• Senin, 07 Juli 2025

Januari Hingga Juni 2023, 823 Kasus TBC Ditemukan di Lamsel

Selasa, 20 Juni 2023 - 13.07 WIB
86

Petugas dari Dinas Kesehatan Lamsel saat melakukan langkah penanganan terhadap penderita TBC. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan (Dinkes Lamsel), mencatat sejumlah 823 kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Lamsel, Basuki Didik Setiawan menerangkan, sebanyak 823 kasus TBC terjadi sepanjang bulan Januari hingga Juni 2023.

"Data kasus TBC di Kabupaten Lampung Selatan itu, per tanggal 1 Januari sampai dengan 15 Juni 2023," kata Didik sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).

Didik merincikan, catatan kasus TBC tertinggi pada bulan Mei 2023 terjadi di Kecamatan Natar yakni sebanyak 41 kasus disusul Kecamatan Jati Agung 20 kasus.

"Selanjutnya, Kecamatan Kalianda 12 kasus, Katibung 11 kasus, Rajabasa 10 kasus, Merbau Mataram 9 kasus, Tanjung Bintang 9 kasus, Sidomulyo 8 kasus, Tanjung Sari 6 kasus, Palas 5 kasus, Way Sulan dan Candipuro 4 kasus, Way Panji 1 kasus. Untuk Ketapang dan Bakauheni tidak ada kasus TBC," sambungnya.

Selanjutnya, tren penurunan kasus TBC terjadi di bulan Juni 2023 dengan jumlah total 31 kasus.

"Kasus TBC tertinggi di Kecamatan Natar dan Tanjung Bintang dengan 7 kasus, lalu Kalianda 6 kasus, Jati Agung 4 kasus, untuk Merbau Mataram, Candipuro dan Palas masing-masing 2 kasus, terakhir Katibung 1 kasus," timpal Didik.

Sedangkan, untuk Kecamatan Penengahan, Bakauheni, Ketapang, Rajabasa, Sidomulyo, Way Panji, Way Sulan dan Tanjung Sari tidak ada kasus TBC.

Disoal gejala penyakit TBC, Didik menyebutkan, batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih disertai gejala lain diantaranya nafsu makan dan berat badan menurun, berkeringat pada malam hari meski tanpa melakukan aktifitas. Bahkan, jika sudah parah bisa terjadi batuk bercampur darah.

"Langkah penanganan yang dilakukan Dinas Kesehatan yakni, menemukan sedini mungkin penderita TBC baik secara pasif dan aktif selanjutnya diobati sehingga tidak menjadi sumber penular bagi orang lain," tegas Didik.

Terakhir, Didik mengeluarkan himbauan kepada masyarakat yang memiliki gejala penyakit TBC.

"Himbauannya, agar masyarakat yang mempunyai gejala TBC lekas memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk segera mendapatkan penanganan," tandas Didik. (*)