamis, 06 Juli 2023 - 22.39 WIB
96

Seekor pedet (anak sapi) milik Miswan warga Dusun Banjar Selatan, Desa Rejosari, Kecamatan Natar Lamsel mati terserang LSD. Kamis (6/7/2023). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Seekor anak sapi milik warga Dusun Banjar Selatan, Desa Rejosari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel) kembali dilaporkan mati terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Dari informasi yang dikumpulkan Kupastuntas.co, anak sapi itu baru seminggu terserang LSD kemudian mati.

"Pedet umur 1 bulan baru 1 minggu terserang LSD, itu punya pak Miswan warga Dusun Banjar Selatan RT 15 RW 06, Desa Rejosari," kata narasumber yang meminta namanya tak disebutkan, Kamis (6/7/2023) malam.

Informasinya, Miswan memiliki 5 ekor sapi dimana seekor anak sapi atau pedet mati hari ini.

"Itu sudah terjangkit LSD, pemilik sapi mengobati memakai pastak," lanjutnya.

Selain Miswan, warga pemilik sapi lainnya juga dikabarkan terserang penyakit LSD. Diantaranya, Pariono 2 ekor sapi lalu Sutar 1 ekor dan Sugi 9 ekor.

"Harapanya bisa segera di tangani untuk penyakit LSD," tandas si narasumber.

Benget Sitompul menambahkan, ada 2 ekor sapi yakni sapi induk dan anakan ikut mati gegara penyakit LSD.

"Pemilik bernama pak Samirin warga Dusun Tejomartani, Desa Branti Raya, kejadian 2 minggu yg lalu, sapi indukan dan anakan," ujar Benget Sitompul.

Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamsel, Rini Ariasih mengatakan, esok hari akan menindaklanjuti dengan melakukan pengobatan terhadap sapi milik warga yang terserang penyakit LSD.

"Kita bergerak, besok akan didatangi oleh petugas," jawab Rini Ariasih.

Rini Ariasih menyebutkan, hari ini dirinya bersama jajaran telah turun ke Kecamatan Jati Agung dan Natar untuk melakukan pengobatan sapi.

"Kita berbagi tugas, saya tadi ke Jati Agung, bu Ang ke Rejosari. Tapi teman-teman lain juga bergerak melakukan pengobatan, petugas di UPT Keswan dan Bidang Keswan. Akan kita obati sesuai apa yang kita terima (jumlah obat-obatan)," pungkas Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamsel. (*)