• Senin, 30 September 2024

363 Sapi di Metro Lampung Terinfeksi LSD, Tiga Ekor Mati

Selasa, 13 Juni 2023 - 13.17 WIB
280

Peternak asal Kecamatan Metro Utara saat menguburkan satu ternak sapi yang mati diduga terjangkit LSD. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Sebanyak 363 ekor ternak sapi milik warga Kota Metro, Provinsi Lampung terinfeksi Lumpy Skin Disease (LSD). Dari ratusan ekor tersebut, Tiga diantaranya tak tertolong dan mati.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Heri Wiratno menjelaskan, tiga ternak milik warga yang mati tersebut ditemukan di dua Kecamatan.

"Data terakhir tanggal 10 Juni 2023 ada 363 ekor sapi yang terinfeksi LSD dan yang mati ada tiga ekor. Yang mati itu punya warga Metro Utara, di Karangrejo dan Purwoasri, kalau yang satunya itu punya warga Kelurahan Yosodadi, Metro Timur," kata Heri, saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Selasa (13/6/2023).

Kadis menyebut, pihaknya telah berupaya melakukan antisipasi terhadap penyebaran penyakit kulit infeksius pada ternak tersebut.

"Untuk antisipasinya kita terus melakukan pengobatan dan pemantauan harian. Misalnya yang kita suntik hari ini besok perkembangannya seperti apa sampai dia sembuh akan selalu kita pantau," terangnya.

"Karena masa inkubasinya itu kan 28 hari, begitu sapi warga misalnya kena LSD itu, maka sampai 28 hari akan dipantau oleh dokter berwenang tentunya," sambungnya.

Heri menyampaikan, kematian tiga ternak tersebut tidak berdampak signifikan lantaran angka kesembuhan ternak yang terjangkit LSD masih mendominasi.

"Untuk 3 ekor yang mati itu tidak tinggi karena hanya 0, sekian persen dari populasi yang terjangkit LSD. Apalagi tingkat kesembuhannya masih mendominasi," ujarnya.

Menurutnya, DKP3 Kota Metro kini tengah fokus melakukan penanganan terhadap seluruh ternak di Metro yang telah terinfeksi maupun belum.

"Dari hasil investigasi penyebarannya ini sudah rata di seluruh kabupaten/kota juga di Metro, sehingga menjadi prioritas utama dalam penanganannya," ucapnya.

"Setiap hari kita juga ada jadwal untuk kunjungan ke lokasi kandang ternak milik masyarakat dan kita selalu memberikan imbauan kepada para peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan merawat kesehatan ternak," imbuhnya.


Meskipun begitu, kendala yang pernah dialami oleh tim DKP3 saat melakukan pengecekan kesehatan pada ternak ialah tidak diizinkannya petugas melakukan treatment.

"Pernah ada peternak yang keberatan saat petugas akan melakukan treatment, Tapi itu semua bisa kita atasi. Itu artinya bukan sebagai problem ya karena saat kita berikan penjelasan para peternak dapat menerimanya," bebernya.

Kini Dinas terkait masih mengalami kesulitan dalam hal penyediaan tempat isolasi bagi ternak yang terserang LSD.

"Hanya saja yang menjadi kendala adalah tempat isolasinya, setelah kena kan ternak harus diisolasi tapi kandang isolasinya yang menjadi kendala," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, tiga ternak yang mati itu tercatat mulai 3 Mei 2023. Satu ekor sapi milik seorang peternak asal Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur.

Kemudian pada tanggal 19 Mei 2023, ternak sapi milik warga RT 09 RW 03, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara juga mati. Lalu kematian ternak serupa terjadi pada 5 Juni 2023, milik warga Purwoasri Kecamatan, Metro Utara. (*)


Video KUPAS TV : Janji Pembangunan Tak Terealisasi, Warga Timbun Jalan Rusak di Metro Barat