Merajut Asa di Taman UMKM Bung Karno Bandar Lampung
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/merajut-asa-di-taman-umkm-bung-karno-bandar-lampun_20230625195012.jpg)
Taman UMKM Bung Karno, di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu (25/6/2023). Foto: Sri/berdikari.co
Berdikari.co, Bandar Lampung - Taman Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bung Karno, yang berada di sepanjang Jalan Gatot Subroto, Kota Bandar Lampung sebagai sentra perputaran ekonomi di kota Tapis Berseri.
Pasalnya, banyak lapak UMKM yang menawarkan beragam produksi, mulai dari makanan, produk olahan skala mikro, jajanan ringan hingga kerajinan tangan atau sovenir.
Taman yang diresmikan oleh Megawati Soekarno Putri secara virtual bersama Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Artinya, sudah hampir 2 tahun taman Bung Karno tersebut dibuka kini masih exsis. Terlebih bukan hanya sebagai sentra kuliner, namun di tempat tersebut juga sebagai aktivitas berolah raga warga setempat.
Seperti senam pagi, joging, bersepeda dan lainya. Sambil menikmati pemandangan banyak hidangan kuliner dari berbagai daerah rumpah ruah di sana.
Seperti halnya Leli (56), salah satu penjual masakan daerah di Taman UMKM tersebut. Ia mengaku berjualan di Taman Bung Karno sangat membawa berkah.
"Sudah mau 2 tahunan kita dagang di Taman UMKM Bung Karno ini. Alhamdulillah, omzet nya lumayan," ujarnya, saat ditemui di lapaknya, Minggu (25/6/2023).
Adapun yang dijualnya, yaitu lontong padang, nasi liwet, dan lauk matang seperti cumi, rendang, dendeng dan lain sebagainya.
"Yang kita jual masakan khas daerah semua. Seperti kalau lontong sayur biasa itu harganya paling 8 ribu di tempat lain satu porsi, tapi karena di sini lontong padang yang memang khas Minang dengan bumbu rempah-rempah yang juga melimpah itu dihargai Rp10 ribu per porsinya," ungkapnya.
Wisata kuliner Taman UMKM Ir. Soekarno ini sendiri berdiri melibatkan 400 pelaku UMKM yang berdiri sepanjang jalan Gatot Subroto. Adapun untuk jam operasional wisata kuliner ini, hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu mulai jam 06.00 hinggal pukul 10.00 WIB.
Warga Perumahan Permata Biru, Kecamatan Sukarame itu juga mengaku, untuk hari Senin hingga Jumat, ia berjualan di rumah saja dan juga lewat online. Yang itu hanya sayur matangnya saja yang di jual. Sementara nasi liwet dan lontong padang nya hanya di Taman UMKM saja.
Namun, dalam beberapa bulan terakhir ini diakuinya pengunjung mulai sepi, sehinga perolehannya pun tak seperti awal UMKM buka.
"Dalam dua hari kita bisa dapat Rp3 juta hingga Rp3,5 juta kalau ramai, tapi kalau sepi paling hanya Rp1 juta," terangmya.
"Tapi walaupun sepi itu juga kita syukuri masih ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Artinya berkah juga berjualan di Taman UMKM ini," katanya.
Terlebih jelasnya, dagang di Taman Bung Karno tersebut gratis, bahkan dipinjamkan oleh Pemkot tenda.
#Adakan Berbagai Event
Sesuai namanya, taman yang berdirikan patung Ir Soekarno menjadi ikon dari taman ini. Patung Presiden Indonesia pertama itu berdiri dengan tinggi 5 meter dengan pose tangan menengadah seperti berdoa.
Ir Soekarno lebih dikenal masyarakat luas sebagai proklamator, sekaligus bapak bangsa dan pahlawan nasional.
Leli berharap, Pemkot setempat agar bisa menggelar acara-acara nasional atau lainnya di tempat tersebut. Agar kembali ramai.
Karena kalau sehari-hari tanpa event masyarakat yang berkunjung untuk membeli makannya berkurang. "Karena kalau ada event seperti ulang tahun, terlebih tingkat nasional itu pasti ramai lagi," terangnya.
Ketika melontarkan berharap akan ada event nasional. Beberapa pengunjung menghampiri lapak wanita setengah baya itu.
Terlebih, ketika ada yang membeli nasi liwetnya sebanyak tiga porsi. Wanita berbaju biru dengan balutan kerudung hitam itu nampak semringah dan semangat, dengan dibantu oleh anak gadis nya untuk melayani.
"Semoga berjualan disini akan terus berlanjut, hingga nanti. Itu yang kita harapkan," kata dia.
Sementara, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, juga terlihat sering mengunjungi dan menyusuri satu persatu stand UMKM tersebut.
Eva mengaku, dipilihnya Jalan Gatot Subroto sebagai wadah wisata kuliner. Karena memang jalan ini cukup lebar dan belum banyak orang yang mengenal jalanan tersebut. Sehingga tempat ini dinilai cocok sebagai ajang mempromosikan Bandar Lampung.
"Bunda berharap dengan adanya ini nanti masyarakat juga bisa mengenal jalan-jalan di Bandar Lampung, sebagai ajang promosi kita,” tuturnya.
Eva juga mengajak masyarakat untuk meramaikan taman UMKM Bung Karno. Tak hanya untuk masyarakat Bandar Lampung, pihaknya juga welcome dengan masyarakat dari luar daerah bahkan luar provinsi.
Karena, di tempat ini juga disediakan berbagai fasilitas, seperti wifi gratis di Patung Bung Karno dan juga live musik untuk senam bersama setiap paginya.
"Tempat pariwisata kuliner ini selain menawarkan berbagai pilihan, harga makanannya disini juga sangat terjangkau," kata Eva.
Selain itu, Eva juga menyampaikan, dalam mengembangkan UMKM di daerahnya. Pemkot telah melakukan kerjasama dengan pihak bank, untuk memberikan pinjaman tanpa bunga pada pelaku UMKM.
"Ini kita berikan tidak lain untuk lebih mengembangkan lagi produk UMKM. Karena kalau sudah berkembang, pasti bakal merekrut orang, dan hal itu juga dapat mengurangi pengangguran di kota Bandar Lampung," kata Eva.
#Daya Tarik
Akademisi Universitas Lampung (Unila), Usep Saepudin mengatakan, sepinya pengunjung yang dikeluhkan oleh para pedagang disanan saat ini bisa disebabkan beberapa hal.
"Salah satunya mungkin, karena banyak alternatif tempat untuk masyarakat Bandar Lampung yang mau kulineran atau mencari produk UMKM," katanya.
Selain itu, taman UMKM Bung Karno yang dijadikan pusat kuliner kota Bandar Lampung ini, jika dilihat dari lokasinya belum cocok sebagai perputaran ekonomi baru ibu kota Lampung itu.
"Karena bukan daerah pusat pertumbuhan atau permukiman. Tapi, hal tersebut bisa disiasati dengan membuat daya tarik, agar masyarat banyak yang mengunjungi. Sehingga menjadi pusat perputaran ekonomi baru," kata dia.
Adapun jelasnya, daya tarik tersebut bisa dilakukan oleh pengelola itu sendiri yang dalam hal ini tentu pemerintah kota Bandar Lampung.
"Pemerintah harus kreatif membuat tempat itu punya daya tarik. Misalnya, dengan menyelenggarakan event-event. Atau bisa juga mengajak partisipasi kelompok atau komunitas yang ada di Bandar Lampung, misalnya komunitas musik, seni pertunjukan, atau komunitas kreatif lainnya," ungkapnya.
Selain itu, pemerinta harus jadi pelopor sebagai pengujung ke taman UMKM Bung Karno tersebut.
"Misalnya para pejabat pemda dan ASN nya secara rutin berkunjung dan berbelanja di tempat itu," tandasnya. (Sri)
Berita Lainnya
-
Polisi Bekuk 4 Pelaku Curanmor di 17 TKP dan Penadah, Satu Dihadiahi Timah Panas
Jumat, 14 Februari 2025 -
57 Kepala Sekolah SMA dan SMK di Lampung Berganti, Ini Daftarnya
Jumat, 14 Februari 2025 -
Realisasi Investasi Bandar Lampung 63,79 Persen, Muhtadi: Pengaruh Tahun Politik
Jumat, 14 Februari 2025 -
Waktu Pelunasan Biaya Haji Tahap Pertama 14 Februari - 14 Maret 2025
Jumat, 14 Februari 2025