• Jumat, 24 Januari 2025

Harga Gabah Tingkat Petani di Lampung Naik 6,42 Persen

Senin, 03 Juli 2023 - 17.13 WIB
240

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis memberikan keterangan melalui channel YouTube BPS Lampung, Senin (3/7). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani Provinsi Lampung pada Juni 2023 naik sebesar 6,42 persen dari Rp5.580,43 per kilogram (kg) menjadi Rp5.938,46 per kg.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui channel YouTube BPS Lampung, Senin (3/7/23).

Atas mengungkapkan, harga tertinggi mencapai Rp6.400,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Inpari 32 HDB yang terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.

Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp5.700,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Melati dan IR 64 terdapat di Kecamatan Purbolinggo, dan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. 

“Kenaikan rata-rata harga kelompok kualitas GKG di tingkat petani sebesar 6,42 persen dari Rp5.580,43 per kg menjadi Rp5.938,46 per kg. Sementara itu, dengan kelompok kualitas yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 6,19 persen dari Rp5.710,87 per kg menjadi Rp6.064,42 per kg,” jelas dia.

Ia menerangkan, survei harga produsen gabah mencatat 49 observasi dengan kelompok gabah kualitas GKG sebanyak 26 observasi atau 53,06 persen, dan gabah kering panen sebanyak 23 observasi atau 46,94 persen.

Di sisi lain, lanjut Atas, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan kualitas premium mengalami kenaikan sebesar 1,57 persen. Begitu juga harga beras tingkat penggilingan kualitas medium mengalami kenaikan sebesar 2,05 persen.

“Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp12.500,00 per kg untuk kualitas premium. Sementara itu, harga beras terendah yang diperjual belikan bulan ini mencapai harga Rp9.500,00 per kg untuk beras kualitas medium,” bebernya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi belum lama ini mengungkapkan, untuk harga beras masih stabil meski berada di atas harga eceran tertinggi (HET). Pihaknya terus mengupayakan agar harga kebutuhan pokok terkhusus beras bisa turun.

“Jika terindikasi adanya kenaikan kebutuhan pokok 15 persen di atas HET, maka akan digelar operasi pasar atau pasar murah,” jelas dia saat diwawancarai.

Sementara untuk masyarakat tidak mampu, kata Kusnardi, program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) masih akan digulirkan melalui Bulog. (*)